59
C. Analisis dan Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan normal probability plot
.
Pedoman suatu model dikatakan terdistribusi normal jika nilai-nilai sebaran terletak disekitar garis lurus diagonal. Dengan melihat
tampilan grafik Normal Plot pada gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa grafik Normal Plot terlihat titik menyebar disekitar garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal sehingga grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi
normalitas.
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data diolah
60 b.
Uji Autokorelasi Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa hasil uji autokorelasi
pada nilai Durbin-Watson test menunjukkan angka 1,816. Menurut Imam Ghozali 2005, regresi yang tidak terjadi autokolerasi jika DW
diantara -2 sampai +2. sehingga dengan mengacu pada tabel 4.5, didapat bahwa nilai Du sebesar 1,816. dan dapat dinyatakan bahwa data
dalam penelitian ini bebas dari autokorelasi.
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Durbin-Watson 1.816
c. Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas silihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor
dan Tolerance. Regresi yang bebas dari problem multikolonieritas apabila nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,10,
maka data tersebut dapat dibilang tidak ada multikolonieritas. Hasil uji multi kolonieritas terhadap data untuk pengujian hipotesis ditunjukkan
pada tabel 4.,4. Tabel tersebut menunjukkan hasil uji multikolonieritas sengan VIF berkisar antara 1,069 sampai 2,009. Sedangkan nilai
tolerance berkisar antara 0,498 sampai 0,935 sehingga dari hasil
pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen tidak memiliki masalah multikolonieritas.
61
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas
Colinierity Statistic Model
constant Tolerance VIF
Kesimpulan Likuiditas
.765 1.308 Tidak terjadi Multikolonieritas
Profitibilitas .805 1.242
Tidak terjadi Multikolonieritas Struktur Modal DER
.935 1.069 Tidak terjadi Multikolonieritas
Kepemilikan.Publik .508 1.969
Tidak terjadi Multikolonieritas Umur.Perusahaan
.657 1.521 Tidak terjadi Multikolonieritas
Ukuran.Perusahaan .828 1.208
Tidak terjadi Multikolonieritas Kepemilikan.Institusi
.498 2.009 Tidak terjadi Multikolonieritas
Jumlah Dewan Komisaris
.527 1.896 Tidak terjadi Multikolonieritas
Proporsi.Dewan Komisaris Independen
.684 1.462 Tidak terjadi Multikolonieritas
Jumlah.Dreksi .513 1.951
Tidak terjadi Multikolonieritas Komite Audit
.893 1.120 Tidak terjadi Multikolonieritas
d. Uji Heteroskedasitas
Gambar 4.1 menunjukkan hasil uji heteroskedasitas dengan menggunakan grafik scatterplot untuk data mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan keuangan. Gambar 4.1 juga menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara acak dan
tidak membentuk suatu pola, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian
ini tidak mengalami problem heteroskedastisitas.
62
Gambar 4.2 Grafik hasil Uji heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah
2. Uji Hipotesis
d. Koefisien determinasi R
2
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel independen, yaitu: Likuiditas, Profitabilitas, Struktur Modal,
Kepemilikan Publik, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Ukuran Dewan komisaris, Proporsi Dewan
Komisaris Independen, Ukuran Dewan Direksi, dan Komite Audit dalam menjelaskan variabel dependen yaitu Indeks Pengunkapan
Laporan Keuangan. Hasil uji koefisien Adjusted R square disajikan dalam tabel 4.6.
63
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.846
a
.715 .675
.01748 a. Predictors: Constant, Kom.Audit_X11, Size.Persh_X6, Likuiditas_X1, DER_X3,
Kep.Institusi_X7, Jmlh.DK_X8, Profitibilitas_X2, Prop.DK.Indpnd_X9, Umur.Persh_X5, Jmlh.Drksi_X10, Kep.Publik_X4
b. Dependent variable: pengngkpn.LK_Y1
Sumber: Data diolah
Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai koefisien Adjusted R square adalah sebesar 0,715, hal ini berarti 71,5 variabel
pengungkapan laporan keuangan dapat dijelaskan oleh variabel Likuiditas, Profitabilitas, Struktur Modal, Kepemilikan Publik, Umur
Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Ukuran Dewan komisaris, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Ukuran
Dewan Direksi, dan Komite Audit. Sedangkan sisanya 100-71,5 = 28,2 dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya seperti manajemen laba,
kepemilikan manajerial, return kumulatif, dan variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap pengungkapan tetapi tidak
dimasukkan dalam penelitian ini. Angka koefisien korelasi R pada tabel 4.18 sebesar 0,846
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan dependen adalah kuat karena memiliki koefisien korelasi diatas 0,5.
yaitu sebesar 0.564.
