BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil Penelitian IV.1.1. Gambaran Umum Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi
Indonesia LP3I Medan IV.1.1.1. Sejarah Singkat Berdirinya LP3I Medan
Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia LP3I didirikan pada tanggal 23 Desember 1988 dengan Akta Notaris No. 63, notaris Yetty Taher,
SH. Izin DepdikbudNo. 122-105.10-PLSM.98 dengan kampus pertama di Pasar Minggu Jakarta Selatan. Selanjutnya, bermula dari kursus 6 bulan, LP3I kemudian
mengembangkan sayapnya menjadi lembaga pendidikan profesi 1-2 tahun, hingga pada akhirnya pada tahun 2003 sebagian LP3I yang ada sudah menjadi Politeknik
yaitu di kota Bandung, Jakarta dan Medan. LP3I yang berlokasi di jalan Gajahmada No. 15 M Medan mulai berdiri pada
tanggal 29 Maret 1998 merupakan cabang dari LP3I Jakarta yang memiliki pegawai sebanyak 31 orang.
49
Universitas Sumatera Utara
IV.1.1.2. Visi dan Misi LP3I Visi :
Menjadi lembaga pendidikan yang terus menerus menyelaraskan kualitas pendidikannya dengan kebutuhan dunia kejra dalam permbentukan sumber daya
manusia yang profesional, beriman dan bertaqwa.
Misi :
1. Mencetak sumber daya manusia yang siap kerja dengan kemampuan yang
terampil dan profesional. 2.
Membentuk kepribadian sumber daya manusia yang memiliki jiwa dan kemampuan berwirausaha.
3. Membentuk sumber daya manusia yang berbudi luhur.
4. Membangu jaringan kemitraan dengan dunia usaha dan industri serta asosiasi
profesi, di dalam dan diluar negeri. 5.
Memiliki networking melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 6.
Menjadi lembaga pendidikan terbaik dengan kualitas berstandar internasional. 7.
Menjadi lembaga pendidikan yang terpercaya dan bermanfaat bagi masyarakat. 8.
Memberi kesejahteraan dan rasa aman bagi karyawan dan keluarga. IV.1.1.3 Struktur Organisasi LP3I Medan
Pada umumnya setiap lembaga mempunyai struktur organisasi yang berbeda. Struktur organisasi merupakan faktor yang memegang peranan penting sebagai
petunjuk dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dari tiap bagian, serta diperlukan pula untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan
Universitas Sumatera Utara
tugas dan tanggung jawab dari tiap bagian. Selain itu struktur organisasi dapat berfungsi sebagai upaya untuk mencapai lancarnya kegiatan lembaga.
Pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu lembaga dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain struktur
organisasi berguna untuk menghindarkan terjadinya penyelewengan-penyelewengan sehingga tujuan lembaga dapat tercapai. Dengan demikian struktur organisasi
lembaga merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama
lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal sehingga dapat tercipta suatu team kerja yang solid dalam usaha mencapai tujuan
yang ditetapkan oleh perusahaan. Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia Medan memiliki
satu pimpinan dengan jabatan Manajer Cabang. Manajer yang sedang menjabat pada saat ini adalah Bapak Shahril Sutan Saidi, SE. Manajer Cabang akan dibantu oleh
satu jabatan sekretaris dan empat kepala departemen dan satu koordinator BBA Bagian Administrasi dan Akademik seperti Head of Education Department,
Head of Finance and Human Resource Department, Head of Marketing Department, Head of Coorporation and Placement Test.
Berkaitan dengan penelitian ini, maka penulis senantiasa mendapatkan masukan dan berhubungan dengan Human Resource Department Departemen
Sumber Daya Manusia dibawah kepemimpinan Head of Finance and Human Resource Department yang dijabat oleh Ibu Nurjannah.
