Perbandingan Mekanisme Sumber Gempa Dengan Penelitian dari BMKG dan USGS.

60 Gambar4.3 adalah analisa mekanisme sumber gempa dari USGS, pada gempa bumi mentawai 25 oktober 2010 yang terjadi pada pukul 14:42:60.0 0.1 yang terletak pada 3,68 LS -99,29 BT dengan kedalaman 10 km, dan kekuatannya 7.8 SR, menunjukan bahwa sumber gempa bumi utama adalah sesar naik yaitu dapat kita ketahui dengan melihat gambar mekanisme fokusnya dimana sumbu T berada pada bidang kompresi, dengan arah pada NPI dengan strike 319 o ke arah barat laut, dip 7 o .Sedangkan arah pada NP2 dengan sudut strike 131 o ke arah tenggara, dip 83 o miring ke arah timur laut. Berdasarkan uraian di atas data yang digunakan oleh BMKG dan USGS terdapat sedikit perbedaan, dengan demikian hasilnyapun sedikit berbeda. Hasil analisa dari BMKG menyebutkan bahwa sumber gempa bumi adalah oblique fault dominan thrust fault, tetapi hasil analisa dari USGS menyebutkan bahwa sumber gempa bumi adalah thrust fault. Perbedaan ini disebabkan karena alat yang digunakan untuk menganalisa sumber gempa berbeda, dengan demikian tingkat ketelitiannyapun berbeda. . Gambar 4.4 perbandingan hasil penelitian dari instansi-instansi lain 61

4.4 Model Tsunami

Dengan menggunakan software WinITDB dapat membuat model tsunami sederhana. Data yang digunakan antara lain koordinat episenter gempa, rupture area , tsunami height, nilai azimuth, dan luas wilayah. Koordinat episenternya adalah 3.61LS dan 99.93 BT, sedangkan untuk mengetahui berapa besar volume air yang terangkat maka harus diketahui rupture area terlebih dahulu. Rupture area didapat dari perhitungan nilai magnitude gempa dengan menggunakan rumus empiris Scalling Law yang dipakai oleh Japan Meteorogical Agency JMA. Berdasarkan perhitungan rupture area dengan rumus empiris diperoleh nilai panjang patahan 57.016 km, lebar patahan 21,97 km. Tsunami height di atas episenter di dapat 1 m. Berdasarkan hasil dari azimtak nilai azimuth yang diperoleh adalah 104. Untuk luas wilayahnya adalah 85.5150 km. Gambar 4.5 Model sumber tsunami akibat gempa utama Mentawai 62 Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat model tsunami yang berbentuk gelombang. Langkah awal yang dilakukan adalah mengisi source parameter yaitu data-data yang diperlukan untuk membuat pemodelan ini. Setelah source parameter di apply kemudian meletakan data stasiun untuk pengamatan pemodelan pada lokasi peta aktif yang tersedia pada windows WinITDB, pada saat pemodelan mulai berjalan akan muncul grafik mareogram rekaman tsunami perjalanan gelombang tsunami dengan ketinggian 1 meter dengan waktu 1 menit prosesnya. Selain pemodelan tsunami juga dapat dilihat tampilan sumber gempa secara 3 dimensi yaitu dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 4.6 Tampilan sumber gempa pembangkit tsunami secara 3 dimensi 63

4.4 Observasi Tsunami

BMKG telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk gempa utama, dari hasil reanalisis diperoleh lokasi sumber gempa berada di laut dengan kedalaman 10 km. Tetapi belum ada 1 jam peringatan tsunami dari BMKG di cabut, terjadi tsunami akibat gempa bumi tersebut. Ombak gergasi itu menghantam Pulau Pagai, baik bagian utara maupun selatan. Sebanyak 150 rumah di Dusun Munte Baru-Baru, Desa Betumonga, Pagai Utara, dilaporkan rusak berat. Selain itu tsunami juga merenggut korban jiwa tetapi tidak dapat dipastikan berapa jumlah total korban jiwa akibat tsunami tersebut. Menurut kesaksian warga tinggi tsunami mencapai 1-1.5 meter. BMKG telah melakukan pengamatan tide gauge di PADA Gauge merekam kenaikan muka air laut pada pukul 22:48 WIB, dengan anomali ketinggian muka air laut 0.461 m.