Pelayanan Dalam Islam Pelayanan Nasabah dan Sistem Antrian 1. Pengertian Pelayanan

menyesuaikan produk pelayanan yang ditawarkan dengan lingkungan sekitar sehingga terlihat adanya persamaan persepsi mengenai hal tersebut.

2. Pelayanan Dalam Islam

Di dalam Islam menyatakan bahwa manusia harus bekerja mencari karunia Allah di muka bumi ini. Sebelum pekerjaan dilakukan,dibutuhkan suatu keputusan yang sehat, bijaksana, dan hati-hati agar sebuah kegiatan ekonomi sukses dan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu yang lama. Namun yang perlu diingat adalah keputusan tersebut tidak boleh menyimpang dari rule-rule yang telah ditetapkan Islam. Adapun berbicara mengenai pelayanan ditinjau dari prespektif syariah pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan pelayanan pada umumnya, sebagaimana yang telah dipaparkan oleh ahli ekonomi konvensional. Namun yang menjadi titik tolak bahwa pelayanan dalam prespektif Islam dilandasi dengan moral dan etika islam serta tidak lepas dari rule-rule yang ditetapkan oleh Al-quran dan Sunnah, karena Islam adalah agama yang komprehensif mengatur segala aspek kehidupan termasuk mengenai manajemen pelayanan secara islami. Etika dan moral dalam pelayanan kepada nasabah dalam prespektif Ekonomi Islam adalah sebagai berikut : a. Jujur Shiddiq Dengan menjelaskan apa adanya tanpa menambahkan atau menguranginya. Sebagaimana firman Allah: ﻦﻣﺤ رﻠا ٩ : ۵۵ ﺍﻮﻤﻴِﻗﹶﺃﻭ ﹶﻥﺯﻮﹾﻟﺍ ِﻂﺴِﻘﹾﻟﺎِﺑ ﻻﻭ ﺍﻭﺮِﺴﺨﺗ ﹶﻥﺍﺰﻴِﻤﹾﻟﺍ Artinya: “ Dan tegakkanlah timbangan itu dan janganlah kamu mengurangi neraca itu” Ar-rahman55:9 Banyak sekali manfaat yang diperoleh bila transaksi dilakukan berdasarkan kejujuran. Begitu pula sebaliknya, transaksi yang berdasarkan penipuan atau kecurangan akan mengakibatkan banyak kerugian dan termasuk tindak kedzaliman. Begitu pula bank tidak boleh menyembunyikan bila pada produknya terdapat kekurangan, seperti keterlambatan pada proses transaksi, kekurangan fasilitas yang digunakan, dan lain sebagainya. Tetapi pihak Bank sering kali menutupi kukarangan dengan lebih mengedepankan keunggulan dari produk tersebut. Boleh saja menyampaikan keunggulan suatu produk karena itu berguna untuk pengetahuan nasabah. b. Amanah Tanggung jawab Tanggung jawab disini artinya mau dan mampu menjaga amanah kepercayaan masyarakat yang diberikan kepadanya, karena sikap orang harus bertanggung jawab terhadap juabatan dan pekerjaan atau usahanya. 4 Pemiliknya baik sedikit maupun banyak, tidak mengambil banyak dari yang dimiliki, dan tidak mengurangi hak orang lain berupa hasil penjualan, fee, jasa ataupun upah buruh. 5 Sebagaimana sabda Rosulullah saw : 4 Azwir Buton dan Anwar Faisal, Bisnis Islam Terj, Jakarta: PT.Fika Hati Aveska,1992, 5 Didin Hafidudin, “Peranan Nilai Islam dan Moral Dalam Perekonomian Isalm” , terj,Jakarta: Robbani Perss, 1997 Cet. Ke-1, Juz3, h.995 Dari Abi Qatadah berkata: Rosulullah saw bersabda: “ Jauhkanlah dirimu dari banyak bersumpah dalam penjualan, karena sesungguhnya ia melariskan dagangan tetapi kemudian menghilangkan keberkahan”. Riwayat muslim Nasa’I dan Ibnu Majah 6 Hal yang termasuk amanah yang harus ditepati Bank adalah bagi hasil yang telah disepakati, jasa-jasa pelayanan yang telah dijanjikan dan sebagainya. Semua janji atau amanah yang telah disampaikan harus ditepati. c. Menepati Janji Seorang banker juga dituntut untuk selalu menepati janjinya, baik itu sesama banker. Menepati janji merupakan kunci utama dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dan tentu saja sesama Bankers Syariah yang juga mempunyai orientasi akherat Falah Oriented harus dapat pula menepati janji kepada Allah, begitu pula sebagaimana firman Allah swt memerintahkan agar setiap orang yang beriman dapat memenuhi perjanjian yang telah disepakati baik perjanjian dengan Allah maupun perjanjian dengan sesama manusia. Hal ini terdapat dalam Al-quran : Artinya: “Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu”. Al-Maidah 5:1 6 Imam Muslim, Shahih Muslim, Bairut: Dar Ibnu Hazn,1995, cet. Ke-1, Juz3. h.995. Hadits No. 1607 d. Tepat Waktu Waktu merupakan modal utama dalam mengembangkan suatu usaha ekonomi, sehingga Allah bersumpah dengan waktu dalam surat al-ashr 1-3, yang terdapat di dalam Al-quran : Artinya : Di dalam Islam, waktu adalah prestasi iman dan amal sholeh, nasehat- menasehati untuk meningkatkan prestasi amaliah dunia dan amaliah akherat. 7 e. Emphathy Emphathy adalah sikap cepat tanggap untuk merasa berfikir, bersikap, dan kalau perlu bertindak menananggapi suatu situasi. f. Lemah-Lembut dan Ramah Tamah Dalam bersikap, berbicara dan melayani nasabah atau tamu selalu lemah lembut dan ramah tamah sehingga dapat menarik tamu dan membuat nasabah betah berhubungan dengan bank. Dalam suatu hadits Rosulullah saw menganjurkan agar para pedagang bermurah hati dalam melaksanakan jual beli. Sabda Rasulullah saw: 7 M.Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia Jakarta: penerbit Bangkit, 1992, Jilid I, Artinya: “Dari Jabir bin Abdillah ra. Bahwa Rasulullah saw bersabda : allah berbelas kasih kepada orang yang bermurah hati ketika ia menjual,bila membeli dan ketika menuntut hak”.H.R.Bukhori 8 Murah hati dengan pelayanan yang diberikan kepada konsumen dalam perbankan, setiap individu yang berhubungan langsung dengan nasabah ditunjuk untuk bermurah hati. Misalnya memberi senyuman dan ucapan terima kasih yang sopan kepada nasabah, tidak membedakan perlakuan kepada nasabah yang kecil. Termasuk juga pelayanan yang baik seperti kemudahan transaksi dengan fasilitas yang mendukung dan kerapihan sehingga nasabah merasa nyaman dan sebagainya. g. Suka Menolong Nasabah Maksudnya suka menolong nasabah yang belum mengerti atau sedang mengalami kesulitan sampai menemui jalan keluarnya. Kemudian karyawan bank suka mengalah dan selalu bersikap tenang 3 Faktor-faktor Pelayanan Ada beberapa factor mendasar yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pelayanan disektor perusahaan jasa: 8 Imam Bukhori, Shohih Bukhori, Beirut: Dar al-Fikr, 1994, Juz 3, h. 12, Hadits No. 207 a. Tingkat pelayanan Perusahaan perlu dapat menyeimbang antara pengeluaran yang terjadi dengan tingkat pelayanan yang diberikan berkaitan dengan waktu yang digunakan customer untuk menunggu, hal ini dapat terjadi pada system antrian. b. Line pelayanan yang ditawarkan Perusahaan jasa perlu dapat membatasi line pelayanan yang mereka tawarkan, misalnya sebuah bank perlu menetapkan jasa-jasa apa saja yang mereka berikan. c. Ketersediaan pelayanan Perusahaan jasa perlu menetapkan waktu yang digunakan untuk memberikan pelayanan kepada customer, misalnya sebuah bank, menetapkan waktu operasional perusahaan tersebut dalam melayani customer ialah 5 hari kerja. senin sampai dengan jumat d. Garis tunnggu dan kapasitas pelayanan Bagi perusahaan jasa, pelayanan yang baik selama waktu menunggu bagi customer untuk memperoleh pelayanan merupakan hal yang paling penting. Perusahaan perlu mempertimbangkan apabila akan meningkatkan kepuasan konsumen dengan mengurangi waktu tunggu, karena pada umumnya hal ini akan mengakibatkan meningkatnya biaya fasilitas. Kontribusi kualitas pelayanan terhadap keuntungan usaha ditunjukkan melalui dua elemen yang membentuk fungsi keuntungan yaitu penerimaan dan biaya manfaat. Yang lebih spesifik dari kualitas tersebut antara lain pelayanan yang memuaskan menciptakan loyalitas pelanggan, dimana pelanggan yang loyal tidak hanya potensial untuk penjualan produk yang sudah ada, tetapi juga untuk produk- produk baru dari perusahaan. Pelanggan yang terpuaskan merupakan sumber informasi positif dari perusahaan dan produk-produknya bagi pihak luar. Pelanggan merupakan sumber informasi bagi perusahaan dalam hal intelijen pemasaran dan pengembangan pelayananproduk perusahaan pada umumnya. Kualitas yang baik berarti menghemat biaya-biaya seperti biaya untuk pelanggan baru, memperbaiki kesalahan dan lainnya. Biaya untuk menarik pelanggan baru dapat mencapai lima kali dari biaya memelihara pelanggan yang sudah ada. Sedangkan biaya untuk mencapai pelanggan baru sampai pada tingkat keuntungan yang sama dengan pelanggan yang sudah ada dapat mencapai enam belas kali dibandingkan dengan biaya untuk pelanggan yang hilang. Jadi mempertahankan pelanggan yang ada melalui kualitas yang memuaskan merupakan hal yang sangat penting. Kualitas pelayanan yang didesain dan diimplementasikan secara memadai bukan hanya memuaskan pelanggan tetapi juga dapat memberikan kepuasan kerja bagi karyawan. Bagi usaha jasa, kepuasan karyawan yang berhubungan langsung dengan pelanggan memegang peranan penting didalam memelihara citra kualitas yang dibangaun.Suatu riset mengetengahkan 10 sepuluh konsep atau aspek yang dapat dipakai sebagai alat analisa untuk mengukur mutu layanan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu: 1 Terpercaya dan dapat diandalkan Reliability Nasabah menginginkan bank maupun petugas bank yang terpercaya dan dapat diandalkan dalam menangani transaksi. Karena kepercayaanlah nasabah mau berbisnis dengan bank. Terpercaya dan dapat diandalkan berarti akurat dalam bekerja, konsisten dalam menyajikan mutu layanan, dapat diandalkan untuk memecahkan masalah keuangan, bekerja dengan sungguh-sungguh dan menghargai nasabah. Kepercayaan akan menghasilkan persepsi keamanan. 