Pada Gambar IV.1 dapat dilihat struktur organisasi Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia LP3I Medan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Human Resource Department LP3I Medan, 2009 Data Diolah
Gambar IV.1 Struktur Organisasi LP3I Medan
Syahril Sutan Saidi Manajer Cabang
Salmiati Sekretaris
Kepala Departemen
Nurjannah Ka. Keuangan HRD
Abdul Rafur Ka. C P
Sofyan Koordinator BAA
Edrida Pulungan Ka. Pendidikan
Saidi Selamat Kurniawan
Dwi Gimantoro. Saptari Wibowo
Norman Neni
Juang Yunus
Aini Sugi
Ilyas Ferry
Azwar Nur Hasanah
Ramban Andika Sotar
Rahman Lubis Salim
Maulidina Ari Heny Maulidina
Ka. Marketing
Masrul Syah Husni Mubarak
Asmaul Husna Nurfuanny
Fazlina
52
Universitas Sumatera Utara
Uraian Tugas Branch Manager BM
1. BM bertanggung jawab penuh kepada Direktur Utama pusat atas operasional
cabang secara menyeluruh pegawai, investor dan manajemen pusat sesuai dengan komitmen petunjuk tekhnis opesional cabang yang dijalankan.
2. BM bertanggung jawab atas pencapaian target omset per tahun cabang dan
melaporkannya secara berkala kepada wakil direktur utama bagian keuangan pusat dan membuat goal setting dan doing program kerja sesuai dengan petunjuk
teknis operasional cabang. 3.
BM bertanggung
jawab atas
pengembangan cabang
dengan tetap
mengkoordinasikannnya kepada BOD Board of director 4.
BM bertanggung jawab atas pengembangan franchise LCC LP3I Course center mencakup wilayah Sumatera Utara dan NAD.
5. BM bertanggung jawab untuk menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi
terkait yang dapat mendukung pengembangan lembaga seperti organisasi pemerintahan, KADIN Kamar Dagang dan Industri dll.
Sekretaris
1. Membantu Branch Manager menyelenggarakan administrasi lembaga.
2. Membantu Branch Manager untuk menyelesaikan kegiatan surat menyurat.
3. Membantu Branch Manager dalam mempersiapkan peralatan alat tulis kantor.
Universitas Sumatera Utara
Kepala Pendidikan Head of education
1. Kepala pendidikan bertanggung jawab penuh kepada BM atas operasional PBM
Proses belajar mengajar setiap tahun ajaran baru, seperti perekrutan dosen, persiapan mata kuliah, KHS Kartu Hasil Studi, transkrip nilai, dan lainnya
sesuai dengan Standar Operating Procedure SOP pendidikan cabang. 2.
Kepala pendidikan bertanggung jawab atas persentase mahasiswa Drop out, dengan batas toleransi 4.5 x total keseluruhan mahasiswa tingkat junior dan
senior 3.
Kepala pendidikan bertanggung jawab untuk membuat goal setting dan doing program kerja periode bulan September sampai dengan Agustus tahun berikutnya
sesuai dengan SOP cabang. 4.
Kepala pendidikan bertanggung jawab atas pelaksanaan program pendukung perkuliahan mahasiswa seperti pelaksanaan kunjungan perusahaan company
visit, seminarworkshop, beauty classmahasiswi junior dan senior, sidang APP Application project paper dan kompetensi mahasiswa senior.
5. Kepala pendidikan bertanggung jawab atas segala bentuk kerjasama dengan
lembaga pendidikan lainnya dalam rangka mendukung pencapaian mutu lulusan LP3I dengan dikoordinasikan kepada BM.
Kepala Marketing Head of marketing
1. Kepala marketing bertanggung jawab kepada BM atas operasional marketing
lembaga sesuai dengan petunjuk teknis juknis pusat dan SOP cabang.
Universitas Sumatera Utara
2. Kepala marketing bertanggung jawab membuat goal setting dan doing program
kerja sesuai dengan juknis dan SOP lembaga untuk periode bulan Oktober sampai dengan September
3. Kepala marketing bertanggung jawab atas kerjasama dengan seluruh sekolah
binaan dalam rangka pencapaian target mahasiswa junior setiap tahunnya.
Kepala Keuangan Head of finance
1. Kepala keuangan bertanggung jawab atas pengelolaan operasional sesuai dengan
juknis pusat dan SOP lembaga. 2.
