Perkembangan Bank Konvensional dan Bank Syariah

71 3. Hasil perbandingan nilai efisiensi dengan asumsi CRS dan VRS diatas, menunjukkan bahwa nilai efisiensi yang dihasilkan VRS lebih banyak dibandingkan dengan nilai efisensi CRS. hingga asumsi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Variabel Return To Scale VRS. Asumsi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Variabel Return To Scale VRS yang mengasumsikan teknologi mempengaruhi nilai efisiensi dan diasumsikan bahwa suatu bank tidak selalu beroperasi dalam keadaan optimal, selain itu menggunakan model orientasi output output oriented. Kinerja Bank dikatakan efisien apabila mempunyai nilai efisiensi 100 dengan skala ekonomi yang konstan artinya Bank beroperasi dalam skala produksi yang efisien. Sedangkan Bank yang inefisien ditunjukkan dengan nilai efisiensi dibawah 100. Hasil penghitungan nilai efisiensi dengan rata-rata menggunakan asumsi Variabel Return To Scale diatas menunjukkan bahwa kinerja bank syariah lebih efisien dibandingkan dengan bank konvensional. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Imron Rosyadi dan Fauzan dimana hasil dari overall efisiensy atau CRS dimana kegiatan ekonomi perbankan syariah relative lebih baik dibandingkan dengan bank konvensional.

C. Uji t 1. Uji t Uji Parsial

Uji parsial atau T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya perbedaan signifikan 72 Dari hasil kinerja efisiensi aantar bank syariah dan bank konvensional. Dilihat dalam tabel sebagai berikut. Tabel 4. 5 Hasil Analisis uji-t untuk DEA CRS dan VRS No. Model T df Sig. 2-tailed 1 CRS 11.754 1 0.054 2 VRS 2.828 1 0.216 Hasil data diolah 1. Setelah dilakukan uji analisis dengan mempergunakan uji-t diperoleh hasil kerja efisiensi dengan pendekatan DEA-CRS yaitu t = 11.754, signifikasi 2-tiled = 0.054. Nilai P-Value lebih besar dari 0,05 maka HI ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank konvensional dan bank syariah. 2. Setelah dilakukan uji analisis dengan mempergunakan uji-t diperoleh hasil kerja efisiensi dengan pendekatan DEA-VRS yaitu t = 2.828, signifikasi 2-tiled = 216. Nilai P-Value lebih besar dari 0,05 maka HI ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank konvensional dan bank syariah.

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI BANK SYARI’AH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 13 20

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Periode 2008-2012)

0 4 168

ANALISISKINERJA KEUANGAN DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

2 12 83

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah Dan Bank Umum Konvensional Dengan Metode Data Evelopment Analysis (Dea) Periode 2010-2014.

0 4 16

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 11

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 10

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 10

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 1 15