5.1.2 Analisis Univariat 5.1.2.1 Gambaran Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Kain Tapis
Di Sanggar Family Art 201 Tabel 5.1
Distribusi Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Kain Tapis Di Sanggar Family Art Bandar Lampung Tahun 2011
No. Keluhan Nyeri Punggung Bawah
Jumlah Persentase
1. Tidak pernah
14 46.7
2. Sering
16 53.3
Total
30 100
Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan distribusi keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja kain tapis di Sanggar Family Art Bandar Lampung yaitu yang tidak
mengalami keluhan NPB sebanyak 14 pekerja 46.7 dibandingkan dengan pekerja yang sering mengalami keluhan NPB sebanyak 16 pekerja 53.3.
5.1.2.2 Gambaran Faktor Pekerjaan Pada Pekerja Kain Tapis Di Sanggar Family Art 2011
Tabel 5.2 Distribusi Faktor Pekerjaan Pada Pekerja Kain Tapis Di Sanggar
Family Art Bandar Lampung Tahun 2011 No.
Tingkat Faktor Pekerjaan Jumlah
Persentase 1.
Skor ≤ 2
4 13.3
2. Skor
≥ 3 26
86.7
Total
30 100
Faktor pekerjaan didapatkan tingkat risiko NPB diperoleh dengan cara mengamati kegiatan pekerja pada proses menyulam dan pengambilan foto untuk
menghitung atau menentukan sudut punggung pekerja. Seperti terlihat dalam gambar 5.1.
Gambar 5.1 Postur pekerja ketika menyulam kain tapis
Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan distribusi tingkat risiko NPB pada pekerja kain tapis di Sanggar Family Art Bandar Lampung pekerja yang dengan skor
≤ 2 yaitu risiko masih dapat diterima, dan tidak perlu ada perubahan sebanyak empat
pekerja 13.3 dibandingkan dengan pekerja dengan skor ≥ 3 sehingga diperlukan
investigasi lanjut dan mungkin perlu ada perubahan sebanyak 26 pekerja 86.7.
5.1.2.3 Gambaran Faktor Individu Pada Pekerja Kain Tapis Di Sanggar Family Art 2011
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia, Kebiasaan Merokok, IMT dan
Kebiasaan Olahraga Pada Pekerja Kain Tapis Di Sanggar Family Art Bandar Lampung Tahun 2011
No Variabel
Kategori Jumlah 30
Persentase
1 Usia
35 tahun 11
36.7 ≥ 35 tahun
19 63.3
2 Kebiasaan merokok
Tidak merokok 23
76.7 Merokok
7 23.3
3 IMT
Kurus 3
10.0 Normal
21 70.0
Gemuk 6
20.0 4.
Kebiasaan Olahraga Tidak
16 53.3
Jarang 7
23.3 Sering
7 23.3
Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan distribusi usia pada pekerja kain tapis di Sanggar Family Art Bandar Lampung yaitu usia 35 tahun sebanyak 11 pekerja
36.7 dibandingkan dengan usia ≥ 35 tahun sebanyak 19 pekerja 63.3. Untuk
variabel kebiasaan merokok pada pekerja kain tapis di Sanggar Family Art Bandar Lampung yaitu tidak merokok sebanyak 23 pekerja 76.7, dibandingkan dengan
merokok sebanyak tujuh pekerja 23.3. Distribusi indeks massa tubuh pada pada pekerja kain tapis di Sanggar
Family Art Bandar Lampung yaitu kurus 18.5 sebanyak tiga pekerja 10.0, normal 18.5-25 sebanyak 21 pekerja 70.0, sedangkan gemuk 25.0 sebanyak
enam pekerja 20.0 serta untuk kebiasaan olahraga pada pada pekerja kain tapis di Sanggar Family Art Bandar Lampung yaitu tidak berolahraga sebanyak 16 pekerja
53.3, sedangkan pekerja yang jarang berolahraga sebanyak tujuh pekerja 23.3 dan pekerja yang sering berolahraga sebanyak tujuh pekerja 23.3.