2 Daya tanggap Responsiveness Nasabah menghendaki agar setiap petugas bank menunjukkan kesungguhan dan kesiapan untuk memberikan layanan. Segera menghubungi nasabah jika ada hal penting yang perlu diinformasikan, menjawab pertanyaan nasabah dendan cepat dan benar. Nasabah menghendaki agar bank memproses transaksi dan menjawab telepon dengan cepat. Peduli dan tanggap responsif berarti peka terhadap kebutuhan nasabah, fleksibel dalam memberikan layanan tidak kaku dan berokratis, berusaha memberikan lebih, memberikan perhatian personal, kesediaan untuk meninjaklanjuti dan menyelesaikan masalah. 3 Kompetensi competence Nasabah menghendaki petugas bank memiliki skill dan pengetahuan yang diperlukan dibidang pekerjaannya, manajemen dan komunikasi. Petugas bank dituntut untuk paham benar mengenai system dan prosedur, features products dan manfaatkeunggulannya. Kompeten berarti mengetahui apa yang menjadi tugas utama, akurat dalam menangani transaksi dan memberikan informasi, menguasai system teknologi operasional bank mampu memberikan jawaban yang benar dan bukan atas dasar menduga-duga. 4 Kemudahan untuk ditemui Accessibility Nasabah menghendaki agar petugas bank yang selalu mudah ditemui, baik secara langsung maupun melalui telepon pada setiap waktu yang diperlukan. Nasabah menghendaki bank buka pada jam-jam yang dibutuhkan sesuai dengahn harapan nasabah. Nasabah tidak menghendaki menunggu terlalu lama. Nasabah menghendaki agar pada saat yang sibuk terdapat petugas bank yang mencukupi dan siap melayani, nasabah berharap untuk selalu tersedia petugas yang dapat ditanyai dan dimintakan bantuan setiap kali dibutuhkan. 5 Kesopanan dan keramahtamaan Courtesy Nasabah menghendaki petugas bank yang sopan, menghargai nasabah, penuh toleransi, ramah dan bersahabat, berpenampilan rapih dan menarik, serta menunjukkan ketulusan dalam membantu. Nasabah tidak menghendaki kebohongankepalsuan, mereka dapat melihat hal ini dengan mudah. Courtesy berarti bersahabat, penuh perhatian dan menghargai pribadi orang lain. 6 Kredibilitas Credibility Nasabah menghendaki sebuah bank yang dapat menjadi tumpuan kepercayaan dan kejujuran. Kredibilitas berarti dapat dipercaya, sebagai dampak dari reputasinya dan catatan-catatan prestasi atau jasa yang pernah diberikan kepada nasabah atau masyarakat. Reputasi atau nama baik ini juga dapat dilihat dari kekokohan bank menghadapi berbagai issu ekonomi dan keuangan yang menerpanya. 7 Memahami Nasabah Understanding Nasabah menghendaki petugas bank mau mempelajari keinginan nasabah yang spesifik, memberikan perhatian secara pribadi dan mengenali nasabah. Memahami berarti mengerti kebutuhan spesifik individu, memberikan perhatian secara personal, kesungguhan melibatkan diri dan mengenali nasabah dan karekteristinya. 8 Berkomunikasi dengan Nasabah Communicating Nasabah menghendaki bank selalu memberikan informasi dengan cara yang mudah dimengerti dan dipahami, mampu menjelaskan produk dan jasa bank, biaya transaksi dan berbagai keuntungan yang dapat diperoleh. Nasabah menghendaki adanya jaminan bahwa permasalahan nasabah dapat ditangani secara tepat dan cepat. Nasabah juga menghendaki bahwa petugas bank memiliki kecakapan pengetahuan untuk menjelaskan produkjasa bank, dan bukan hanya sekedar mengulang apa yang tertulis di leaflet. Komunikasi berarti mampu membuat nasabah mengetahui. Sedangkan Barbara R. Lewis mengemukakan bahwa pentingnya layanan adalah pertemuan, dimana lewat pertemuan tersebut akan terjadi interaksi antara yang menyediakan layanan dengan nasabah yang menerima layanan tersebut. Kualitas dari suatu layanan adalah cara pandang terhadap hasil layanan secara menyeluruh dibandingkan dengan layanan yang diharapkan oleh nasabah dan apabila terjadi kesenjangan diharapkan dapat diatasi. 9 Ada beberapa issu yang perlu disampaikan mengenai kualitas layanan nasabah yaitu: a Kualitas pelayanan adalah sebuah konsep yang multi dimensi dan sangat komplek. Artinya hal yang berbeda untuk orang yang berbeda. Juga relatifitas tingkat kepentingan berbeda bagi golongan nasabah yang berbeda. b Apa yang menurut nasabah penting belum tentu demikian menurut pandangan pihak bank. c Jangan menyepelekan arti penting seorang nasabah sekalipun dia bukan dari golongan atas. Kita perlu dapat memberikan mutu layanan yang seragam konsisten dan tidak membeda-bedakan. d Setiap aspek layanan diatas saling berhubungan satu sama lain. Keseluruhannya perlu dipertimbangkan secara utuh dan tidak dilihat sebagai komponen yang saling terpisah. e Terdapat penilaian relative terhadap suatu kualitas layanan. Penilaian suatu kualitas berkaitan dengan harapan yang ada pada nasabah. 9 Barbara Lewis R. Service Quality: Recent Development In Financial Service,Internasional journal of Bank Marketing Vol. 11, June 6: 1993. hal 19-25 f Kualitas suatu layanan terus mengalami perubahan. Apa yang dianggap berkualitas saat ini akan berubah menjadi jelek dikemudian hari, kecuali dikelola secara bijaksana dan jeli. 10

