Pendidikan : Akademi Terapi Wicara Amd. Tw.

yang mampu didik, mampu didik itu anak yang intelejensinya diatas 30 sehingga mampu menangkap apa yang diajarkan dan mampu bersekolah, angka disini buat anak disabilitas ya jangan disamakan dengan mampu didik anak normal lainnya 8 Apa saja kegiatan tahap awal yang diberikan kepada klien? Ada 4 tahapan yaitu: 1.Assesmen 2.Observasi 3.Diagnosa 4.Perencanaan. 9 Sudah berapa lama klien tersebut diberikan terapi Bu? Untuk Afifah kurang lebih sudah 1 tahun dan untuk Tegar kurang lebih sudah 3 tahun. 10 Kegiatan atau tahapan yang sedang berlangsung dan diberikan saat ini Bu kepada klien seperti apa? Afifah, sedang menjalani latihan pernafasan seperti latihan meniup dan menyedot. Ini dilakukan untuk melatih ketahanan nafas dalam berbicara sehingga akan banyak jumlah kata yang dikeluarkan. Kemudian latihan menggerakkan lidah. Berikutnya latihan membaca atau mengajarkan kosakata, kata kerja kalimat. Berikutnya latihan perbaikan artikulasi. Tegar, sedang menjalani latihan meniup, perbaikan artikulasi, belajar komunikasi dua arah, pengucapan kalimat. Tegar sudah mampu berkomunikasi dengan baik. 11 Hambatan yang ditemui selama proses kegiatan terapi berlangsung? bila anak klien lama tidak diterapi seperti libur sekolah, maka pengucapan dan artikulasi kurang jelas. Disebabkan ada kekakuan pada organ artikulasi. Motivasi anak klien bila tidak ada motivasi pada anak maka akan mengalami keterlambatan dalam kemajuan berbicaranya, seperti anak sedang tidak mood, menangis, sedih dan adanya tekanan dari hal lain.

