Penerapan Simpan Pinjam di BMT Cita Sejahtera

BAB IV ANALISA PRAKTEK SIMPAN PINJAM

BMT CITA SEJAHTERA MENURUT EKONOMI SYARIAH

C. Penerapan Simpan Pinjam di BMT Cita Sejahtera

Dalam Islam dinyatakan agar kita meminjamkan sesuatu bagi “agama” Allah. Sebagaimana firman Allah SWT: pی p S 3 3 3+F a - P Pﺽ L d ی e ﻡ : BیB7 ff A Artinya: “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat gandakan balasan pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak”. QS. Al-Hadid: 11 Yang menjadi landasan dalil dalam ayat ini adalah kita disuruh untuk “meminjamkan kepada Allah”, artinya untuk membelanjakan harta di jalan Allah. Selaras dengan meminjamkan kepada Allah maka kita disuruh untuk “meminjamkan kepada sesama manusia”, sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat. Adapun penerapan simpan pinjam yang ada di BMT Cita Sejahtera dalam aspek usahanya adalah sebagai berikut: 1. Sumber Permodalan BMT Jenis-jenis modal yang ada pada BMT Cita Sejahtera adalah: a. Simpanan Pokok. Simpanan ini harus dibayar masing-masing anggota ketika masuk menjadi anggota sebesar Rp. 100.000,- dan tidak dapat diminta kembali selama anggota tersebut belum berhenti sebagai anggota BMT. Dalam BMT Cita Sejahtera anggota terbagi 2 yaitu anggota jasa dan anggota pemilik. b. Simpanan Wajib. Simpanan ini harus dibayar oleh para anggota. Anggota investor membayar sejumah Rp. 25.000,- per bulan dan anggota pengguna dana pembiayaan membayar sejumlah Rp. 10.000,- per bulan. c. Simpanan Pokok Khusus Penyertaan. Simpanan ini khusus dibayar oleh investor sejumlah Rp. 2.500.000,-, boleh dicicil dalam jangka waktu 10 kali cicilan. d. Simpanan Hibah. Simpanan yang diberikan oleh orang lainsukarelawan berbentuk uang tunai untuk modal BMT. e. Modal Cadangan. Dana yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal dan menutup kerugian BMT bila diperlukan. Adapun prosedur membuka rekening simpanan pada BMT Cita Sejahtera adalah sebagai berikut: Nasabah TellerKasir Pembukuan Modal pinjaman BMT Cita Sejahtera diperoleh dari: a. Simpanan Pokok Khusus saham pendiri b. Simpanan Pokok uang pangkal keanggotaan c. Simpanan wajib iuran bulanan anggota d. Sisa Hasil Usaha yang dicadangkan e. Sumbangan tidak mengikat hibah Modal pinjaman BMT Cita Sejahtera yang diperoleh dari luar: a. Citibank b. Inhutani c. Bank Muamalat • Datang ke teller • Isi formulir pembukaan rekening • Fotocopy KTP • Serahkan kebagian teller • Periksa isian tanda setoran • Terima dan hitung uang • Catat dimutasi harian kas • Catat dikartu tabungan dan minta paraf nasabah • Arsip kartu tabungan • Serahkan buku tabungan ke nasabah • Arsip tanda setoran dalam pembukuan • Terima dokumen • Tanda tangani kolom persetujuan pada formulir • Buatkan buku tabungan • Arsip form pembukaan rekening • Terima buku tabungan 2. Aktivitas Simpan Pinjam Jenis pinjaman yang diberikan oleh BMT hanya terbatas pada pinjaman produktif, yang dimaksudkan untuk pengembangan usaha mereka melalui pemberian tambahan modal sesuai dengan tingkat kebutuhan usaha mereka. Jumlah pinjaman yang bisa mereka terima batas minimalnya tidak terbatas dan batas maksimal Rp.5.000.000,-. Praktek simpan pinjam BMT Cita Sejahtera, yaitu memberikan layanan pembiayaan. Layanan pembiayaan diberikan kepada anggota yang sudah menjadi anggota dengan syarat sebagai berikut: a. Telah menjadi anggota minimal 3 tiga bulan. b. Usaha berdomosili di sekitar kawasan Ciputat. c. Memenuhi kewajiban sebagai anggota. Antara lain ialah: 1 Membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam anggaran rumah tangga atau diputuskan dalam rapat anggota. 2 Berpartisipasi dalam kegiatan usaha BMT. 3 Mentaati ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, keputusan rapat anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam BMT. 4 Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam BMT. Disamping itu pula, BMT Cita Sejahtera mempunyai persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon peminjam sebagai bahan pertimbangan untuk mendapatkan pembiayaan. Tetapi sebelum nasabah memenuhi syarat-syarat pembiayaan, nasabah harus mengisi form permohonan pembiayaan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah calon peminjam memenuhi persyaratan-persyaratan seperti dibawah ini, yaitu: a. Foto copy KTP suami istri peminjam b. Foto copy kartu keluarga kk c. Pas foto 4x6. suami istri d. Foto copy slip gaji karyawan suami e. Foto copy jaminan 1. Rp. 500.000 – Rp. 1.750.000 ijazah terakhir anak 2. Rp. 1.800.000 keatas BPKB motor dll f. Persetujuan suami istri atau penjamin g. Telah aktif menabung di BMT minimal 4x transaksi setoran simpanan dalam sebulan. Tapi, sebelum pihak BMT Cita Sejahtera memberikan pinjamanpembiayaan, pihak BMT akan menganalisa terlebih dahulu terhadap calon nasabahnya, agar nantinya tidak terjadi kredit macet dan pengembalian pembiayaan tersebut lancar dan usaha nasabah berkembang. Sebagaimana analisa perbankan, BMT Cita Sejahtera juga menggunakan analisa 5 C kepada calon nasabahnya. Namun karena pihak BMT Cita Sejahtera