64 Penelitian ini juga sejalan dengan Handojo 2007 yang
menyatakan bahwa hubungan antara variabel independen kepemilikan publik, kepemilikan manajerial, Struktur modal, Ukuran dewan
direksi, Ukuran komite audit, Umur perusahaan, Profitibilitas, Ukuran perusahaan dan Likuiditas dengan variabel dependen adalah kuat
karena memiliki koefisien korelasi diatas 0,5 yaitu sebesar 0.564 atau hal ini juga berarti 56,4 variable pengungkapan laporan keuangan
dapat dijelaskan oleh variable-variabel independen yang digunakan oleh Handojo 2007 tersebut.
e. Uji F
Tabel 4.7 ANOVA
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression .060
11 .005
17.784 .000
a
Residual .024
78 .000
1
Total .084
89
Sumber: Data diolah
Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji F dengan signifikansi sebesar 0,00 yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05 artinya bahwa variabel
Likuiditas, Profitabilitas, Struktur Modal, Kepemilikan Publik, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Ukuran
Dewan komisaris, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Ukuran Dewan Direksi, dan Komite Audit secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel pengungkapan laporan keuangan.
65 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Handojo 2007 yang
menyatakan bahwa variable-variabel independen kepemilikan publik, kepemilikan manajerial, Struktur modal, Ukuran dewan direksi,
Ukuran komite audit, Umur perusahaan, Profitibilitas, Ukuran perusahaan dan Likuiditas secara bersama-sama mempengaruhi tingkat
pengungkapan laporan keuangan. f.
Uji t
Tabel 4.8 Hasil Uji Parameter Individual Uji Statistik t
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant .819
.015 55.034
.000 Likuiditas_X1
.001 .001
.032 .467
.642 Profitibilitas_X2
-.001 .002
-.034 -.501
.618 DER_X3
.000 .000
.007 .104
.917 Kep.Publik_X4
.070 .017
.348 4.103
.000 Umur.Persh_X5
.003 .000
.667 8.947
.000 Size.Persh_X6
.012 .000
-.206 -3.107
.003 Kep.Institusi_X7
.027 .012
.187 2.187
.032 Jmlh.DK_X8
.004 .001
.225 2.702
.008 Prop.DK.Indpnd_X9
.027 .014
.140 1.916
.059 Jmlh.Drksi_X10
-.002 .001
-.164 -1.946
.055 1
Kom.Audit_X11 .006
.007 .054
.836 .406
Sumber: Data diolah
66 Tabel 4.7 merupakan hasil pengujian antara variabel independen
dengan variabel dependen yang dilakukan dengan uji t. Berdasarkan tabel tersebut, hasil perhitungan koefisien regresi memperlihatkan nilai
koefisien konstanta adalah sebesar 0,819 dengan t hitung sebesar 55,034 dan nilai signifikansi sebesar 0.00. Koefisien variabel likuiditas
CR adalah 0,001 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,642. Koefisien variabel profitibilitas adalah -0,001 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,618. Koefisien variabel struktur modal adalah 0,000 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,9176. Koefisien variabel kepemilikan publik
adalah 0,070 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 Koefisien variabel umur perusahaan adalah 0,003 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000. Koefisien variabel ukuran perusahaan adalah 0,012 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Koefisien variabel
kepemilikan institisusi adalah 0,027 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,032. Koefisien variabel ukuran dewan komisaris adalah
0,004 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008. Koefisien variabel proporsi dewan komisaris independen adalah 0,027 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,059. Koefisien variabel ukuran dewan direksi adalah -0,002 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,055 Koefisien
variabel keberadaan komite audit adalah 0,006 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,406.
67 Berdasarkan hasil uji parameter individual pada tabel 4.7 dapat
disimpulkan persamaan: Y = 0,819 + 0,001X
1
- 0,001X
2
+ 0,000X
3
+ 0,070X
4
+ 0,003 X
5
+ 0,012 X
6
+ 0,027X
7
+ 0,004X
8
- 0,027X
9
- 0,002X
10
+ 0.006X
11
Dimana: Y = Indeks kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan
publik. X
1
= Current Ratio likuiditas X
2
= Return on Total Assets profitabilitas X
3
= Debt to Equity Ratio struktur modal X
4
= Persentase saham publik tipe kepemilikan perusahaan X
5
= Umur Perusahaan X
6
= Ukuran Perusahaan X
7
= Kepemilikan Institusional X
8
= Ukuran Dewan Komisaris X
9
= Proporsi Dewan Komisaris Independen X
10
= Ukuran Dewan Direksi X
11
= Komite Audit
α = Konstanta
68 Hasil pengujian variabel independen likuiditas mempunyai angka
signifikan 0,642 lebih besar dari 0,05 dan hal ini menunjukkan bahwa ukuran likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan laporan keuangan. Hasil ini mendukung hasil Handojo 2007 yang menyatakan bahwa likuiditas perusahaan tidak terbukti
secara statistik terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hasil pengujian terhadap variabel independen profitibilias
mempunyai angka signifikan 0,618 lebih besar dari 0,05 dan hal ini menunjukkan bahwa ukuran profitibilitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian dari Handojo 2007 yang menunjukkan
tidak adanya pengaruh profitibilitas terhadap pengungkapan laporan keuangan.
