Pengertian Bank Syariah dan Bank Konvensional

18 konvensioal hanya sebagai lembaga perantara saja. Tidak adanya ikatan yang kuat antara pemegang saham, pengelola bank dan nasabah karena masing-masing pihak mempunyai keinginan yang bertolak belakang. Sistem bunga dalam bank konvensional yaitu dengan penentuan besarnya prosentase suku bunga yang dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak bank, jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik, eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama islam dan pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa mempertimbangkan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.

B. Perbedaan dan Persamaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Dalam buku Bank Syariah dari Teori ke Praktik Antonio Syafi’I menjelaskan Bank Konvensional dan Bank Syariah memiliki beberapa hal persamaan terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan sebagainya. Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. 19 1. Akad dan Aspek Legalitas Dalam bank syariah, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum islam. Seringkali nasabah berani melanggar kesepakatanperjanjian yang telah dilakukan apabila hukum itu hanya dengan hukum positif saja tetapi tidak demikian bila perjanjian tersebut memiliki pertanggungjawaban hingga yaumil qiyamah nanti. Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang, pelaku, transaksi, maupun ketentuan lainnya harus memenuhi ketentuan akad. 2. Lembaga penyelesai sengketa Perbedaan penyelesaian atau perselisihan antar bank maka dalam bank syariah, kedua belah pihak yang berselisih tidak menyelesaikannya melalui pengadilan negeri tetapi menyelesaikannya sesuai dengan tata cara dan hukum materi syariah. Lembaga yang mengatur hukum materi dan atau berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan nama Badan Arbitrase Muamalah Indonesia atau BAMUI yang didirikan bersama oleh Kejaksaan Agung dan Majelis Ulama Indonesia. 3. Struktur Organisasi Bank syariah dapat memiliki struktur organisasi yang sama dengan bank konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang amat mebedakan antara bank syariah dan bank konvensional adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas 20 mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. Dewan pengawas syariah biasanya diletakkan pada posisi setingkat Dewan Komisaris pada setiap bank. Hal ini menjamin efektifitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan Pengawas Syariah. Karena itu, biasanya setiap opini yang diberikan oleh Dewan Pengawas Syariah dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saha, setelah para anggota Dewan pengawas Syariah itu mendapat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional. 4. Bisnis dan Usaha yang dibiayai Bisnis dan usaha yang dilaksanakan bank syariah, tidak terlepas dari saringan syariah. Oleh sebab itu bank syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang didalamnya terkandung hal-hal yang diharamkan. Terdapat sejumlah batasan-batasan dalam hal pembiayaan. Tidak semua proyek atau objek pembiayaan dapat didanai melalui dana bank syariah, namun harus sesuai dengan kaidah-kaidah syariah. 5. Lingkungan kerja dan Corporate Culture Sebuah bank syariah selayaknya memiliki linghkungan kerja sesuai dengan syariah. Dalam hal etika, mialnya sifat amanah dan shiddiq, harus melandasi setiap karyawan sehingga tercermin integritas eksekutif muslim yang baik, selain itu karyawan bank syariah harus profesional Fathanah, dan mampu melakukan tugas secara team-work dimana informasi merata diseluruh fungsional organisasi Tabligh. 21 Demikian pula dalam hal reward dan punisment, diperlukan prinsip keadilan yang sesuai dengan syariah. Seklain itu cara berpakaian dan tingkah laku dari para karyawan merupakan cerminan bahwa mereka bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa nama besar islam sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku yang kasar. Demikian pula dalam menghadapi nasabah, akhlak harus senatiasa terjaga. Nabi SAW, mengatakan bahwa senyum adalah sedekah

C. Perbedaan Bunga bank dan bagi hasil

Menurut Antonio, 2007 dalam Ahmad Iqbal, 2011 : 39 bahwa kecenderungan masyarakat menggunakan sistem bunga bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan kepentingan pribadi, sehingga kurang memperhatikan dampak sosial yang ditimbulkan berbeda dengan sistem bagi hasil yang berorientasi untuk pemenuhan kemaslahatan hidup umat manusia. Tabel 2.1 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil Indikatornya Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil 1. Objek kontrak 1. Uang 1. Barang atau Investasi 2. Penentuan besarnya hasil 2. Sebelumnya 2. Sesudah berusaha, sesudah ada untungnya 3. Yang ditentukan 3. Bunga, besarnya nilai rupiah 3. Menyepakati proporsi pembagian untung untuk masing-masing pihak misalnya 50:50, 40:60, dst 22 Indikatornya Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil 4. Jika terjadi kerugian 4. Ditanggung nasabah 4. Ditanggung kedua belah pihak, nasabah dan lembaga 5. Dihitung dari mana? 5. Dari dana yang dipinjamkan, fixed price, tetap 5. Dari untung yang bakal diperoleh, belum tentu besarnya 6. Titik perhatian proyek usaha 6. Besarnya bunga yang harus dibayar nasabahpasti diterima bank 6. Keberhasilan Proyek usaha jadi perhatian bersama: nasabah dan Lembaga 7. Berapa besarnya? 7. Pasti : x jumlah pinjaman yang telah diketahui 7. Proporsi : x jumlah untung yang belum diketahui = belum diketahui 8. Status hukum 8. Berlawanan dengan Qs. Luqman : 34 8. Melaksanakan Qs. Luqman : 34 Sumber : Ahmad Iqbal, 2011 :21-22

D. ProdukJasa yang ditawarkan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Dalam Nuryati dan Amethysa gendis 2011 Secara umum ada tiga bagian besar produk yang ditawarkan bank konvensional dan bank syariah : a. Produk perhimpunan dana funding, b. Produk penyaluran dana financing, dan c. Produk jasa service. 1. ProdukJasa Bank Konvensional Produk penghimpunan dana antara lain adalah giro, tabungan dan deposito. Penyaluran dana dapat berbentuk kredit konsumsi, kredit investasi dan kredit modal kerja. Sedangkan produk jasa perbankan konvenional, misalnya jasa konsultasi, pengurusan transaksi ekspor dan import, valuta asing, dan lainnya.

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI BANK SYARI’AH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 13 20

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Periode 2008-2012)

0 4 168

ANALISISKINERJA KEUANGAN DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

2 12 83

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah Dan Bank Umum Konvensional Dengan Metode Data Evelopment Analysis (Dea) Periode 2010-2014.

0 4 16

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 11

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 10

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 10

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 1 15