44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan meneliti hubungan sebab akibat antara dua variabel, yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Objek penelitian ini adalah corporate governance dan laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pengaruh mekanisme corporate governance terhadap pengungkapan laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang telah menerbitkan laporan Keuangan
hingga tahun 2006 dan telah menyampaikan laporan tersebut ke BEI. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Simple random
Sampling. Metode ini melakukan penarikan sampel probabilitas dengan cara acak
sederhana dan setiap responden memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih sebagai sampel Hamid, 2007.. Metode ini umumnya dipakai jika
sampel dalam populasi jumlahnya relatif sedikitPada kondisi demikian, penggunaan metode ini akan menjadi efisien dan efektif tetapi jika jumlah
elemen-elemen populasi sangat besar, penggunaan metode ini menjadi kurang fleksibel.
28
45
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder biasanya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang tersusun di
dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan Indriantoro dan Supomo, 2002:147. Data tersebut didapat
dari Laporan keuangan tahunan perusahaan.
D. Metode Analisis
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian variabel-variabel dengan menggunakan uji asumsi klasik dan uji.
3. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata mean , standar
deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum.
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji autokorelasi , uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melibat penyebaran data yang normal atau tidak, karena data diperoleh langsung dari pihak pertama melalui
kuisioner.
46 Dalam Ghozali 2005 screening terhadap normalitas data merupakan
langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap analisis multivariate, khususnya jika tujuannya adalah inferensi. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan uji normal probability plot dimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data berada disekitar garis
lurus diagonal. b.
Uji Autokolerasi Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t sekarang dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi
yang baik adalah model yang tidak terjadi autokolerasi. Menurut Santoso 2001, regresi yang tidak terjadi autokolerasi jika
memiliki nilai DW antara +2 dan -2, sedangkan untuk regresi yang terjadi autokolerasi positif jika memiliki nilai DW lebih rendah dari -2.
regresi yang terjadi autokolerasi negatif jika memiliki nilai DW lebih besar dari +2.
c. Multikolinieritas
Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi
maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas multiko Ghozali, 2005: 91. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen.
47 Untuk mendeteksi adanya problem multiko ini, salah satunya
dilakukan dengan melihat nilai tolerance TOL dan variance inflation factor
VIF. Model regresi yang bebas multiko adalah yang mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan mempunyai mempunyai nilai
tolerance lebih dari 0,10 Ghozali, 2005: 92.
d. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah model
regresi terjadi varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari suatu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Sebaliknya, jika varians berbeda di sebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak
terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antar nilai
prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah di
prediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi -Y sesungguhnya yang telah studentized sehingga jika ada pola tertentu yang teratur
bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-
titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005: 105.
48 3. Uji Hipotesis
Penelitian ini akan menguji pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Struktur Modal, Kepemilikan Publik, Umur Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, dan Komite Audit terhadap
variabel dependen. Jadi, persamaan regresi yang digunakan adalah. Y =
α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ β
6
X
6
+ β
7
X
7
+ β
8
X
8
+ β
9
X
9
+ β
10
X
10
+ β
11
X
11
+ e
Dimana: Y = Indeks pengungkapan laporan keuangan perusahaan publik.
X
1
= Current Ratio likuiditas X
2
= Return on Total Assets profitabilitas X
3
= Debt to Equity Ratio struktur modal X
4
= Persentase saham publik tipe kepemilikan perusahaan X
5
= Umur Perusahaan X
6
= Ukuran Perusahaan X
7
= Kepemilikan Institusional X
8
= Ukuran Dewan Komisaris X
9
= Proporsi Dewan Komisaris Independen X
10
= Ukuran Dewan Direksi X
11
= Komite Audit
α = Konstanta,
e = Error
49 Dalam melakukan pengujian hipotesis dilakukan melalui:
a. Uji Adjusted R
2
Koefisien Determinasi Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan
variabel dependen, maka perlu diketahui koefisien determinasi R-square. Jika R-Square adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen
seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen.
Nilai R-square berkisar hampir 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya,
jika nilai R-square semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel
dependen Ghozali, 2005:83 karena adanya kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi R
2
, maka digunakan nilai Adjusted R
2
dalam penelitian ini dan nilai Adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke model.
b. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel-variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. Untuk
mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi
sebesar 0,05.
50 Jika nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka model regresi tidak
dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai probability F lebih kecil dari 0, 05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
c. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen secara individual terhadap veriabel dependen. Untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen digunakan tingkat
signifikansi 5 atau α = 0,05. Jika probability t lebih besar dari 0,05
maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen koefisien regresi tidak signifikan, sedangkan jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen koefisien signifikan Ghozali, 2005: 85.
51
E. Operasional Variabel Penelitian