Kepala keuangan bertanggung jawab membuat goal setting dan doing program kerja untuk periode bulan Juli s.d Juni tahun berikutnya.
3. Kepala keuangan bertanggung jawab atas target omzet cabang disinergikan
dengan target perolehan mahasiswa junior di divisi marketing dan kuantitas mahasiswa aktif di divisi pendidikan.
4. Kepala keuangan bertanggung jawab atas segala bentuk pengeluaran dan
pengadaan operasional cabang honour dosen part time, ATK Alat Tulis Kantor, maintenance inventaris, dan lainnya.
5. Kepala keuangan bertanggung jawab membuat laporan keuangan secara berkala
dan dilaporkan kepada BM sesuai dengan juknis dan SOP lembaga.
Kepala Coorporation dan placement test C P division
1. Kepala C P bertanggung jawab atas target penempatan magang kerja 100
mahasiswa yang lulus setiap periode September s.d Oktober tahun berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Kepala C P bertanggung jawab atas pembinaan kerjasama dengan seluruh
perusahaan relasi yang sudah ada dan mencari bentuk kerjasama baru yg dapat mendukung target penempatan kerja lulusan 100.
3. Kepala CP bertanggung jawab atas pelaksanaan AMT Achievement motivation
training dalam bentuk seminarworkshop dan diperuntukkan untuk semua mahasiswa.
4. Kepala C P bertanggung jawab membuat goal setting dan doing program kerja
yang disesuaikan dengan juknis dan SOP Lembaga. 5.
Kepala C P diwajibkan untuk bergabung dengan berbagai organisasi profesional, lembaga usahapraktisi, KADIN, dan lainnya sebagai salah satu
upaya pencapaian target penempatan magang kerja 100 mahasiswa yang lulus.
Koordinator BAA Biro Administrasi Akademik
1. Koordiantor BAA bertanggung jawab atas pelaporan berkala mahasiswa lembaga
LP3I kepada Kopertis wilayah 1. 2.
Koordiantor BAA bertanggung jawab atas rekapitulasi kegiatan lembaga LP3I kepada Kopertis wilayah 1
IV.1.2. Karakteristik Responden Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia LP3I Medan
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia LP3I Medan yang terdata pada bagian
Universitas Sumatera Utara
administrasi. Karakteristik responden didiskripsikan berdasarkan usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan.
IV.1.2.1. Karakteristik responden berdasarkan usia Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel IV.1 di
bawah ini. Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Tahun
Jumlah orang
1 22 - 30
24 77.5
2 31 - 40
5 16
3 41 - 50
2 6.5
Jumlah 31
100 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Dari Tabel IV.1 di atas menunjukkan bahwa usia responden yang paling dominan adalah yang berusia 22 tahun sampai dengan 30 tahun yang berjumlah 24
orang 77,5. Responden yang berusia 31 tahun sampai dengan 40 tahun berjumlah 5 orang 16, sedangkan responden yang berusia 41 tahun sampai dengan 50 tahun
hanya berjumlah 2 orang 6,5. Berdasarkan usia responden tersebut diatas memberikan gambaran bahwa pegawai yang bekerja di Lembaga Pendidikan dan
Pengembangan Profesi Indonesia Medan relatif berusia dewasa.
IV.1.2.2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel IV.2 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah orang
1 Pria
20 64.5
2 Wanita
11 35.5
Jumlah 31
100 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Dari Tabel IV.2 di atas menunjukkan bahwa usia responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 20 orang 64,5 dan yang berjenis kelamin wanita
berjumlah 11 orang 35,5. Hal ini menunjukkan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia Medan lebih banyak menerima pegawai yang
berjenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan wanita.
