Perbedaan dan Persamaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

22 Indikatornya Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil 4. Jika terjadi kerugian 4. Ditanggung nasabah 4. Ditanggung kedua belah pihak, nasabah dan lembaga 5. Dihitung dari mana? 5. Dari dana yang dipinjamkan, fixed price, tetap 5. Dari untung yang bakal diperoleh, belum tentu besarnya 6. Titik perhatian proyek usaha 6. Besarnya bunga yang harus dibayar nasabahpasti diterima bank 6. Keberhasilan Proyek usaha jadi perhatian bersama: nasabah dan Lembaga 7. Berapa besarnya? 7. Pasti : x jumlah pinjaman yang telah diketahui 7. Proporsi : x jumlah untung yang belum diketahui = belum diketahui 8. Status hukum 8. Berlawanan dengan Qs. Luqman : 34 8. Melaksanakan Qs. Luqman : 34 Sumber : Ahmad Iqbal, 2011 :21-22

D. ProdukJasa yang ditawarkan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Dalam Nuryati dan Amethysa gendis 2011 Secara umum ada tiga bagian besar produk yang ditawarkan bank konvensional dan bank syariah : a. Produk perhimpunan dana funding, b. Produk penyaluran dana financing, dan c. Produk jasa service. 1. ProdukJasa Bank Konvensional Produk penghimpunan dana antara lain adalah giro, tabungan dan deposito. Penyaluran dana dapat berbentuk kredit konsumsi, kredit investasi dan kredit modal kerja. Sedangkan produk jasa perbankan konvenional, misalnya jasa konsultasi, pengurusan transaksi ekspor dan import, valuta asing, dan lainnya. 23 2. ProdukJasa Bank Syariah Dikutip dalam Maflachatun, 2010 : 53, menurut Muhammad, 2005 Secara garis besar, hubungan-hubungan ekonomi berdasarkan syariat- syariat Islam ditentukan oleh hubungan akad. Akad-akad yang berlaku terdiri dari lima prinsip-prinsip dasar. Adapun prinsip-prinsip dasar akad tersebut dapat ditemukan pada produk baik lembaga-lembaga keuangan bank syariah maupun lembaga-lembaga non syariah, meliputi: a. Prinsip Simpanan Murni Al-Wadi’ah : Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank syariah untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk al-wadi’ah. Fasilitas ini diberikan untuk tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan seperti halnya giro dan tabungan. Istilah al-wadi’ah dalam dunia perbankan konvensional lebih dikenal dengan giro. b. Bagi Hasil Syirkah : Prinsip ini adalah suatu konsep yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah mudharabah dan musyarakah. Prinsip mudharabah ini dapat digunakan sebagai dasar baik produk pendanaan tabungan dan deposito maupun pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan dan penyertaan. 24 c. Prinsip Jual Beli At-Tijarah : Prinsip ini merupakan suatu konsep yang menerapkan tata cara jual beli, di mana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank dalam melakukan pembelian barang atas nama bank. Bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan sejumlah harga beli ditambah keuntungan margin. Implikasinya dapat berupa: murabahah, salam, dan istishna. d. Prinsip Sewa Al-Ijarah : Prinsip ini secara garis besar terdiri dari dua jenis. Pertama, ijarah sewa murni seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya operating lease. Secara teknik bank dapat membeli dahulu barang yang dibutuhkan oleh nasabah, kemudian barang tersebut disewakan dalam waktu dan hanya yang telah disepakati oleh nasabah. Kedua, bai al-takjiri atau ijarah al- muntahiya bithamlik, yang merupakan penggabungan sewa dan beli di mana penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa financial lease. e. Prinsip JasaFee Al-Ajr Walumullah : Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain Bank Garansi, Kliring, Inkaso, Jasa, Transfer, dan lain-lain. Dikutip dalam Maflachatun, 2010 : 55-67 menurut Muhammad Secara garis besar, pengembangan produk-produk bank syariah dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 25 1 Produk Penghimpunan Dana : Prinsip-prinsip yang digunakan dalam produk ini meliputi prinsip wadi’ah dan mudharabah. a. Prinsip Wadi’ah Prinsip ini mempunyai implikasi hukum yang sama dengan qardh, di mana nasabah bertindak sebagai pihak yang meminjamkan uang dan bank bertindak sebagai pihak peminjam. Pengembangan produk bank syariah yang berdasarkan prinsip ini meliputi dua jenis, yaitu: wadi’ah yad amanah merupakan barang yang dititipkan tidak dapat dikelola oleh bank syariah dan wadi’ah yad dhomanah barang yang dititipkan dapat dikelola oleh bank syariah. Prinsip ini dikembangkan dalam bentuk, yaitu: current account giro dan saving account tabungan. b. Prinsip Mudharabah : Aplikasi prinsip ini adalah bahwa deposan atau penyimpan bertindak sebagai shahibul maal dan bank sebagai mudharib. Dana ini digunakan bank untuk melakukan pembiayaan akad jual beli maupun syirkah. Apabila kerugian terjadi, bank bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi. Prinsip ini dalam aplikasinya seperti: tabungan berjangka dan deposito berjangka. Prinsip mudharabah dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: mudharabah muqayyadah on balance sheet dan off balance sheet serta mudharabah mutlaqah. Pada mudharabah muqayyadah off balance sheet, bank syariah juga berperan memberikan modal untuk dikelola mudharib dan bank syariah akan mendapatkan kembali modalnya dan bagi hasil dari proyek yang dikerjakan. Mudharabah

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI BANK SYARI’AH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 13 20

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Periode 2008-2012)

0 4 168

ANALISISKINERJA KEUANGAN DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

2 12 83

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah Dan Bank Umum Konvensional Dengan Metode Data Evelopment Analysis (Dea) Periode 2010-2014.

0 4 16

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 11

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 10

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 10

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 1 15