ekonomi pengusaha kecil dan menengah antara lain dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi lainnya.
Selain itu BMT juga bisa menerima titipan zakat, infaq dan shadaqah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan-peraturan dan amanatnya.
58
Baitul Maal merupakan sebuah lembaga keuangan Islam yang mempunyai peranan penting dalam tatanan dalam ekonomi Islam. Lembaga keuangan ini
banyak memberikan kontribusi dalam membangun perekonomian umat Islam bahkan hingga mampu mensejahterakan umat.
59
Pada dasarnya BMT dibangun di atas prinsip-prinsip yang didasarkan pada cara pandang holistic dan integral, dalam menangani pembangunan
bangsa. Adapun yang dimaksud dengan cara pandang holistic adalah cara pandang yang didasarkan pada al-Qur’an. Dan cara pandang integral adalah
cara pandang yang digunakan oleh para pendiri Republik Indonesia, dan tersimpul dalam Pancasila UUD 1945.
60
2. Visi dan Misi BMT
Visi BMT harus mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah anggota anggota dalam
arti yang luas, sehingga mampu berperan sebagai wakil pengabdi Allah
58
Djazuli dan Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.183
59
Mustafa Kamal, Wawasan Islam dan Ekonomi: Sebuah Bunga Rampai, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1997, h.207
60
Madjid dan Rasyid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem Syariah, h.211
SWT, memakmurkan kehidupan anggota khususnya dan masyarakat umumnya.
Titik tekan perumusan visi BMT adalah mewujudkan lembaga yang profesional dan dapat meningkatkan kualitas ibadah.
61
Ibadah harus dipahami dalam arti luas, yakni tidak saja mencakup aspek ritual peribadatan
seperti shalat misalnya, tetapi lebih luas mencakup aspek kehidupan. Sehingga setiap kegiatan BMT harus berorientasi pada upaya mewujudkan
ekonomi yang adil dan makmur. Masing-masing BMT dapat saja merumuskan visinya sendiri. Karena visi
sangat dipengaruhi oleh lingkungan bisnisnya, latar belakang masyarakatnya serta visi para pendirinya. Namun demikian, prinsip perumusan visi harus
sama dan tetap dipegang teguh karena visi sifatnya jangka panjang. Dilihat dari sisi visi dan orientasi yang dimiliki oleh BMT, tampak
lembaga BMT memikul suatu tugas dan tanggung jawab yang sangat besar. BMT hendaknya mampu menjamin pengembangan usaha kecil dan menengah
menjadi lebih baik. Tatkala masyarakat dihadapkan kepada kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi dan disertai dengan kebutuhan lapangan kerja
yang tinggi maka BMT dianggap memiliki kompetensi dalam membangkitkan kembali minat wirausaha masyarakat.
61
Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, h.127
Keadaan ini hendaknya dilihat sebagai peluang yang positif. Di saat kalangan usaha kecil dan menengah mulai beralih memanfaatkan pelayanan
jasa keuangan syariah yang ditawarkan oleh BMT. Misi
BMT adalah
membangun dan
mengembangkan tatanan
perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran, berkemajuan, serta makmur-maju berkeadilan berlandaskan syariah dan ridho
Allah SWT.
62
Maka dapat dipahami bahwa misi BMT bukanlah semata-mata mencari keuntungan dan penumpukan laba-modal pada segolongan orang kaya, tetapi
lebih berorientasi pada pendistribusian laba yang merata dan adil, sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Masyarakat ekonomi kelas bawah-
mikro harus didorong untuk berpartisipasi dalam modal melalui simpanan penyertaan modal, sehingga mereka dapat menikmati hasil-hasil BMT.
3. Ciri-Ciri BMT