12
2.3 Jenis-Jenis Gempa
Gempa bumi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sumber terjadinya, berdasarkan kedalaman sumber gempa, dan berdasarkan tipenya.
2.3.1 Gempa Bumi Berdasarkan Sumber Terjadinya Gempa Bumi.
Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya gempa bumi. Ada 5 lima jenis gempa bumi yang dapat dibedakan menurut
terjadinya, yaitu : 1. Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh adanya
aktivitas tektonik, yaitu pergeseran antara lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang
besar. 2. Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas
magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. 3. Gempa bumi runtuhan adalah gempa bumi yang terjadi karena adanya
runtuhan tanah atau batuan pada daerah longsor. 4. Gempa jatuhan adalah gempa bumi yang terjadi akibat adanya runtuhan
meteor ke bumi yang mengakibatkan terjadinya getaran bumi. 5. Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang sengaja dibuat oleh manusia.
13
2.3.2 Gempa Bumi Berdasarkan Kedalaman Sumber Gempa Bumi
Kedalaman sumber gempa bumi adalah jarak dari titik fokus gempa bumi hiposenter dengan permukaan di atas fokus episenter. Berdasarkan kedalamannya
gempa bumi dibedakan menjadi tiga yaitu: 1. Gempa bumi dangkal kedalaman antara 0-60 km.
Gempa bumi dangkal menimbulkan efek goncangan yang lebih besar dibandingkan dengan gempa bumi dalam, karena letak focus lebih dekat
dengan permukaan. 2. Gempa bumi menengah kedalaman antara 61-300 km.
Gempa bumi menengah terletak pada kedalaman di bawah kerak bumi, sehingga digolongkan sebagai gempa bumi yang tidak berasosiasi dengan
penampakan retakan atau patahan dipermukaan, namun gempa bumi ini masih dapat diperkirakan mekanisme terjadinya.
3. Gempa bumi dalam kedalaman 300 km. Gempa bumi ini relatife sering terjadi, tetapi karena berada pada kedalaman
lebih dari 300 km getarannya tidak dapat dirasakan oleh manusia.
2.3.3 Gempa Bumi Berdasarkan Tipenya
1. Tipe I : Jenis gempa ini terjadi gempa bumi utama dan diikuti oleh
gempa susulan tanpa ada gempa pendahuluan. 2. Tipe II
: Jenis gempa ini terjadi gempa bumi utama dan diawali
14
dengan gempa pendahuluan dan serta di ikuti oleh gempa susulan yang cukup banyak.
3. Tipe III : Pada jenis gempa ini tidak terjadi gempa utama. Magnitude
dan jumlah gempa bumi yang terjadi besar pada periode awal dan berkurang pada periode akhir. Biasanya berlangsung cukup lama bisa mencapai tiga
bulan. Gempa ini biasanya terjadi pada daerah vulkanik.
2.3.4 Parameter Sumber Gempa
Parameter sumber gempa antara lain: a. Waktu terjadinya gempa origin time adalah waktu terlepasnya akumulasi
tekanan stress yang berbentuk penjalaran gelombang gempa bumi. b. Hiposenter yaitu lokasi terjadinya gempa bumi pusat gempa bumi.
c. Episenter yaitu proyeksi hiposenter ke permukaan bumi lintang,bujur. d. Magnitudo kekuatan gempa bumi yaitu ukuran energi yang di pancarkan
oleh sumber gempa bumi, biasanya dinyatakan dalam skala richter SR. e. Intensitas yaitu skala dampak kerusakan yang dialami di permukaan bumi,
akibat gempa bumi, biasanya dinyatakan dalam skala MMI Modified Mercally Intencity
dengan skala terendah I dan tertinggi VII.