menggunakan sistem bagi hasil maka lebih tertumpu pada analisa kelayakan usaha. Analisa tersebut adalah: a. Character Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon peminjam dengan tujuan untuk menganalisa kejujuran calon peminjam. b. Capacity Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan calon peminjam untuk melakukan pembayaran. c. Capital Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon peminjam. d. Condition Yaitu BMT dalam penyaluran pembiayaan tersebut melihat kondisi ekonomi suatu negara dan lokasi kegiatan usaha dan secara spesifik mengkaitkannya dengan calon peminjam. e. Coleteral Yaitu jaminan yang dimiliki oleh calon peminjam. Dalam hal jaminan, BMT Cita Sejahtera mensyaratkan jaminan sesuai besar kecilnya jumlah pinjaman. Jika jumlah pinjaman antara Rp. 500.000-Rp. 1.750.000,- maka jaminannya adalah ijazah terakhir anak. Dan jika jumlah pinjamannya Rp. 1.800.000 keatas, maka jaminannya adalah BPKB motor dan lain-lain. f. Analisa kelayakan usaha Yaitu penilaian terhadap kelayakan usaha calon peminjam. Kegiatan analisa kelayakan usaha pada BMT Cita Sejahtera ini dilakukan berdasarkan informasi yang didapat dari analisa di lapangan yang dilakukan oleh pihak BMT terhadap kegiatan usaha calon peminjam. Adapun prosedur permohonan pembiayaan dalam BMT Cita Sejahtera adalah sebagai berikut: Nasabah Pembiayaan Teller Pembukuan • Isi form permohona n • Foto copy KTP dan KK • Serahkan kebagian pembiayaa • Terima uang • Terima buku angsuran • Terima permohonan dan identitas • Menganalisa permohonan • Melakukan wawancara • Register permohonan pembiayaan • Studi kelayakan calon nasabah • Terima kwitansi • Pemeriksaan keabsahan dokumen • Lakukan pembayaran ke nasabah • Serahkan buku angsuran • Arsip kartu pembiayaan • Terima dokumen • Tanda tangani kolom persetujuan pada permohonan • Buat akad • Buatkan kartu pembiayaan • Buatkan buku angsuran • Buatkan kwitansi tanda terima • Serahkan ke teller • Terima dokumen • Arsip dokumen penolakan • Terima permohonan dan identitas • Menganalisa permohonan • Melakukan wawancara • Studi kelayakan calon nasabah Disetujui • Serahkan dokumen ke pembukuan Ditolak • Panggil nasabah • Jelaskan alasan penolakan • Serahkan dokumen ke pembukuan Manajer Umum 3. Sisa Hasil Usaha SHU dan Pembagiannya. Sisa Hasil Usaha SHU merupakan pendapatan yang diperoleh dalam 1 satu tahun buku dikurangi dengan biaya dapat dipertanggungjawabkan, penyusutan kewajiban lainnya termasuk pajak dan zakat yang harus dibayarkan dalam tahun buku yang bersangkutan. Perhitungan akhir tahun yang menggambarkan penerimaan pendapatan BMT dan alokasi penggunaannya untuk biaya-biaya BMT berdasarkan pasal 45 ayat 1 UU No. 251992 dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana SHU adalah sisa hasil usaha, TR total revenue adalah pendapatan total BMT dalam satu tahun, TC total cost adalah biaya total BMT dalam satu tahun yang sama. Sesuai dengan Fatwa DSN No:15 Tahun 2000 yang menetapkan bahwa pembagian hasil usaha di antara para pihak mitra dalam suatu bentuk usaha kerjasama boleh didasarkan pada prinsip bagi untung profit sharing, yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi biaya pengelolaan dana, dan boleh pula didasarkan pada prinsip bagi hasil revenue sharing, yakni bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana; dan SHU = TR - TC masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam akad. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota BMT. Dalam BMT Cita Sejahtera SHU tidak langsung dibagikan kepada masing-masing anggota, akan tetapi dilakukan dengan memasukkan komponen kewajiban potongan berupa zakat badan usaha BMT dan zakat perorangan sebelum dibagikan kepada anggota yang bersangkutan. Pembagian dan penggunaan SHU BMT harus diputuskan oleh rapat anggota. Pembagian dan penggunaan SHU BMT Cita Sejahtera yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota BMT menurut keputusan rapat anggota adalah sebagai berikut: a. 25 untuk dana cadangan. b. 25 untuk anggota sesuai perbandingan jasanya dan partisipasi modal masing-masing. c. 25 untuk anggota menurut perbandingan simpanannya dalam BMT dengan ketentuan tidak melebihi suatu jumlah tertentu yang ditetapkan dalam anggaran rumah tangga atau peraturan khusus. d. 5 untuk dana pendidikan. e. 10 untuk dana pengurus dan pengawas BMT. f. 5 untuk kesejahteraan pegawai. g. 2,5 untuk dana sosial. h. 2,5 untuk dana pembangunan daerah kerja. Bagian dari SHU BMT Cita Sejahtera yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk pihak yang bukan anggota BMT dipergunakan sebagai berikut: a. 75 untuk cadangan. b. 5 untuk anggota BMT. c. 10 untuk dana pendidikan BMT. d. 5 untuk dana pengurus dan karyawan BMT. e. 2,5 untuk dana pengelola dan karyawan BMT. f. 2,5 untuk dana sosial. Bagian dari pendapatan BMT Cita Sejahtera yang diperoleh dari pendapatan non operasional BMT dipergunakan sebagai berikut: 2 75 untuk cadangan. 3 10 untuk anggota menurut perbandingan simpanannya dalam BMT. 4 10 untuk dana pendidikan BMT. 5 5 untuk dana sosial.