IV.1.2.3. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel IV.3
berikut ini. Tabel IV.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah orang 1
SMA 2
6.5 2
D 2 21
67.7 3
S 1 7
22.5 4
S 2 1
3.3 Jumlah
31 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Dari Tabel IV.3 di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pegawai di LP3I Medan lebih dominan yang memiliki tingkat pendidikan Diploma II sebanyak
21 orang 67,7, pegawai yang memiliki tingkat pendidikan Strata 1 sebanyak 7 orang 22,5, yang berpendidikan SMA sebanyak 2 orang 6,5. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
pegawai yang memiliki tingkat pendidikan tertinggi yaitu Strata 2 hanya berjumlah 1 orang 3,3. Hal ini mengindikasikan bahwa LP3I Medan dalam menerima pelamar
yang akan bekerja di lembaga tersebut menetapkan persyaratan pendidikan minimal
yang harus dimiliki pelamar adalah Sekolah Menengah Atas SMA.
IV.1.3. Penjelasan Responden Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi
Indonesia LP3I Medan
IV.1.3.1. Penjelasan responden atas variabel motivasi Penjelasan responden atas kelayakan pemberian gaji yang diterima terhadap
kinerja yang telah dilakukan menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 21 orang 67.7 menyatakan bahwa responden layak atas pemberian gaji yang
diterima terhadap kinerja yang telah dilakukan. Sekitar 10 orang 32.3 menyatakan kurang layak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden layak atas
pemberian gaji yang diterima terhadap kinerja yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan sebagian pegawai tersebut sudah merasa cukup atas pemberian gaji
dengan kinerja yang telah dicapai, sedangkan minoritas pegawai merasa kurang layak atas pemberian gaji yang diterima terhadap kinerja yang telah dilakukan dikarenakan
pegawai merasa dalam menjalankan tugas yang diemban sudah maksimal tapi kinerja pegawai tidak sebanding atau kurang layak atas pemberian gaji yang diterima.
Penjelasan responden atas promosi jabatan yang diberikan atas upaya kinerja yang telah dilakukan untuk tujuan organisasiperusahaan menunjukkan bahwa
responden yang berjumlah 21 orang 67.7 menyatakan bahwa responden
Universitas Sumatera Utara
dipromosikan dengan jabatan yang diberikan atas upaya kinerja yang telah dilakukan untuk tujuan organisasiperusahaan. Sekitar 10 orang 32.3 menyatakan kurang
dipromosikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas menyatakan bahwa pegawai merasa dipromosikan dengan jabatan yang diberikan atas upaya kinerja yang
telah dilakukan untuk tujuan organisasiperusahaan dikarenakan memang bidang yang diembannya mempunyai potensi yang harus dikembangkan, sedangkan
minoritas responden menyatakan kurang dipromosikan dengan jabatan yang diberikan atas upaya kinerja yang telah dilakukan untuk tujuan organisasiperusahaan
dikarenakan pegawai merasa dalam menjalankan tugasnya sudah memberikan kontribusi buah pikiran yang besar dengan prestasi yang bagus tapi prestasi tersebut
tidak membuat pegawai dipromosikan dengan jabatan yang lebih sesuai. Penjelasan responden atas pujian yang diberikan atas keberhasilan yang
dicapai dalam menjalankan tugasamanah yang telah diberikan menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 20 orang 64.5 menyatakan bahwa responden dipuji
atas keberhasilan yang dicapai dalam menjalankan tugasamanah yang telah diberikan. Sekitar 11 orang 35.5 menyatakan kurang dipuji. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa mayoritas responden dipuji atas keberhasilan yang dicapai dalam menjalankan tugasamanah yang telah diberikan. Hal ini dikarenakan ide atau
keberhasilan tersebut telah memberikan goresan prestasi kepada organisasi tersebut sedangkan minoritas pegawai merasa kurang dipuji atas keberhasilan yang dicapai
dalam menjalankan tugasamanah yang telah diberikan dikarenakan dalam menjalankan tugasnya pegawai merasa sudah memberikan ide atau keberhasilan yang
Universitas Sumatera Utara
terlihat tapi prestasi tersebut tidak membuat sedikitpun pujian terlontar kepada pegawai tersebut.
