Penutup, Manfaat Terapi Wicara Bagi Anak Tuna Daksa dengan Mampu Didik Terhadap Interaksi Sosial Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Jakarta
dalamnya adalah proses menelan, gangguan iramakelancaran dan gangguan neuromotor organ artikulasi articulation lainnya.
21
Sifat tindakan terapi wicara dapat dibedakan sebagai berikut: 1 Kuratif
Yaitu tindakan
speechtherapy yang
bertujuan untuk
menyembuhkan gangguan kelainan perilaku komunikasi, agar dapat berkomunikasi secara wajar.
2 Rehabilitatif atau Habilitatif Yaitu tindakan speechtherapy yang bertujuan untuk memulihkan
dan atau memberikan kemampuan kepada penderita gangguankelainan perilaku komunikasi sebagaimana kemampuan sebelum sakit atau
sekurang-kurangnya mendekati kemampuan komunikasi normal. 3 Preventif
Yaitu tindakan speechtherapy yang bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguankelainan perilaku komunikasi, sehingga seseorang
dapat tumbuh dan berkembang secara wajar. 4 Promotif
Yaitu tindakan speechtherapy yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perilaku komunikasinya sehingga dapat meningkatkan taraf
hidupnya secara lebih optimal.
22
21
http;www.hsdc.orgyouspeechspeechterapy.htm Diakses pada tanggal 15 Desember 2013 pukul 19.00.
22
Bambang Setyono, Pengantar Speechtherapy Jakarta: Sekolah Tinggi Speechtherapy Indonesia, 1988. h 31.
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 547MENKESSKVI2008 tanggal 23 Juni 2008 bahwa Undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1992
tentang kesehatan yang selanjutnya ditegaskan lagi dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 32 tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan, tenaga atau
profesi terapis wicara termasuk tenaga kesehatan. Tenaga terapis wicara dikategorikan ke dalam tenaga keterapian fisik bersama profesi-profesi keterapian
fisik lainnya. Sebagai tenaga kesehatan di bawah Departemen Kesehatan RI, maka segala yang menyangkut kewenangan, tanggung jawab serta sistem pelayanannya
diatur oleh sistem hukum dan peraturan yang berlaku. Sehubungan dengan itu maka Ikatan Terapis Wicara Indonesia IKATWI menyusun Standar Profesi.
Standar Profesi ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi Terapis Wicara di Indonesia dalam melaksanakan tugasnya. Definisi Terapis Wicara adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan terapi wicara baik di dalam maupun di luar negeri
sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
PERMENKES RI No : 867MENKESPERVIII2004. Standar Profesi Terapis Wicara adalah batasan kemampuan knowledge, skill, and professional attitude
minimal yang harus dikuasai oleh seorang terapi wicara Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan professionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat
oleh Ikatan Terapis Wicara Indonesia IKATWI. Terapis memiliki fungsi dan perannya sebagai berikut:
1 Pelaksana, yaitu memberikan pelayanan terapi wicara kepada pasien yang mengalami menelan dan berkomunikasi yang meliputi gangguan wicara,
bahasa, suara, dan iramakelancaran.