Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

parsial variabel motivasi, komunikasi perkantoran, dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan. IV.2.2. Pengujian Hipotesis Kedua IV.2.2.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis kedua

a. Uji Normalitas

Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan Regression Standarized Residual. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 E xp ec te d C u m P ro b Dependent Variable: Hambatan_Komunikasi Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Gambar IV.4 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pada Gambar IV.4 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi hipotesis kedua tersebut memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji untuk menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar, hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel IV.9 Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Kedua Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Persepsi .186 5.388 Prasangka .186 5.388 a Dependent Variable: Hambatan_Komunikasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan pada Tabel IV.9 di atas diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yang terdiri atas persepsi dan prasangka lebih kecil dari 10 VIF 10. Dengan demikian persamaan regresi hipotesis kedua terbebas dari asumsi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, hasil pengujian dapat dilihat pada gambar IV.5 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara -4 -2 2 4 Regression Standardized Predicted Value -2 -1 1 2 R eg re ss io n S tu d en ti ze d R es id u al Dependent Variable: Hambatan_Komunikasi Scatterplot Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Gambar IV.5 Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis Kedua Berdasarkan pada Gambar IV.5 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hipotesis kedua terbebas dari asumsi heteroskedastisitas. IV.2.2.2. Hasil Uji Hipotesis Kedua Pengujian hipotesis kedua menyatakan bahwa persepsi X 1 dan prasangka X 2 mempengaruhi terhambatnya komunikasi pegawai Y LP3I Medan. Dalam hal ini pihak manajemen LP3I Medan harus memperbaiki cara pandang dan prasangka antara sesama pegawai agar tidak terjadi hambatan dalam berkomunikasi di lingkungan LP3I Medan. Untuk kedepannya diharapkan kepada pegawai LP3I Medan agar tidak mengedepankan ras, suku dan agama dalam melakukan aktivitasnya di lingkungan LP3I Medan untuk keberhasilan tujuan organisasi. Berdasarkan pada Universitas Sumatera Utara Tabel IV.10 dibawah ini, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian adalah : Ŷ = 2.147 + 0.377X 1 + 0.383X 2 Atau, Hambatan Komunikasi = 2.147 + 0.377 persepsi + 0.383 prasangka Tabel IV.10 Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Kedua Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant 2.147 .793 Persepsi .377 .147 .470 Prasangka .383 .153 .461 a Dependent Variable: Hambatan_Komunikasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa persepsi X 1 dan prasangka X 2 memiliki kemampuan untuk mempengaruhi terhambatnya komunikasi pegawai Y LP3I Medan. Variabel persepsi X 1 dan prasangka X 2 mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontibusinya terhadap terhambatnya komunikasi pegawai Y LP3I Medan. Nilai koefisien determinasi R 2 dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas persepsi X 1 dan prasangka X 2 terhadap terhambatnya komunikasi pegawai Y LP3I Medan. Berdasarkan tabel IV.11 diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0.824. Hal ini menunjukan bahwa 82.4 variabel persepsi X 1 dan prasangka X 2 menjelaskan terhadap variabel hambatan komunikasi pegawai Y LP3I Medan, sedangkan 17.6 adalah merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian. Universitas Sumatera Utara Tabel IV.11 Hasil Uji Determinasi Hipotesis Kedua Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .908a .824 .812 .50198 a Predictors: Constant, Prasangka, Persepsi b Dependent Variable: Hambatan_Komunikasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah IV.2.2.3. Uji Serempak Hipotesis Kedua Hasil pengujian hipotesis kedua secara serempak dapat dilihat pada Tabel IV.12 sebagai berirkut: Tabel IV.12 Hasil Uji F Hipotesis Kedua Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 33.138 2 16.569 65.755 .000a Residual 7.055 28 .252 Total 40.194 30 a Predictors: Constant, Prasangka, Persepsi b Dependent Variable: Hambatan_Komunikasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan Tabel IV.12 di atas diperoleh bahwa nilai F hitung 65.755 lebih besar dibandingkan dengan nilai F tabel 3.34, dan sig. á 0.000 a lebih kecil dari alpha 5 0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil penelitian menolak H dan menerima H a . Dengan demikian secara serempak persepsi dan prasangka berpengaruh terhadap hambatan komunikasi pegawai LP3I Medan, dengan tingkat pengaruh yang sangat signifikan. Dalam hal ini, berarti pihak manajemen LP3I Medan harus bekerja keras dalam merubah dan memperbaiki manajemen dalam berkomunikasi agar hambatan dalam berkomunikasi bisa lebih ditekandiperbaiki . Universitas Sumatera Utara IV.2.2.4. Uji Parsial Hipotesis Kedua Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.13 berikut: Tabel IV.13 Hasil Uji Parsial Hipotesis Kedua Model t Sig. 1 Constant 2.706 .011 Persepsi 2.559 .016 Prasangka 2.506 .018 a Dependent Variable: Hambatan_Komunikasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan Tabel IV.13 di atas diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai t hitung untuk variabel persepsi 2.559 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 2.05, atau nilai sig. t untuk variabel persepsi 0.016 lebih kecil dari alpha 0.025. 2. Nilai t hitung untuk variabel prasangka 2.506 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 2.05, atau nilai sig. t untuk variabel prasangka 0.018 lebih kecil dari alpha 0.025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H dan menerima H a untuk variabel persepsi dan prasangka dengan arti secara parsial persepsi dan prasangka berpengaruh secara signifikan terhadap terhambatnya komunikasi pegawai LP3I Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN