Teori Tektonika Lempeng DASAR TEORI

10 benturan yang terjadi sangatlah lambat dan berlangsung selama berjuta-juta tahun. 3. Batas transform transform boundaries terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform transform fault. Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat ataupun dekstral ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat. Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.

2.2 Gempa Bumi

Gempa bumi adalah gerakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumi yang merambat melalui permukaan bumi dan menembus ke dalam bumi. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi lempeng bumi. Teori yang menjelaskan terjadinya gempa bumi dikenal dengan nama “Elastic Rebound Theory” . Menurut teori ini gempa bumi terjadi pada daerah atau area yang mengalami deformasi. Energi yang tersimpan dalam deformasi ini berbentuk elastic strain akan terakumulasi sampai daya dukung batuan mencapai batas maksimum, hingga menimbulkan rekahan atau patahan.

2.2.1 Deskripsi Terjadinya Gempa Bumi

Mekanisme terjadinya suatu gempa bumi di dalam perut bumi sering dikaitkan dengan kombinasi gaya atau stress yang bekerja pada suatu batuan. 11 Kombinasi stress, kompresi tekanan kedalam dan dilatasi tarikan keluar, yang menyebabkan terjadinya suatu gempa bumi dapat dimodelkan dengan mempelajari polarisasi gelombang gempa bumi yang terekam pada komponen vertikal. Model idealisasi dari mekanisme terjadinya suatu gempa bumi dalam seismologi disebut dengan mekanisme fokus focal mechanism. Melalui data seismogram bisa didapatkan banyak informasi gempa bumi sehingga diketahui parameter gempa bumi seperti : magnitude, kedalaman, lokasi, waktu asal gempabumi, termasuk juga mekanisme fokus. Dengan menganalisis mekanime fokus, kita bisa menganalisis sistem gaya-gaya tektonik yang bekerja pada suatu daerah [3] . Jika terdapat dua buah gaya yang bekerja dengan arah berlawanan pada batuan kulit bumi, batuan tersebut akan terdeformasi, karena batuan mempunyai sifat elastis. Bila gaya yang bekerja pada batuan dalam waktu yang lama dan terus menerus, maka daya dukung batuan akan mencapai batas maksimum dan akan mulai terjadi pergeseran. Akibatnya batuan akan mengalami patahan secara tiba-tiba sepanjang bidang fault. Kemudian batuan akan stabil, tetapi sudah mengalami perubahan bentuk atau posisi. Pada saat batuan mengalami gerakan yang tiba-tiba, energi stress yang tersimpan akan dilepaskan dalam bentuk getaran yang dikenal sebagai gempa bumi. Garis vertikal merupakan garis imajiner yang menunjukan posisi batuan sebelum dan sesudah daya dukung batuan terlampaui. Garis horizontal pada akhir proses deformasi merupakan bidang sesar. 12

2.3 Jenis-Jenis Gempa

Gempa bumi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sumber terjadinya, berdasarkan kedalaman sumber gempa, dan berdasarkan tipenya.

2.3.1 Gempa Bumi Berdasarkan Sumber Terjadinya Gempa Bumi.