B. Teori Antrian

Dokumen yang terkait

Evaluasi Dan Perancangan Perbaikan Kualitas Sistem Pelayanan Nasabah Pada Unit Customer Service PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Dengan Menggunakan Metode Servqual (Service Quality)

3 75 148

Pengoptimalan pelayanan nasabah dengan menggunakan penerapan teori antrian pada PT. BNI (Persero) Tbk. kantor cabang utama (KCU) melawai raya

0 4 92

Pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya insan terhadap peningkatan etos kerja pegawai bank syariah Bukopin cabang melawai

6 31 98

PENGARUH CITRA, KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK BUKOPIN SYARI’AH Pengaruh Citra, Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Bukopin Syari’ah Cabang Surakarta.

0 3 16

PENGARUH CITRA, KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Pengaruh Citra, Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Bukopin Syari’ah Cabang Surakarta.

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Citra, Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Bukopin Syari’ah Cabang Surakarta.

0 2 8

ANALISIS DAMPAK KINERJA PELAYANAN DAN KEPUASAN SEBAGAI MODERATING VARIABLE TERHADAP LOYALITAS NASABAH PADA BANK BUKOPIN CABANG PADANG.

0 0 6

PERENCANAAN GEDUNG STRUKTUR BAJA (Studi Kasus Gedung Bank Bukopin Cabang Melawai, Jakarta).

0 0 7

MINAT NASABAH NON MUSLIM TERHADAP FASILITAS PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG DARMO SURABAYA.

2 6 98

ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN NASABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BUNGKU

0 0 10