Organisasi Perkembangan BMT Cita Sejahtera

2. Prinsip dan Fungsi

Adapun prinsip dari BMT Cita Sejahtera adalah berdasarkan prinsip syariah. Dan sedangkan BMT Cita Sejahtera mempunyai fungsi sebagai berikut: a Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi umat, khusunya pengusaha- pengusaha kecil lemah. b Meningkatkan produktivitas usaha dengan memberikan pembiayaan- pembiayaan kepada pengusaha-pengusaha muslim yang membutuhkan dana. c Membebaskan umat pedagang pengusaha kecil dari sistem bunga dan rente. d Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha, disamping meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan penghasilan umat Islam.

3. Perkembangan BMT Cita Sejahtera

a. Organisasi

1 Kelembagaan Sejak tahun 2004 BMT Cita Sejahtera melalui KSU Syariah Cita Sejahtera telah melengkapi beberapa surat status hukum kelembagaan yaitu : • Domisili Lembaga Nomor : 50340-EkCP2004 • Surat Izin Tempat Usaha SITU Nomor : 50347-KEC.CPT2004 • Akte KSU Syariah Nomor : 51834BHDis KUK • Akte Perubahan KSU Syariah Nomor : 51815BHPADDis KUK • Akte KJKS Nomor : 51849BHKoperasi • Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP Nomor : 02.423.710.9-411.000 Dengan telah digagasnya pendirian KJKS pada awal 2006 maka pada tahun 2007 dalam legalitas BMT Cita Sejahtera terdapat dua entitas yang berdiri sendiri yaitu KSU Syariah dan KJKS. Karena proses spin off BMT Cita Sejahtera dari KSU Syariah belum selesai. Kegiatan KJKS tahun ini antara lain : a Melakukan presentasi KJKS kepada calon anggota pendiri investor. b Melakukan pengumpulan anggota pendiri dan sudah terkumpul 28 orang pendiri. c Membuat Akte KJKS dan Izin domisili. d Melakukan pengumpulan simpanan pokok khusus. Sebagai suatu lembaga yang didirikan dilingkungan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan visi “Sebagai pembaharu dalam pemberdayaan ekonomi ummat” maka BMT Cita Sejahtera peluang pertumbuhan yang sangat baik. Dimana masyarakat menunggu peran BMT Cita Sejahtera dalam memadukan kemampuan praktis dan akademis. Dalam bentuk model LKMS yang bisa memberikan solusi bagi pengembangam ekonomi ummat. Melihat fenomena tersebut, dari segi bisnis BMT Cita Sejahtera memiliki ruang pasar dan pengembangan bisnis yang cukup luas. Yaitu BMT Cita Sejahtera bisa mengembangkan dengan target pasar warga UIN atau memasarkan produk kepada masyarakat dengan brand UIN. Mengingat potensi tersebut, maka dilakukanlah pengenalan dan komukasi yang berkelanjutan kepada beberapa lembaga baik pemerintah maupun swasta. Diantaranya : Dewan Koperasi Indonesia, Asosiasi BMT Jakarta, DPU Darut Tauhid Jakarta, JIMS Foundation dan BPRS Berkah Ramadhan, Kementerian Koperasi dan Dinas Koperasi Tangerang, dll. Dalam hal peningkatan kualitas SDM BMT, tahun 2007 BMT Cita Sejahtera telah mengirimkan peserta pelatihan yaitu : a Bedah Akad Murabahah yang diselenggarakan oleh BMT Center di Ruang Pertemuan BMT Tamzis Jakarta pada Selasa, 31 Juli 2007. b BWTP Symposium Program Linkages and Partnerships in Microfinance di BRI Training Centre pada 5 September 2007. c Pelatihan Service Excellence dan E-Channel oleh Bank Permata Syariah di Bank Permata Syariah Bintaro Jaya Tangerang pada selasa 11 September 2007. d Risk Manajemen Pembiayaan UMKM Muhammadiyah oleh PT. Surya Mitra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada kamis, 31 Mei 2007. e Temu usaha yang diselenggarakan Jaringan Usaha Koperasi wilayah Jakarta. f Pelatihan Manajemen Lembaga Keuangan Model Grameen Bank Bogor, oleh Badan Komunikasi Pemuda Koperasi Dewan Koperasi Indonesia 12 – 15 November 2007. 2 Anggota Pada database BMT, sampai akhir 2007 tercatat kurang lebih orang pemilik sekaligus pengguna produk dan jasa layanan BMT. Secara umum dari tahun ketahun, pertumbuhan pengguna produk dan jasa layanan BMT yang merupakan mitra BMT terus meningkat. Adapun anggota yang tercatat saat ini terdiri dari : a Anggota pendiri Pemodal KSU Syariah sebanyak 23 orang dan KJKS sebanyak 28 orang. b Anggota Simpanantabungan sebanyak 519 orang. c Anggota Pembiayaan yang aktif sebanyak 128 orang. Kedepan kita mengharapkan pertumbuhan BMT bukan saja dikarenakan kuantitas anggota-mitra yang terus bertambah, akan tetapi sudah seyogyanya kualitas anggota-mitra juga yang menjadi perhatian kita. Oleh karena itulah seluruh kru BMT dituntut untuk terus bekerja keras dalam melakukan pendampingan sekaligus pemberdayaan anggota-mitranya. Tentunya kita menyadari betul bahwa kualitas BMT ditentukan oleh sejauh mana kita dapat memberdayakan anggota- mitranya.

b. Usaha

Dokumen yang terkait

Studi Komparatif Peran Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama dan BMT Insani Dalam Pengembangan UMK di Kota Padangsidimpuan

1 49 107

Peranan Perbankan Syariah terhadap Pengembangan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Kota Medan

4 89 84

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam BMT Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Di Kota Padangsidimpuan.

9 105 81

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN BESARNYA NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) (Studi pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Situbondo)

3 46 80

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN BESARNYA NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) (Studi pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Situbondo)

3 13 18

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN BESARNYA NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) (Studi pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Situbondo)

0 4 18

Rancang bangun sistem informasi pemasaran berbasis web pada BMT (Baitul Maal Wattamwil) Cita Sejahtera

0 26 249

Rancang bangun sistem informasi simpan pinjam Mudharabah pada koperasi baitul Maal wat Tamwil Ar-Rum

0 9 258

Evaluasi penerapan metode penentuan harga jual beli murabahah pada BMT Prima Syariah

10 87 97

BAB I PENDAHULUAN - Peranan kopentensi simpan pinjam dan pembiayaan syari'ah Baitul Maal Wattamwil KSPPS BMT Fajar Kota Metro,dalam mengembangkan msyarakat islam melalui kegiatan ekonomi syari'ah - Raden Intan Repository

0 0 19