Tahapan Penelitian METODE PENELITIAN

55 CTAO 1.00 25.46 119.29 DGAR -1.00 30.86 248.21 FAKI 1.00 29.64 100.94 GRJI -1.00 46.58 129.83 GSI 1.00 53.53 225.82 IPM 1.00 54.41 48.55 JMBI 1.00 53.07 144.47 KASI 1.00 51.40 153.28 KBKI 1.00 45.35 112.74 KKM 1.00 46.49 80.90 MNAI 1.00 52.40 159.08 MNSI 1.00 53.95 187.16 MSAI 1.00 30.77 103.08 MTN 1.00 29.07 118.34 NGJI 1.00 47.03 133.46 PBKI 1.00 49.25 117.97 PCJI -1.00 46.66 136.29 PDSI 1.00 53.54 173.25 PMBI 1.00 52.57 143.26 PPBI 1.00 52.42 132.65 PPI 1.00 53.41 173.40 PSI 1.00 55.25 227.89 PWJI 1.00 46.35 134.31 Hasil keluaran dari Azmtak kemudian dimasukkan ke dalam program PinV yang menghasilkan proyeksi gempa utama secara otomatis. Selain PinV juga bisa menggunakan program Pman untuk mendapatkan hasil proyeksi bola pada gempa. Tetapi proyeksi pada Pman ini dilakukan secara manual yaitu dengan mengelompokan banyaknya stasiun sesuai dengan arah gerakan gelombang P yaitu memisahkan antara kelompok kompresi dan dilatasi. Dengan menganalisis mekanisme sumber gempa dapat menentukan orientasi sesar dan pergerakan serta arah stress pada daerah sumber gempa. Untuk mengidentifikasi tipe sesar dapat menggunakan perbedaan nilai rake. 56 Gambar 4.1 Solusi mekanisme sumber gempa bumi Mentawai Gambar 4.1 adalah solusi mekanisme sumber gempa bumi di Mentawai, di dalam gambar tersebut ada dua sudut yaitu sumbu P tekanan dan sumbu T tarikan. Sumbu P ini biasanya berada di kuadran dilatasi yang di tandai dengan gambar kotak biru. Sumbu T biasanya berada di kuadran kompresi dengan di tandai dengan isi kotak warna merah. Tetapi berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa Sumbu T berada pada kuadran kompresi dan dilatasi yang bercampur sehingga jenis sesar pada gempa tersebut adalah oblique fault yang merupakan gabungan dari thrust fault dengan strike slip fault tetapi lebih dominan thrust fault sesar naik. Dimana hanging wall bergerak ke atas dan sedikit bergeser dari foot wall dengan dominasi pada sumbu T tarikan. Hal ini diperkirakan karena adanya tumbukan antara lempeng samudera Indo-Australia terhadap lempeng benua Eurasia yang menghasilkan daerah subduksi