Penjelasan responden atas penghargaan atas dedikasi yang telah disumbangkan terhadap organisasiperusahaan tempat bekerja menunjukkan bahwa
responden yang berjumlah 23 orang 74.2 menyatakan bahwa responden diberikan penghargaan atas dedikasi yang telah disumbangkan terhadap organisasiperusahaan
tempat bekerja. Sekitar 8 orang 25.8 menyatakan kurang diberikan penghargaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden diberikan penghargaan atas
dedikasi yang telah disumbangkan terhadap organisasiperusahaan tempat bekerja. Hal ini dikarenakan dedikasi tersebut telah membuat organisasi bertahan sampai
sekarang, sedangkan minoritas pegawai merasa kurang diberikan penghargaan atas dedikasi yang telah disumbangkan terhadap organisasiperusahaan tempat bekerja
dikarenakan dalam menjalankan tugasnya sebagai pegawai LP3I mulai dari pertama bekerja sampai sekarang merasa sudah memberikan yang terbaik tapi semuanya
tersebut tidak membuat penghargaan diterima kepada pegawai tersebut. IV.1.3.2. Penjelasan responden atas variabel komunikasi
Penjelasan responden atas pengaruh perubahan atas diri ataupun tingkah laku setelah berkomunikasi dengan atasan menunjukkan bahwa responden yang berjumlah
17 orang 54.8 menyatakan bahwa perubahan atas diri ataupun tingkah laku setelah berkomunikasi dengan atasan sangat berpengaruh. Sekitar 14 orang 45.2
menyatakan berpengaruh. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden
Universitas Sumatera Utara
dalam perubahan atas diri ataupun tingkah laku setelah berkomunikasi dengan atasan sangat berpengaruh. Hal ini dikarenakan pegawai telah merasakan dampak positip
dari komunikasi yang terjalin dengan atasan, seperti berani mengutarakan ide-ide yang membangun perusahaan.
Penjelasan responden setelah berkomunikasi dengan atasan, perubahan tingkat kemampuan berkomunikasi dengan karyawan lain ataupun dengan atasan
menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 15 orang 48.4 menyatakan bahwa setelah berkomunikasi dengan atasan, perubahan tingkat kemampuan berkomunikasi
dengan karyawan lain ataupun dengan atasan mampu dan sangat mampu. Sekitar 1 orang 3.2 menyatakan sangat mampu sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
mayoritas responden setelah berkomunikasi dengan atasan, perubahan tingkat kemampuan berkomunikasi dengan karyawan lain ataupun dengan atasan mampu dan
sangat mampu. Hal ini dikarenakan keberanian pegawai telah terstimulus oleh atasan sehingga pada kesempatan lain saat berbicara pegawai merasa tidak ada hambatan
atau rasa takut untuk menyampaikan sesuatu. Penjelasan responden atas hambatan yang terjadi saat berkomunikasi dengan
atasan untuk memberikan ide ataupun gagasan bagi perkembangan organisasi menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 21 orang 67.7 menyatakan bahwa
kurang terhambat saat berkomunikasi dengan atasan untuk memberikan ide ataupun gagasan bagi perkembangan organisasi. Sekitar 10 orang 32.3 menyatakan
terhambat. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden kurang terhambat saat berkomunikasi dengan atasan untuk memberikan ide ataupun gagasan bagi
Universitas Sumatera Utara
perkembangan organisasi. Hal ini dikarenakan pimpinan memberikan kepada pegawai untuk mengutarakan pendapat yang sifatnya membangun perusahaan.