Hasil pengujian terhadap variabel independen struktur modal mempunyai angka signifikan 0,917 jauh lebih besar dari 0,05 dan
menunjukkan bahwa ukuran struktur modal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian
ini tidak konsisten dengan penelitian Handojo 2007 yang menyatakan bahwa ada pengaruh negatif struktur modal terhadap pengungkapan
laporan keuangan.
69 Hasil pengujian terhadap variabel kepemilikan publik yang
mempunyai angka signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa kepemilikan publik berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan laporan keuangan. Pada hasil penelitian ini juga diketahui nilai beta yang dihasilkan positif sebesar 0,070 yang berarti
kenaikan kepemilikan sebesar 1 akan menaikkan tingkat pengungkapan laporan keuangan sebesar 7. Hasil penelitian variabel
tersebut sejalan dengan penelitian dari Handojo 2007 yang menunjukkan adanya pengaruh positif kepemilikan publik terhadap
pengungkapan laporan keuangan. Hasil pengujian terhadap variabel independen umur perusahaan
mempunyai angka signifikan 0,000 kurang dari 0,05 dan ini menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh secara signifikan
terhadap pengungkapan laporan keuangan. Pada hasil penelitian ini juga diketahui nilai beta yang dihasilkan positif sebesar 0,003 yang
berarti kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 akan menaikkan tingkat pengungkapan laporan keuangan sebesar 0,3. Hasil penelitian
variabel tersebut sejalan dengan penelitian dari Handojo 2007 yang menunjukkan adanya pengaruh positif umur perusahaan terhadap
pengungkapan laporan keuangan.
70 Hasil pengujian terhadap variabel ukuran perusahaan
mempunyai angka signifikan 0,003 lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan
terhadap pengungkapan laporan keuangan. . Pada hasil penelitian ini juga diketahui nilai beta yang dihasilkan positif sebesar 0,012 yang
berarti kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 akan menaikkan tingkat pengungkapan laporan keuangan sebesar 1,2. Hasil penelitian
variabel tersebut tidak sejalan dengan penelitian dari Handojo 2007 yang menunjukkan tidak adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap
pengungkapan laporan keuangan. Hasil pengujian terhadap variabel independen kepemilikan
institusi mempunyai angka signifikan 0,032 lebih kecil dari 0,05 dan ini menunjukkan bahwa ukuran kepemilikan institusi berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Pada hasil penelitian ini juga diketahui nilai beta yang dihasilkan positif sebesar
0,012 yang berarti kenaikan kepemilikan institusi sebesar 1 akan menaikkan tingkat pengungkapan laporan keuangan sebesar 2,7.
71 Kemudian hasil pengujian terhadap variabel independen ukuran
dewan komisaris mempunyai angka signifikan 0,008 lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh
secara signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. selain itu nilai beta yang dihasilkan positif 0,004. Hal ini berarti kenaikan ukuran
dewan komisaris sebesar 1 akan menaikkan tingkat pengungkapan laporan keuangan sebesar 0,4.
Kemudian hasil pengujian terhadap variabel proporsi dewan komisaris independen mempunyai angka signifikan 0,059 lebih besar
dari 0,05 yang menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan laporan keuangan. Kemudian hasil penelitian untuk variabel independen ukuran
dewan direksi menunjukkan angka signifikan sebesar 0,055 lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Handojo
2007 yang menjelaskan bahwa banyaknya dewan direksi mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan.
72 Kemudian hasil penelitian untuk variabel independen
keberadaan komite audit menunjukkan angka signifikan sebesar 0,406 lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa komite audit tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Handojo 2007
yang menjelaskan bahwa keberadaan komite audit tidak mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan.
Berdasarkan keseluruhan variabel independen, hanya kepemilikan publik, umur perusahaan, ukuran perusahaan, kepemilikan
institusi, dan ukuran dewan komisaris yang dapat mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan keuangan.
73
Tabel 4.9 Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis Pengaruh
Variabel Independen terhadap Variabel dependen
Variabel Independen Nilai
Signifikansi Nilai
Koefisien Pengaruh Tidak
pengaruh
1. Likuiditas CR 0.642 0.032
Tidak berpengaruh 2. Profitabilitas ROA
0.618 -0.034 Tidak berpengaruh
3. Struktur modal DER 0.917 0.007
Tidak berpengaruh 4. Kepemilikan Publik
PUB 0.000 0.348
Berpengaruh 5. Umur perusahaan tahun
AGE 0.000 0.667
Berpengaruh 6. Ukuran perusahaan
Size 0.003 -0.206
Berpengaruh 7. Kepemilikan
institusional IINST 0.032 0.187
Berpengaruh 8. Ukuran Dewan
Komisaris COMM 0.008 0.225
Berpengaruh 9. Proporsi Dewan
Komisaris independen PROCOMM
0.059 0.140 Tidak berpengaruh
10. Ukuran Dewan Direksi BOARD
0.055 -0.164 Tidak berpengaruh
11. Komite Audit KOMIT
0.406 0.054 Berpengaruh
Sumber : Data diolah
i
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI