Tujuan penelitian Manfaat Penelitian

16 c. Amanah, menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam mengelola dana yang diperoleh dari pemilik dana shahibul maal sehingga timbul rasa saling percaya antara pemilik dana dan pihak pengelola dana investasi mudharib. d. Fathanah, memastikan bahwa pegelolaan bank dilakukan secara profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat resiko yang ditetapkan oleh bank. Termasuk di dalamnya adalah pelayanan yang penuh dengan kecermatn dan kesantunan ri’ayah serta penuh rasa tanggung jawab mas’uliyah. Bank dengan prinsip syariah dijelaskan pada pasal 1 butir 13 Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan adalah sebagai berikut : Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah, antara lain pembiayaan bedasarkan prinsip bagi hasil Mudharabah, pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal Musyarakah, prinsip jual beli Murabahah, atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan Ijarah atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain Ijarah Wa Itiqna. 17 2. Pengertian Bank Konvensional Pengertian bank konvensional menurut Undang–undang Nomor 10 tahun 1998 Bank Konvensional adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Martono 2002 yang dikutip dalam sebuah artikel online oleh Sanjaya Yasin menjelaskan prinsip konvensional yang digunakan bank konvensional menggunakan dua metode, yaitu : a. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, depoito berjangka, maupun produk pinjaman kredit yang diberikan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. b. Untuk jasa-jasa lainnya, pihak bank menggunakan atau menerepkan berbagai biaya dalam nominal atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based. Pada bank konvensional, kepentingan pemilik dana deposan adalah memperoleh imbalan berupa bunga simpanan yang tinggi, sedangkan kepentingan pemegang saham adalah diantaranya memperoleh spread optimal anatara suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman mengoptimalkan interest difference dialain pihak kepentingan pemakai dana Debitor adalah memperoleh tingkat bunga yang paling rendah biaya murah. Dengan demikian terhadap ketiga kepentingan dari tiga pihak tersebut terjadi antagonisme yang sulit diharmonisasikan. Dalam hal ini bank 18 konvensioal hanya sebagai lembaga perantara saja. Tidak adanya ikatan yang kuat antara pemegang saham, pengelola bank dan nasabah karena masing-masing pihak mempunyai keinginan yang bertolak belakang. Sistem bunga dalam bank konvensional yaitu dengan penentuan besarnya prosentase suku bunga yang dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak bank, jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik, eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama islam dan pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa mempertimbangkan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.

B. Perbedaan dan Persamaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Dalam buku Bank Syariah dari Teori ke Praktik Antonio Syafi’I menjelaskan Bank Konvensional dan Bank Syariah memiliki beberapa hal persamaan terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan sebagainya. Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja.

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI BANK SYARI’AH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 13 20

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Periode 2008-2012)

0 4 168

ANALISISKINERJA KEUANGAN DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

2 12 83

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah Dan Bank Umum Konvensional Dengan Metode Data Evelopment Analysis (Dea) Periode 2010-2014.

0 4 16

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 11

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 10

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 10

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 1 15