BAB I Pendahuluan,
yang di dalamnya, penulis menjelaskan mengenai masalah dengan teknik penulisan yang meliputi latar belakang
masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, dan sistematika penelitian
BAB II Tinjauan Teoritis,
yang dalam bab ini penulis akan memaparkan teori mengenai definisi mengenai terapi wicara secara keseluruhan
dan definisi interaksi sosial.
BAB III Gambaran Umum,
Mengetahui secara keseluruhan gambaran profil lembaga YPAC.
BAB IV Temuan dan Analisis Data Lapangan,
bab ini menjelasakan mengenai permasalahan dan tujuan penelitian dalam bentuk
deskriptif, termasuk data-data faktual dan studi dokumentasi dengan menjelaskan latar belakang pelaksanaan terapi wicara yang
berada di YPAC Jakarta, serta bagaimana program terapi wicara memberikan prosedur pelayanan terapi bagi anak tuna daksa
dengan mampu didik serta memaparkan faktor-faktor pendukung, penghambat dan hasil dari program terapi wicara
BAB V Penutup,
yang berisikan kesimpulan penilaian dari hasil
pelaksanaan program terapi wicara dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Terakhir dikemukakan saran yang terkait dengan
permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan terapi wicara.
20
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Terapi Wicara
Pengertian Terapi Wicara adalah suatu ilmukiat yang mempelajari perilaku komunikasi normalabnormal yang dipergunakan untuk memberikan
terapi pada penderita gangguan perilaku komunikasi dalam hal gangguan keterlambatan bicara, yaitu kelainan kemampuan bahasa, bicara, suara,
iramakelancaran, sehingga penderita tidak mampu berinteraksi dengan lingkungan secara wajar. Secara etimologis terapi wicara merupakan gabungan
dari kata terapi yang berarti cara mengobati suatu penyakit atau kondisi patologis, dan kata wicara yang berarti media komunikasi secara oral yang menggunakan
simbol-simbol linguistik, dimana dengan media ini seseorang dapat mengekspresikan ide, pikiran dan perasaan.
Dengan demikian istilah terapi wicara memiliki pengertian yaitu cara atau teknik pengobatan terhadap suatu kondisi patologis di dalam memformulasikan
ide, pikiran dan perasaan ke bentuk ekspresi verbal atau media komunikasi secara oral. Secara terminologis bahwa terapi wicara diartikan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari tentang gangguan bahasa, wicara dan suara yang bertujuan untuk digunakan sebagai landasan membuat diagnosis dan penanganan. Dalam
perkembangannya terapi wicara memiliki cakupan pengertian yang lebih luas dengan mempelajari hal-hal yang terkait dengan proses berbicara, termasuk di