IV.1.3.3. Penjelasan responden atas variabel komitmen organisasi
Penjelasan responden atas tingkat pertanggung jawaban atas pekerjaan yang diembankan kepada setiap pegawai untuk melaksanakan tugasnya menunjukkan
bahwa responden yang berjumlah 22 orang 71,0 menyatakan bahwa responden sangat bertanggung jawab atas pekerjaan yang diembankan kepada setiap karyawan
untuk melaksanakan tugasnya. Sekitar 6 orang 19.4 menyatakan sangat bertanggung jawab sekali dan sekitar 3 orang 9.7 menyatakan bertanggung jawab.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat bertanggung jawab atas pekerjaan yang diembankan kepada setiap pegawai untuk melaksanakan
tugasnya. Hal ini dikarenakan pegawai telah mematuhi peraturan pada LP3I mulai dari hari pertama bekerja, sehingga sudah tertanam rasa tanggung jawab yang besar
untuk menjalankan kewajiban yang diemban. Penjelasan responden atas tingkat kesolideran para karyawan dalam menjaga
keanggotan pada organisasi tersebut menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 20 orang 64.5 menyatakan bahwa responden dengan karyawan dalam menjaga
keanggotan pada organisasi sangat solid. Sekitar 6 orang 19.4 menyatakan sangat solid sekali dan sekitar 5 orang 16.1 menyatakan solid. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat solid terhadap para pegawai dalam menjaga keanggotan pada organisasi tersebut. Hal ini dikarenakan pegawai tersebut
Universitas Sumatera Utara
telah memiliki jalinan persaudaraan yang kuat antara satu dengan yang lainnya dan memiliki tujuan yang sama untuk memajukan organisasi.
Penjelasan responden atas tingkat keeratan hubungan para pegawai terhadap rasa memilliki dalam organisasi satu sama lain menunjukkan bahwa responden yang
berjumlah 21 orang 67.7 menyatakan bahwa responden memiliki hubungan yang sangat erat dengan para pegawai terhadap rasa memilliki dalam organisasi satu sama
lain. Sekitar 6 orang 19.4 menyatakan sangat erat sekali dan sekitar 4 orang 12.9 menyatakan erat. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden
memiliki hubungan yang sangat erat dengan para pegawai terhadap rasa memiliki dalam organisasi satu sama lain. Hal ini dikarenakan pegawai tersebut telah memiliki
jalinan persaudaraan yang kuat antara satu dengan yang lainnya selama mengabdi di LP3I dan memiliki tujuan yang sama untuk memajukan organisasi.
Penjelasan responden atas tingkat toleransi para pegawai dalam menjaga kesenjangan perlakuan terhadap pegawai dalam lembaga menunjukkan bahwa
responden yang berjumlah 21 orang 67.7 menyatakan bahwa responden sangat bertoleransi terhadap para pegawai dalam menjaga kesenjangan perlakuan terhadap
pegawai dalam lembaga. Sekitar 5 orang 16.1 menyatakan bertoleransi dan sangat bertoleransi sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat
bertoleransi terhadap para pegawai dalam menjaga kesenjangan perlakuan terhadap pegawai dalam lembaga. Hal ini dikarenakan pegawai tersebut telah mengerti sifat
dan keadaan satu sama lainnya sehingga mengerti apa yang menjadi batasan dan yang boleh dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
IV.1.3.4. Penjelasan responden atas variabel kepuasan kerja Penjelasan responden atas kepuasan terhadap kondisi pekerjaan yang telah
dilakukan selama bekerja di perusahaan ini menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 22 orang 71,0 menyatakan bahwa responden sangat puas terhadap
kondisi pekerjaan yang telah dilakukan selama bekerja di perusahaan ini. Sekitar 5 orang 16.1 menyatakan puas dan sekitar 4 orang 12.9 menyatakan sangat puas
sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat puas terhadap kondisi pekerjaan yang telah dilakukan selama bekerja di perusahaan ini. Hal ini
dikarenakan responden menempatkan dirinya menjadi bagian dari organisasi tersebut, memiliki dan dibesarkan dalam naungan yang sesuai.
Penjelasan responden atas kepuasan terhadap rekan kerja selama bekerja di perusahaan ini menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 22 orang 71,0
menyatakan bahwa responden sangat puas terhadap rekan kerja selama bekerja di perusahaan ini. Sekitar 4 orang 12.9 menyatakan puas dan sekitar 5 orang 16.1
menyatakan sangat puas sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat puas terhadap rekan kerja selama bekerja di perusahaan ini. Hal ini
dikarenakan antara pegawai memiliki tujuan yang sama untuk memajukan organisasi dan kemampuan yang bagus.