D. Analisa Tentang Praktek Simpan Pinjam Pada BMT Cita Sejahtera

Dokumen yang terkait

Studi Komparatif Peran Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama dan BMT Insani Dalam Pengembangan UMK di Kota Padangsidimpuan

1 49 107

Peranan Perbankan Syariah terhadap Pengembangan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Kota Medan

4 89 84

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam BMT Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Di Kota Padangsidimpuan.

9 105 81

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN BESARNYA NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) (Studi pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Situbondo)

3 46 80

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN BESARNYA NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) (Studi pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Situbondo)

3 13 18

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN BESARNYA NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) (Studi pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Situbondo)

0 4 18

Rancang bangun sistem informasi pemasaran berbasis web pada BMT (Baitul Maal Wattamwil) Cita Sejahtera

0 26 249

Rancang bangun sistem informasi simpan pinjam Mudharabah pada koperasi baitul Maal wat Tamwil Ar-Rum

0 9 258

Evaluasi penerapan metode penentuan harga jual beli murabahah pada BMT Prima Syariah

10 87 97

BAB I PENDAHULUAN - Peranan kopentensi simpan pinjam dan pembiayaan syari'ah Baitul Maal Wattamwil KSPPS BMT Fajar Kota Metro,dalam mengembangkan msyarakat islam melalui kegiatan ekonomi syari'ah - Raden Intan Repository

0 0 19