Deskripsi Matematis Bidang Sesar dan Kemiringan Slip Vektor

23 elastik ini terakumulasi apabila batuan mengalami deformasi yang terus menerus dan semakin besar. Apabila sesar terjadi, bagian yang berseberangan dengan sesar meloncat ke posisi kesetimbangan yang baru, dan energi yang dilepaskan akan berbentuk getaran gelombang elastis yang menjalar dalam bumi dan dirasakan sebagai gempa bumi. Gambar 2.8 Teori elastis proses terjadinya gempa. Garis merah vertikal menunjukan pecahan atau sesar pada bagian bumi yang padat. Pada gambar satu menunjukan suatu lapisan yang belum mengalami peregangan. Karena di dalam bumi terjadi gerakan yang terus-menerus, maka akan terdapat stress yang lama kelamaan akan terakumulasi dan mampu merubah bentuk geologi dari lapisan batuan. Pada gambar dua menunjukan suatu lapisan batuan telah mendapat dan mengandung stress dimana telah terjadi perubahan bentuk geologi. Proses ini berjalan terus sampai stress yang terjadi di daerah ini cukup besar. Karena lapisan batuan sudah tidak mampu lagi untuk menahan stress, maka akan terjadi suatu pergerakan yang tiba-tiba sehingga terjadi patahan yang disebut dengan gempa bumi. Pada 24 gambar tiga menunjukan lapisan batuan yang sudah patah karena terjadi gempa bumi. 2.5.4 Penentuan Mekanisme Sumber Gempa Bumi Menggunakan Polaritas Gerakan Pertama Gelombang P Suetsugu 1995 menyatakan bahwa mekanisme sumber gempa merupakan metode peninjauan bidang sesar yang meliputi strike, dip, rake dan slip. Mekanisme sumber gempa bumi dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu dengan menggunakan polaritas gerakan pertama gelombang P longitudinal. Polaritas gerakan pertama gelombang P menggambarkan dua kutub yang berlawanan yaitu kutub kompresi arah gerakan naik dan dilatasi arah gerakan turun tergantung pada arah gerakan tersebut menjauhi atau mendekati hiposenter. Arah gerakan pertama gelombang P tersebut dapat dilihat pada seismogram dari masing-masing stasiun seismograf. Secara sistematis polarisasi gerakan tersebut ditentukan oleh azimuth dan jarak dari hiposenter ke stasiun seismograf. Arah gerakan pertama impuls dari gelombang P inilah yang kemudian diamati untuk mempelajari fokal mekanisme. Hal ini dapat disebabkan karena gelombang P yang paling jelas pembacaannya. Alat yang digunakan pada umumnya ialah seismograf tipe vertikal sehingga pembacaan gelombang S menjadi sulit. Selain untuk menentukan gerakan awal gempa dan studi solusi bidang sesar, metode ini penting untuk menentukan gerakan dari plate tektonik dan penting untuk menentukan gerakan relative dari Lithosfer.