Penjelasan responden atas kepuasan atas pengawasan terhadap kinerja selama bekerja di perusahaan ini menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 22 orang
71,0 menyatakan bahwa responden sangat puas terhadap pengawasan terhadap kinerja selama bekerja di perusahaan ini. Sekitar 4 orang 12.9 menyatakan puas
Universitas Sumatera Utara
dan sekitar 5 orang 16.1 menyatakan sangat puas sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat puas terhadap pengawasan terhadap
kinerja selama bekerja di perusahaan ini. Hal ini dikarenakan setiap aktivitas yang berhubungan dengan kemajuan LP3I selalu mendapat perhatian yang ekstra, sehingga
setiap kegiatan berjalan dengan tujuannya. Penjelasan responden atas kepuasan atas kompensasi yang diberikan terhadap
kinerja selama bekerja di perusahaan ini menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 17 orang 54.8 menyatakan bahwa responden kurang puas terhadap
kompensasi yang diberikan terhadap kinerja selama bekerja di perusahaan ini. Sekitar 14 orang 45.2 menyatakan puas. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas
responden kurang puas terhadap kompensasi yang diberikan terhadap kinerja selama bekerja di perusahaan ini. Hal ini dikarenakan pegawai merasa dalam menjalankan
tugas yang telah diterima sudah maksimal tapi kinerja pegawai kurang layak atas pemberian kompensasi yang semestinya diterima, sedangkan minoritas pegawai
merasa puas atas terhadap kompensasi yang diberikan terhadap kinerja selama bekerja di perusahaan ini dikarenakan sebagian pegawai tersebut merasa pemberian
kompensasi sudah terasa dengan pegawai.
IV.1.3.5. Penjelasan responden atas variabel persepsi Penjelasan responden atas pentingnya atensi informasi kecil ke informasi yang
besar di lembaga ini menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 18 orang 58.1 menyatakan bahwa sangat penting atensi informasi kecil ke informasi yang
Universitas Sumatera Utara
besar di lembaga ini. Sekitar 8 orang 25.8 menyatakan sangat penting sekali dan sekitar 5 orang 16.1 menyatakan penting. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan sangat penting atensi informasi kecil ke informasi yang besar di lembaga ini. Hal ini dikarenakan sebuah perhatian kecil akan
berpengaruh terhadap perhatian yang besar atas informasi yang disampaikan. Penjelasan responden atas interpretasi yang terjadi di lembaga ini
menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 15 orang 48.4 menyatakan bahwa interpretasi yang terjadi di lembaga ini baik. Sekitar 14 orang 45.2 menyatakan
sangat baik dan sekitar 2 orang 6.5 menyatakan sangat baik sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa interpretasi yang
terjadi di lembaga ini baik. Hal ini dikarenakan setiap individu memiliki pandangan yang sama untuk satu tujuan organisasi.
Penjelasan responden atas perbedaan suku bangsa mempengaruhi pesan dan mengabaikan pesan lain di lembaga ini menunjukkan bahwa responden yang
berjumlah 22 orang 71 menyatakan bahwa perbedaan suku bangsa sangat mempengaruhi pesan dan mengabaikan pesan lain di lembaga ini. Sekitar 8 orang
25.8 menyatakan sangat berpengaruh sekali dan sekitar 1 orang 3.2 menyatakan berpengaruh. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan bahwa perbedaan suku bangsa sangat mempengaruhi pesan dan mengabaikan pesan lain di lembaga ini. Hal ini dikarenakan dalam penyampaian
informasi antara individu dengan latar belakang budaya yang berbeda sangat berpengaruh terhadap isi pesan yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
IV.1.3.6. Penjelasan responden atas variabel prasangka Penjelasan responden atas pengalaman buruk di masa lalu mempengaruhi
pengalaman pesan di lembaga ini menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 22 orang 71 menyatakan bahwa pengalaman buruk di masa lalu sangat
mempengaruhi pemahaman pesan di lembaga ini. Sekitar 5 orang 16.1 menyatakan berpengaruh dan sekitar 4 orang 12.9 menyatakan sangat
berpengaruh sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan pengalaman buruk di masa lalu sangat mempengaruhi pemahaman pesan
di lembaga ini. Hal ini dikarenakan beban psikologis suatu invidu atas pengalaman buruk dimasa lalu memberikan dampak yang buruk atas penyampaian atau
penerimaan pesan. Penjelasan responden atas toleransi yang terjadi antara sesama pegawai di
lembaga ini menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 15 orang 48.4 menyatakan bahwa toleransi yang terjadi antara sesama pegawai sangat kuat di
lembaga ini. Sekitar 14 orang 45.2 menyatakan sangat kuat sekali dan sekitar 2 orang 6.5 menyatakan kuat. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan toleransi yang terjadi antara sesama pegawai sangat kuat di lembaga ini. Hal ini dikarenakan sudah terjalin hubungan kekeluargaan yang kuat
diantara sesama pegawai sehingga menghormati dan menghargai menjadi prinsip dasar kekeluargaan tersebut.