B. Pelaksanaan Terapi Wicara

1 Fungsi dan peran terapis sebagai pelaksana itu seperti apa Bu? Pelaksana, memberikan pelayanan kepada klien yang mengalami gangguan komunikasi seperti bicara, bahasa, suara, irama dan kelancaran bicara 2 Fungsi dan peran terapis sebagai pengelola itu seperti apa Bu? Pengelola, mengatur dan menjalankan pelayanan terapi wicara secara profesional dari tahap awal hingga tahap akhir 3 Fungsi dan peran terapis sebagai pendidikan itu seperti apa Bu? Pendidikan, memberikan pengetahuan tentang terapi wicara kepada mahasiswa- mahasiswa kedokteran yang sedang magang di fisioterapis, okupasi terapi, tamu yang berkunjung ke YPAC 4 Fungsi dan peran terapis sebagai penelitian itu seperti apa Bu? Penelitian, terapi wicara mengikuti seminar dan workshop dari Ikatan Terapi Wicara Indonesia. 5 Kompetensi yang harus dimiliki terapis seperti apa Bu? Terapis harus dapat memahami dan mendiagnosa kelainan bicara agar dapat menyusun program dengan tepat, dan dapat memaksimalkan kemampuan anak yang masih dimiliki sehingga anak dapat berkomunikasi atau instruksi dengan lingkungannya. 6 Bagaimana prosedur kerja terapis dalam melakukan asesmen bu? Terapis melakukan pemeriksaan terhadap klien untuk data awal sebagai bahan yang akan dikaji dalam membuat program yang akan ditangani seperti pemeriksaan pernafasan yaitu dilihat menyedot dan meniupnya. Anatomi fisiologi atau organ artikulasi yaitu memeriksa organ bicaranya. Kemudian bahasa reseptif yaitu pemahaman instruksi sederhana, bagaimana pengenalan perbendaan contoh seperti pengenalan anggota tubuh. Lalu bahasa expresif atau pengucapan. Oral motor juga dilihat yaitu gerakan lidah dan kemudian sosialisasi si klien seperti apa. Observasi melihat organ anatomi dan fisik klien. Terdapat tambahan dari data penunjang lainnya yaitu dari fisioterapi dan okupasi . 7 Bagaimana prosedur kerja terapis dalam melakukan diagnosa dan prognosa bu? Diagnosa, apakah anak mengalami gangguan bicara atau digolongkan klasifikasikan, misalnya Tegar mengalami gangguan bicara disatria. Prognostik yaitu menentukan baik atau buruk sehingga mencapai tujuan optimal yang ingin dicapai. 8 Bagaimana prosedur kerja terapis dalam melakukan perencanaan bu? Perencanaan, terapis membuat dan memiliki program jangka panjang yaitu program jangka panjangnya minimal satu tahun keatas. Kemudian program jangka pendeknya minimal 3-6 bulan. Kita terapis mempunyai tanggung jawab kepada YPAC dan orang tua klien dalam bentuk program yang kita buat sebagai pengajar. 9 Bagaimana prosedur kerja terapis dalam melakukan tujuan dan tekhnik metode yang digunakan bu? Terapis menetapkan metode sesuai dengan hasil tahap pengkajian dan prognosa, secara umum metode yang dilakukan yaitu metode relaksasi yaitu oral motor memijat dalam upaya memberikan stimulasi didaerah sekitar wajah dan leher yang berhubungan dengan otot berbicara. Fokus artikulasi metode ini diberikan guna memperlancar dan memperjelas artikulasi suara yang dikeluarkan oleh klien. Kemudian bernyanyi juga sebagai bentuk relaksasi sehingga membuat si anak terhibur dan belajar pengejaan kata. Metode kartu edukasi yaitu dengan menggunakan kartu bergambar sebagai konsep pemahaman benda. 10 Bagaimana prosedur kerja terapis dalam melakukan evaluasi bu? Evaluasi, tahap ini akan dilakukan pembahasan hasil terapi dan langkah tindak lanjut. Biasanya 6 enam bulan sekali mengadakan evaluasi dikarenakan waktu 6 bulan relatif klien akan ada kemajuan atau tidaknya dan bisa digunakan seperlunya untuk menunjang sekolah seperti pembagian raport sekolah. 11 Bagaimana prosedur kerja terapis dalam melakukan pelaporan hasil bu? Laporan, kegiatan ini meliputi orang tua, pengurus dan kepala medis ditambah terapis yang lain. Dalam laporan diadakan pada saat pembagian raport. C. Manfaat Terapi Wicara terhadap Interaksi Sosial Klien 1 Bagaimana sikap klien dalam melakukan kerjasama? Afifah, baik. Contoh membantu Tegar dalam perlombaan tebak lagu didalam kegiatan terapi, ikut membantu membenarkan kalimat atau gambar dalam kegiatan dengan media gambar. Tegar, baik dalam bekerja sama. Contoh membantu afifah juga jika kesulitan dalam berkata dan membantu menjawab pertanyaan dari terapis.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelayanan Sosial Terhadap Penyandang Tuna Daksa Oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan.

17 80 89

Interaksi Sosial Dan Kualitas Hidup Lansia Di Panti Werdha Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Binjai

28 203 86

Pengaruh Pelayanan Pusat Rehabilitasi Anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan Terhadap Keterampilan Penyandang Tuna Grahita

12 125 92

PEMBELAJARAN INSTRUMEN KEYBOARD PADA SISWA PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

4 29 129

PENERAPAN MUSIK SEBAGAI MEDIA TERAPI FISIK MOTORIK BAGI ANAK PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

3 40 131

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENDAHULUAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 18

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

PEMBUATAN VIRTUAL REHABILITASI GAME UNTUK OKUPASI TERAPI DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT SURAKARTA.

0 0 13

SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT

0 0 8