23 2
Sebagai sumber wawasan dan pengetahuan di bidang akuntansi manajemen terutama mengenai pengaruh antara Corporate
governance dan Manajemen laba terhadap Pengungkapan laporan
keuangan. d.
Bagi pihak lain Bagi Penelitian selanjutnya dapat digunakan sebagai salah satu sumber
rujukan untuk penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Corporate Governance
3. Definisi Corporate Governance
24 Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI
2001 dan Organization for Economic Cooperation and Development OECD dalam Murweaningsari 2007, corporate governance
didefinisikan sebagai: “Seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara
pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan
hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan”.
Disamping itu FCGI juga menjelaskan, bahwa tujuan dari corporate
governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak
yang berkepentingan stakeholders. Secara lebih rinci, terminologi corporate governance
dapat dipergunakan untuk menjelaskan peranan dan perilaku dari dewan direksi, dewan komisaris, pengurus pengelola
perusahaan, dan para pemegang saham. Selanjutnya Finance Committee on Corporate Governance Malaysia
mendifinisikan corporate governance sebagai : “Proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan
danmengelola bisnis dan kegiatan perusahaan kearah peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan. Adapun tujuan akhirnya
adalah meningkatkan kemakmuran pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya.
Definisi ini menekankan bahwa sebaik apapun suatu struktur corporate governance
namun jika prosesnya tidak berjalan sebagaimana mestinya maka tujuan akhir melindungi kepentingan pemegang saham dan
stakeholders tidak akan pernah tercapai.” Monks dan Minow 2003 dalam Puspita dkk 2007 menjelaskan
Corporate governance sebagai tata kelola perusahaan yang menjelaskan
8
25 hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan
arah dan kinerja perusahaan. Sebagai sebuah sistem, corporate governance terdiri dari berbagai sub-sistem yang saling terintegrasi dalam upaya
peningkatan kinerja perusahaan companies performance, dalam suatu bentuk struktur dan mekanisme governance, baik dari sisi eksternal
maupun dari sisi internal perusahaan. 4.
Prinsip-Prinsip Corporate Governance Prinsip-prinsip good corporate governance yang dikembangkan
OECD dalam Herwidayatmo 2000 meliputi hal sebagai berikut : a.
Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham. Kerangka yang dibangun dalam corporate governance harus mampu
melindungi hak-hak para pemegang saham. Hak-hak tersebut meliputi hak-hak dasar pemegang saham, yaitu hak untuk 1 menjamin
keamanan metode pendaftaran kepemilikan, 2 mengalihkan atau memindahkan saham yang dimilikinya, 3 memperoleh informasi
yang relevan tentang perusahaan secara berkala dan teratur, 4 ikut berperan dan memberikan suara dalam RUPS, 5 memilih anggota
dewan komisaris dan direksi, serta 6 memperoleh pembagian keuntungan perusahaan.
b. Persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang saham
Kerangka corporate governance harus menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang saham, termasuk pemegang
saham minoritas dan asing. Seluruh pemegang saham harus memiliki,
26 kesempatan untuk mendapatkan penggantian atau perbaikan atas
pelanggaran dari hak-hak mereka. Prinsip ini juga mensyaratkan adanya perlakuan yang sama atas saham-saham yang berada dalam
satu kelas, melarang praktek-praktek insider trading dan self dealing, dan mengharuskan anggota dewan komisaris untuk melakukan
keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan conflict of interest.
c. Peranan stakeholders yang terkait dengan perusahaan
Kerangka corporate governance harus memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholders, seperti ditentukan dalam undang-
undang dan mendorong kerjasama yang aktif antara perusahaan dengan para stakeholders tersebut dalam rangka menciptakan
kesejahteraan, lapangan kerja ,
dan kesinambungan usaha. d.
Keterbukaan dan Transparansi Kerangka
corporate governance harus menjamin adanya
pengungkapan yang tepat waktu dan akurat untuk setiap permasalahan yang berkaitan dengan perusahaan. Pengungkapan ini meliputi
informasi mengenai keadaan keuangan, kinerja perusahaan, kepemilikan, dan pengelolaan perusahaan.
Selain itu informasi yang diungkapkan harus disusun, diaudit ,
dan disajikan sesuai dengan standar yang berkualitas tinggi. Manajemen
juga diharuskan meminta auditor eksternal melakukan audit yang bersifat independen atas laporan keuangan.
27 e.
Akuntabilitas dewan komisaris board of directors Kerangka corporate governance harus menjamin adanya pedoman
strategis perusahaan, pemantauan yang efektif terhadap manajemen yang dilakukan oleh dewan komisaris
, dan akuntabilitas dewan
komisaris terhadap perusahaan dan pemegang saham. Prinsip ini juga memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan
komisaris beserta kewajiban-kewajiban profesionalnya kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya.
Selanjutnya, sebagaimana yang diuraikan oleh OECD Organization for Economic Co-operation and Development
, ada empat unsur penting
dalam corporate governance, yaitu: b.
Fairness Keadilan. Menjamin perlindungan hak-hak para pemegang
saham, termasuk hak-hak pemegang saham minoritas dan para pemegang saham asing, serta menjamin terlaksananya komitmen
dengan para investor. c.
Transparency Transparansi. Mewajibkan adanya suatu informasi
yang terbuka, tepat waktu, serta jelas ,
dan dapat diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan
kepemilikan perusahaan. d.
Accountability Akuntabilitas. Menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan
kepentingan manajemen dan pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh dewan komisaris.
28 e.
Responsibility pertanggunjawaban. Memastikan dipatuhinya
peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan dipatuhinya nilai-nilai sosial.
B. Kinerja Keuangan Perusahaan