28 e.
Responsibility pertanggunjawaban. Memastikan dipatuhinya
peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan dipatuhinya nilai-nilai sosial.
B. Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja perusahaan adalah hasil atau akibat proses pengambilan keputusan secara continue oleh manajemen perusahaan yang dilakukan dalam
bidang investasi, operasi dan pendanaan Herfred, 1993: 53. Kemudian, pihak yang berkepentingan dalam evaluasi kinerja perusahaan keuangan adalah
pemilih perusahaan, dalam hal ini adalah investor, para manajer, kreditor, pemerintah dan masyarakat. Mereka akan menilai perusahaan dengan ukuran-
ukuran tertentu sesuai dengan tujuannya. Pengukuran kinerja perusahaan umumnya menggunakan rasio keuangan.
Penggunaan rasio keuangan memerlukan analisis trend dari setiap rasio dalam periode beberapa tahun sebelumnya dan membutuhkan pembanding dari
perusahaan-perusahaan lain.
Menurut Mulyadi 1997:419, kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standar, kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
29 sedangkan kinerja keuangan adalah penentuaan ukuran-ukuran tertentu yang
dapat mengukur keberhasilan suatu perusahan dalam menghasilkan laba. 4.
Likuiditas Likuiditas adalah seberapa besar kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya. Menurut Wallace 1994 dalam Gunawan 2001, menyatakan bahwa kesehatan suatu
perusahaan yang dicerminkan dengan tingginya rasio likuiditas diukur dengan current ratio diharapkan berhubungan dengan luasnya tingkat
pengungkapan. Hal ini didasarkan dari adanya pengharapan bahwa secara finansial
perusahaan yang kuat akan lebih mengungkapkan informasi dari pada perusahaan yang lemah tetapi sebaliknya jika likuiditas di pandang sebagai
ukuran kinerja, perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas rendah perlu memberikan informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan lemahnya
kinerja di banding perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas yang tinggi.
5. Profitabilitas
30 Profitabilitas sering digunakan sebagai pengukur manajemen
perusahaan, di samping mengukur efisiensi penggunaan modal. Kieso dan Weygand 2005: 779 menyatakan bahwa :
”Profitability ratios measure the income or operating success of an enterprise for a given period of time
.” Sehingga rasio profitabilitas menggambarkan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal dan sebagainya.
6. Struktur modal
Struktur modal perusahaan diukur dengan menggunakan Debt Equity to Ratio
DER, yaitu rasio perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri yang berupa saham dan surat-surat berharga lainnya.
Semakin tinggi rasio ini, semakin besar resiko yang dihadapi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk
membiayai aktiva. Kreditur jangka panjang pada umumnya lebih menyukai debt equity ratio yang kecil. Makin kecil angka rasio ini, berarti
makin besar aktiva yang didanai pemilik perusahaan.
C. Struktur Mekanisme Corporate Governance