30 Profitabilitas sering digunakan sebagai pengukur manajemen
perusahaan, di samping mengukur efisiensi penggunaan modal. Kieso dan Weygand 2005: 779 menyatakan bahwa :
”Profitability ratios measure the income or operating success of an enterprise for a given period of time
.” Sehingga rasio profitabilitas menggambarkan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal dan sebagainya.
6. Struktur modal
Struktur modal perusahaan diukur dengan menggunakan Debt Equity to Ratio
DER, yaitu rasio perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri yang berupa saham dan surat-surat berharga lainnya.
Semakin tinggi rasio ini, semakin besar resiko yang dihadapi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk
membiayai aktiva. Kreditur jangka panjang pada umumnya lebih menyukai debt equity ratio yang kecil. Makin kecil angka rasio ini, berarti
makin besar aktiva yang didanai pemilik perusahaan.
C. Struktur Mekanisme Corporate Governance
31 Handojo 2007 dan Ujiyantho dan Bambang 2007 menjelaskan bahwa
struktur mekanisme Corporate governance terdiri atas: 9.
Kepemilikan publik Kepemilikan publik menggambarkan perbandingan atau ratio dari
banyaknya jumlah saham publik dalam perusahaan dengan total saham yang beredar.
10. Umur perusahaan
Sebuah perusahaan berkembang dan para akuntannya belajar lebih banyak masalah pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya penundaan
yang diminimalisasikan. Akibatnya perusahaan mapan yang memiliki umur lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan,
pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena pengalaman belajar. Umur perusahaan menggunakan skala nominal. Umur
perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan tanggal listing perusahaan di Bursa Efek Indonesia BEI.
11. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan atau skala perusahaan menurut Riyanto 1997 adalah besar kecilnya perusahaan dilihat dari nilai, nilai penjualan dan
total aktivanya.
Perusahaan besar memiliki resiko yang lebih kecil dari perusahaan kecil. Perusahaan kecil hanya memiliki faktor-faktor pendukung untuk
32 memproduksi barang dengan jumlah terbatas. Konsekuensinya perusahaan
kecil akan menghadapi resiko yang lebih besar dari perusahaan besar. Rasio yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan atau skala
perusahaan dalam penelitian ini adalah rasio pasar atau market capitalization
. 12.
Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah jumlah persentase hak suara yang
dimiliki oleh institusi. Kepemilikan institusi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator persentase jumlah saham yang dimiliki
institusi dari seluruh modal saham yang beredar. 13.
Dewan komisaris independen Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak
terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau
hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan
perusahaan. Proporsi dewan komisaris independen diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal
dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan.
14. Dewan komisaris
33 Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan
komisaris perusahaan. dewan komisaris bertanggung jawab dan berwenang mengawasi tindakan manajemen, dan memberikan nasehat
kepada manajemen jika dipandang perlu oleh dewan komisaris. Ukuran dewan komisaris diukur dengan menggunakan indikator jumlah anggota
dewan komisaris suatu perusahaan.
Dewan komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan internal perusahaan, memiliki peranan terhadap aktivitas pengawasan. Peranan
dewan komisaris juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas laba
dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi monitoring atas
pelaporan keuangan. Fungsi monitoring yang dilakukan oleh dewan komisaris dipengaruhi oleh jumlah atau ukuran dewan komisaris.
15. Dewan direksi
Dewan direksi adalah organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan
serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Direksi menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas merupakan suatu organ yang di dalamnya terdiri dari satu atau lebih anggota yang
dikenal dengan sebutan direktur.
16. Komite audit
34 Komite Audit memiliki tugas terpisah dalam membantu Dewan
Komisaris untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam memberikan pengawasan secara menyeluruh sebagai contoh komite audit memiliki
wewenang untuk melaksanakan dan mengesahkan penyelidikan terhadap masalah-masalah di dalam cakupan tanggung jawabnya.
The Institute of Internal Auditors IIA merekomendasikan bahwa
setiap perusahaan publik harus memiliki komite audit yang diatur sebagai komite tetap. IIA juga menganjurkan dibentuknya komite audit di dalam
organisasi lainnya, termasuk lembaga-lembaga non-profit dan pemerintahan. komite audit agar beranggotakan komisaris independen, dan
terlepas dari kegiatan manajemen sehari-hari dan mempunyai tanggung jawab utama untuk membantu Dewan komisaris dalam menjalankan
tanggung jawabnya terutama dengan masalah yang berhubungan dengan kebijakan akuntansi perusahaan, pengawasan internal, dan sistem
pelaporan keuangan Pada umumnya, komite audit mempunyai tanggung jawab pada tiga
bidang, yaitu; a.
Laporan Keuangan Financial Reporting b.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance; dan c.
Pengawasan Perusahaan Corporate Control.
D. Pengungkapan disclosure dalam Laporan Keuangan