Penjelasan responden atas persaingan yang terjadi antara sesama pegawai di lembaga ini menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 17 orang 54.8
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa persaingan yang terjadi antara sesama pegawai kuat di lembaga ini. Sekitar 13 orang 41.9 menyatakan sangat kuat dan sekitar 1 orang 3.2
menyatakan sangat kuat sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan persaingan yang terjadi antara sesama pegawai kuat di
lembaga ini. Hal ini dikarenakan untuk mencapai posisijabatan di lembaga ini setiap pegawai harus memberikan kontribusi terbaik dari mereka dengan jalan persaingan
yang sehat dengan tidak menghilangkan rasa menghormati dan menghargai yang merupakan prinsip dasar kekeluargaan setiap pegawai.
IV.1.3.7. Penjelasan responden atas variabel hambatan komunikasi Penjelasan responden atas pengaruh pendidikan terhadap kesenjangan
pengetahuan antara komunikator dengan komunikan di lembaga ini menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 26 orang 83.9 menyatakan bahwa pendidikan
sangat berpengaruh terhadap kesenjangan pengetahuan antara komunikator dengan komunikan di lembaga ini. Sekitar 4 orang 12.9 menyatakan sangat berpengaruh
sekali dan sekitar 1 orang 3.2 menyatakan berpengaruh. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan pendidikan sangat
berpengaruh terhadap kesenjangan pengetahuan antara komunikator dengan komunikan di lembaga ini. Hal ini dikarenakan dalam penyampaian atau penerimaan
informasi, keterbatasan bahasa dan daya tangkap dikarenakan perbedaan tingkat pendidikan memberikan dampak tersendiri bagi komunikator terhadap komunikan
atas isi pesan informasi yang tidak sesuai.
Universitas Sumatera Utara
Penjelasan responden ketika berkomunikasi dengan orang yang berbeda usia di lembaga ini menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 16 orang 51.6
menyatakan bahwa responden sulit berkomunikasi dengan orang yang berbeda usia di lembaga ini. Sekitar 15 orang 48.4 menyatakan sangat sulit. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sulit berkomunikasi dengan orang yang berbeda usia di lembaga ini. Hal ini dikarenakan ketika penyampaian atau
penerimaan informasi sering terjadi kesalahan paham atas isi informasi yang disampaikan sehingga situasi ini memberikan dampak buruk bagi organisasi dan
pegawai itu sendiri. Penjelasan responden ketika berkomunikasi dengan orang yang berbeda latar
budaya di lembaga ini menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 18 orang 58.1 menyatakan bahwa responden sangat sulit berkomunikasi dengan orang yang
berbeda latar budaya di lembaga ini. Sekitar 13 orang 41.9 menyatakan sulit. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat sulit
berkomunikasi dengan orang yang berbeda latar budaya di lembaga ini. Hal ini dikarenakan dalam penyampaian atau penerimaan informasi, perbedaan bahasa
menjadi hal yang utama agar apa yang disampaikan sesuai dengan tujuanmaksudnya.
Universitas Sumatera Utara
IV.2. Pembahasan IV.2.1. Pengujian Hipotesis Pertama