Kriteria Mampu Didik Anak mampu didik
tindakan seseorang itu memiliki keterkaitan dengan orang lain dalam kelompok masyarakat. Adapun tujuan tindakan sosial yang dilakukan
seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kenyataannya, keberadaan seseorang tidak akan terlepas dari keberadaan orang lain dalam
suatu kelompok masyarakat. Tepatlah pendapat Aristoteles yang menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk sosial zoon politicon. Prof. Soerjono
Soekanto dalam bukunya “Sosiologi Suatu Pengantar” menyebut dua syarat terjadinya interaksi sosial. Syarat pertama yakni kontak sosial. Secara harfiah
kontak berarti saling menyentuh atau saling melihat. Jika dua orang saling bertemu kemudian saling memandang secara langsung disebut kontak
langsung. Akan tetapi saat ini kontak bisa terjadi melalui alat bantu komunikasi, yakni: telepon, radio, interkom, internet, dan lainnya. Kontak
sosial dapat bersifat primer hubungan diadakan secara langsung dan berhadapan muka, tersenyum dan berbicara dan lewat televisi, telepon, dan
radio. Syarat kedua adalah komunikasi. Komunikasi mengandung arti pesan, pesan yang akan disampaikan pada orang lain dapat terjadi saling memberi
atau menerima yang berupa informasi atau berita dari kedua orang yang bertemu. Dalam interaksi sosial walaupun kontak sudah dijalankan belum
berarti sudah terjadi komunikasi.
33
Interaksi sosial berasal dari bahasa inggris yakni social interaction, yang artinya saling bertindak yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain.
Menurut KBBI, interaksi sosial berarti hubungan sosial yang dinamis antara orang perseorangan dan orang perseorangan, antara kelompok dan kelompok,
33
Kusmono Hadi, dkk., Sosiologi Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2004, h. 38.
maupun antara perseorangan dan kelompok, dalam sisi lain, interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling
mempengaruhi baik perasaan, pikiran, ataupun tindakan. Dalam kehidupan, interaksi sosial merupakan dasar bagi semua aktivitas dan dinamika
kehidupan sosial. Contoh: dalam berhubungan dengan orang lain, seseorang harus melalui proses interaksi sosial untuk menyampaikan, menerima,
menanyakan suatu berita. Interaksi sosial terjadi ketika ada dua orang bertemu dan saling melihat, menegur atau berjabat tangan. Keduanya
kemudian berbicara dan saling menerima serta memberi informasi ataupun mungkin berkelahi. Selain itu, ketika seorang mederator dalam diskusi
mempersilahkan seorang pembicara membacakan makalahnya maka munculah interaksi sosial. Adapun contoh interaksi antarkelompok misalnya
pada suatu tim sepakbola Indonesia sedang bertanding dengan tim Malaysia.
Interaksi sosial memiliki empat ciri penting menurut C.P. Loomis yaitu 1 jumlah pelakunya lebih dari satu orang, 2 adanya komunikasi antara pelaku
dengan memakai simbol-simbol, 3 adanya dimensi waktu, dan 4 adanya tujuan tertentu. Menurut J. L. Gilin dan J. P. Gilin, bentuk interaksi sosial
dapat digolongkan menjadi dua macam : 1 proses asosiatif, adalah proses
interaksi sosial yang mengarah pada bentuk kerja sama dan persatuan. Terbagi menjadi empat bentuk khusus, yakni kooperasi, akomodasi, asimilasi,
dan akulturasi. 2 proses disosiatif, adalah proses interaksi sosial yang
cenderung mengarah pada perpecahan atau konflik yang meliputi: persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
34
34
Ibid., h. 39.