Luas Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Penelitian Terdahulu

37 b. Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan untuk memberikan pengukuran yang bermanfaat bagi hal-hal tersebut. c. Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor menilai risiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan tidak diakui. d. Untuk memberikan informasi penting yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk melakukan perbandingan dalam satu tahun dan diantara beberapa tahun. e. Untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk atau arus kas keluar di masa depan. f. Untuk membantu para investor menilai pengembalian dari investasi mereka.

E. Luas Pengungkapan dalam Laporan Keuangan

Imhoff 1992 dalam Handojo 2007 menyatakan kualitas tampak sebagai atribut yang penting dari suatu informasi akuntansi. Meskipun kualitas akuntansi masih memiliki makna ganda ambigous, banyak penelitian yang menggunakan indeks of disclosure methodology mengemukakan bahwa kualitas pengungkapan dapat diukur dan digunakan untuk menilai manfaat potensial dari sisi laporan tahunan. Dengan kata lain Imhoff mengatakan bahwa tingginya kualitas informasi akuntansi sangat berkaitan dengan tingkat kelengkapan pengungkapan. Berapa banyak informasi tersebut harus diungkapkan tidak hanya tergantung pada keahlian pembaca akan tetapi juga pada standar yang dibutuhkan. 38 Darrough 1993 dalam Simanjuntak, dkk 2004 menyatakan dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan standar, yaitu: a. Pengungkapan wajib mandated disclosure Merupakan pengungkapan minimum yang diisyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Jika perusahaan tidak bersedia untuk mengungkapkan informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan unuk mengungkapkannya. b. Pengungkapan sukarela voluntary disclosure Merupakan pengungkapan butir-butir yang dilakukan sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Healy, dkk dalam Simanjuntak, dkk 2004 mengemukakan meskipun semua perusahaan publik diwajibkan untuk memenuhi pengungkapan minimum, mereka berbeda secara substansial dalam hal jumlah tambahan informasi yang diungkap ke pasar modal. Salah satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas dan membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen. 39

F. Penelitian Terdahulu

Theresia 2005 melakukan penelitian tentang hubungan antara good corporate governance dan struktur kepemilikan dengan kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta BEJ tahun 2005. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara struktur kepemilikan dengan kinerja perusahaan , tidak terdapat hubungan yang signifkan antara manajemen laba dengan kinerja perusahaan, dan terdapat hubungan yang signifikan antara disclosure dengan kinerja perusahaan Ujiyantho dan Bambang 2007 juga melakukan penelitian tentang mekanisme corporate governance, manajemen laba dan kinerja keuangan pada 30 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001-2004. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, kepemilikan manajerial juga berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba, proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba, jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, dan manajemen laba discretionary accruals tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan. 40 Pada penelitian yang dilakukan Handojo 2007 terhadap 41 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2004, terbukti bahwa mekanisme corporate governance dapat mengarahkan pada semakin terbukanya perusahaan dalam mengungkapkan informasi dalam laporan keuangan dimana hal ini dibuktikan dengan pengaruh dari kepemilikan publik dan banyaknya dewan direksi. Variabel manajemen laba juga tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan sedangkan variabel lainnya yang diteliti menunjukkan bahwa hanya DER dan Umur Perusahaan yang berpengaruh pada tingkat pengungkapan laporan keuangan, sedangkan Likuiditas CR, Profitabilitas ROA, Ukuran Perusahaan Size, Kepemilikan Manajerial MGR, Komite Audit KOMIT dan Manajemen Laba DTAC semuanya tidak terbukti secara statistik berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. 41 Tabel 2.1 Perbandingan penelitian terdahulu dan sekarang Perbandingan Penelitian terdahulu Handojo 2007 Penelitian sekarang Populasi dan sampel 41 perusahaan publik sektor manufaktur 30 perusahaan publik sektor manufaktur Laporan tahunan 2004 2004-2006 Variabel Independen Likuiditas, Profitabilitas, Struktur Modal, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Publik, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Dewan Direksi, Komite Audit, Manajemen Laba. Likuiditas, Profitabilitas, Struktur Modal, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Publik, Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, dan Komite Audit. Variabel Dependen Pengungkapan Laporan Keuangan Pengungkapan Laporan Keuangan Sumber : Data diolah 42 Corporate Governance: Kepemilikan Publik Umur Perusahaan Ukuran Perusahaan Kepemilikan Institusional Ukuran Dewan Komisaris Proporsi Dewan Komisaris Independen Ukuran Dewan Direksi Komite Audit Kinerja Manajerial : Likuiditas Profitibilitas Struktur Modal

G. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL Pengaruh Kinerja Keuangan dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Peri

0 3 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, DAN SIZE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Leverage, Dan Size Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 13

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE , LEVERAGE, DAN SIZE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Leverage, Dan Size Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 18

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance pada Integritas Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013.

1 2 43

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTEK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTEK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16