Tujuan Musik Liturgi SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK LITURGI

Sejalan dengan perkembangan jaman, kini banyak bagian Misa yang boleh dinyanyikan, baik oleh pemimpin atau jemaat. Resiko dari perkembangan jaman ini terutama insan musik harus memahami hakikat dan fungsi dari setiap bagian misa tersebut

A. Tujuan Musik Liturgi

Musik liturgi adalah musik yang digubah untuk perayaan liturgi suci dimana dari segi bentuknya memiliki suatu bobot kudus tertentu seperti contohnya Kategori: Gregorian, polifoni suci, musik liturgi untuk organalat musik yang sah, musik liturgi rakyat. 2 Dari pengertian itulah, dalam Sacrosanctum Concilium diberikan batasan tentang musik liturgi sejati yang harus memiliki ciri: 3 • Bisa untuk paduan suara besar atau kelompok koor kecil, • Memiliki peluang untuk partisipasi aktif umat lagu sudah dikenal umat, dan • Syair harus selaras dengan ajaran Katolik; ditimba dari Alkitab dan sumber-sumber liturgi. Sebagai sarana yang merupakan bagian integral dari liturgi maka tujuan musik liturgi berkaitan erat dengan tujuan liturgi itu sendiri yakni sebagai sarana untuk memuliakan Allah dan mengudusan manusia. Adapun tujuan tersebut 2 Kongregrasi untuk Ilahi “Musicam Sacram”, 1967. 4. 3 Paus Paulus VI, “Sacrosanctum Concilium”, 1963. artikel 121. dijabarkan dalam tiga tujuan apresiasi musik liturgi dalam perayaan liturgi Gereja, yaitu tujuan dekoratif, unitatif dan eskatologis. 4 1. Tujuan Dekoratif Sebagai sebuah kekayaan nilai seni dalam tradisi Gereja Katolik, musik liturgi memiliki sebuah tujuan dekoratif yakni memperkaya upacara suci dengan kemeriahan yang lebih semarak. Bernyanyi dan bermusik adalah sebuah ekspresi seni dalam kehidupan manusia. Lewat bernyanyi manusia dapat menyampaikan isi hati secara lebih mendalam dan intensif jika dibandingkan dengan sekedar berkata-kata. Oleh karena itu, dengan memperhatikan efek psikologis dari musik dalam kehidupan manusia maka dalam kehidupan perayaan liturgi musik dipakai sebagai sarana untuk mengungkapkan doa-doa dan puji-pujian secara lebih menarik untuk kemuliaan Tuhan dan pengudusan umat beriman. 2. Tujuan Unitatif Dalam liturgi, setiap lagu yang dinyanyikan umat secara bersama memiliki daya yang memersatukan. Musik liturgi dapat bermakna seturut identitasnya, jika dihidupkan bersama dalam perayaan. Oleh karena itu, musik atau nyanyian liturgi mengabdi pada partisipasi umat dalam ibadat, sebagaimana yang diuraikan dalam artikel 114 Konstitusi Liturgi yang menghendaki agar pada setiap upacara liturgi yang dinyanyikan segenap umat beriman dapat ikut serta secara aktif dengan 4 Prier, Perkembangan Musik Gereja, h. 56. membawakan bagian yang diperuntukkan bagi mereka. 5 Dengan ini liturgi sebagai sebuah perayaan Gereja, secara lahirian diungkapakan melalui nyanyian bersama. Kebersamaan inilah yang menjadikan musik liturgi lebih berdaya guna sebagai sarana doa dan pujian bagi Allah sekaligus demi pengudusan umat beriman. Menyadari bahwa liturgi sendiri merupakan perayaan bersama, maka nyanyian itu harus melayani kebutuhan semua umat beriman yang sedang berliturgi. Yang harus dihindari adalah memilih lagu yang hanya berdasarkan selera pribadi atau kelompok. Kriteria lagu terletak pada apa yang dapat menjawab harapan dan kebutuhan umat agar perayaan liturgi sungguh menjadi perayaan bersama. 3. Tujuan Eskatologis Aktus bernyanyi untuk memuji dan memuliakan Tuhan, secara biblis memiliki keberlanjutannya sampai pada kehidupan kekal. Kitab Wahyu Yohanes memberikan gambaran tentang para kudus di surga yang bernyanyi untuk memuliakan Kristus sebagai Anak Domba Allah bdk. Why 5: 7-10. Gambaran ini membangun suatu penghayatan tentang musik liturgi yang bernilai eskatologis. Namun prinsip utama yang memberikan makna eskatologis bagi musik liturgi adalah perayaan liturgi itu sendiri yang merupakan perlambangan dari 5 Paus Paulus VI, “Sacrosanctum Concilium”, 1963. artikel 114. perayaan liturgi surgawi. Hal ini ditegaskan Gereja dalam Konsili Vatikan II yang berbunyi: “...dalam liturgi di dunia ini kita mencicipi Liturgi surgawi, yang dirayakan di kota suci Yerusalem surgawi, tujuan peziarahan kita” bdk. Why 21: 2; Kol 3: 1; Ibr 8: 2...... bersama dengan segenap balatentara surgawi kita melambungkan kidung kemuliaan kepada Tuhan”. 6 Dengan ini, musik liturgi sebagai bagian integral dari liturgi memiliki nilai eskatologis yang perlu dihayati dalam kehidupan Gereja di dunia.

B. Fungsi Musik dalam Ibadah