5.1.2.4 Gambaran Masa Kerja Pada Pekerja Kain Tapis Di Sanggar Family Art 2011
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja Pada Pekerja Kain Tapis Di
Sanggar Family Art Bandar Lampung Tahun 2011
Variabel Nilai Tengah
Masa Kerja SD
Min-Max Masa kerja
dalam tahun
9.000 5.5704
2-25
Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa nilai tengah median masa kerja pekerja adalah 9,000 tahun dengan standar deviasi 5,5704 tahun serta masa kerja
terendah 2 tahun dan masa kerja tertinggi 25 tahun.
5.1.3 Analisis Bivariat 5.1.3.1 Hubungan Antara Faktor Pekerjaan Dengan Keluhan Nyeri Punggung
Bawah Tabel 5.5
Distribusi Faktor Pekerjaan Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Kain Tapis Di Sanggar Family Art Bandar Lampung Tahun 2011
No. Tingkat
Risiko Faktor
Pekerjaan Keluhan NPB
Total Pvalue
Tidak pernah
Sering N
1. Skor
≤ 2 1
25.0 3
75.0 4 100 0.602
2. Skor
≥ 3 13
50.0 13
50.0 26 100
Total 14
46.7 16
53.3 30 100 Berdasarkan tabel 5.5 hasil analisis diatas diketahui bahwa 13 pekerja
50.0 termasuk pekerja dengan skor ≥ 3 sehingga diperlukan investigasi dan
dibutuhkan adanya perubahan yang sering mengalami keluhan NPB dan sebanyak 3 75.0 termasuk pekerja dengan skor
≤ 2 yaitu risiko masih dapat diterima dan
tidak perlu adanya perubahan yang sering mengalami keluhan NPB pada pekerja kain tapis di Sanggar Family Art Bandar Lampung tahun 2011.
Dari hasil uji statistic chi square di peroleh Pvalue = 0.602 yang berarti tidak ada hubungan bermakan antara faktor pekerjaan dengan keluhan NPB pada pekerja
kain tapis di Sanggar Family Art Bandar Lampung tahun 2011.
5.1.3.2 Hubungan Antara Faktor Individu Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Kain Tapis Di Sanggar Family Art 2011
Tabel 5.6 Distribusi Responden Menurut Usia, Kebiasaan Merokok, IMT dan Kebiasaan
Olahraga Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah PadaPekerja Kain Tapis Di Sanggar Family Art Bandar Lampung Tahun 2011
Variabel Kategori
Keluhan NPB P
value
Tidak pernah
Sering Total 30
N N
n Usia
Pekerja 35 tahun
2 18.2
9 81.8
11 100
0.046 ≥ 35 tahun
12 63.2
7 36.8
19 100
Kebiasaan Merokok
Tidak merokok
11 47.8
12 52.2
23 100
1.000 Merokok
3 42.9
4 57.1
7 100
IMT Kurus
3 100
3 100
0.077 Normal
12 57.1
9 42.9
21 100
Gemuk 2
33.3 4
66.7 6
100 Kebiasaan
Olahraga Tidak
10 62.5
6 37.5
16 100
0.171 Jarang
2 28.6
5 71.4
7 100
Sering 2
28.6 5
71.4 7
a. Hubungan antara usia dengan keluhan nyeri punggung bawah NPB Berdasarkan tabel 5.6 hasil analisis diketahui bahwa sembilan pekerja 81.8
berumur 35 tahun yang sering mengalami keluhan NPB dan sebanyak 7 pekerja 36.8 berumur
≥ 35 tahun yang sering mengalami keluhan nyeri punggung bawah, dari hasil uji statistik chi square diperoleh Pvalue = 0.046
yang berarti ada hubungan bermakna antara usia pekerja dengan keluhan NPB. Berdasarkan.
b. Hubungan antara kebiasaan merokok dengan keluhan nyeri punggung bawah NPB
Berdasarkan tabel 5.6 hasil analisis diketahui bahwa empat pekerja 57.1 merokok yang sering mengalami keluhan NPB dan sebanyak 12 pekerja 52.2
tidak merokok sering mengalami keluhan NPB, dari hasil uji statistik chi square di peroleh Pvalue = 1.000 yang berarti tidak ada hubungan bermakna antara
kebiasaan merokok dengan keluhan NPB pada pekerja kain tapis. c. Hubungan antara IMT dengan keluhan nyeri punggung bawah NPB
Berdasarkan hasil tabel 5.6 analisis diatas diketahui bahwa empat pekerja 66.7 gemuk 25.0 yang sering mengalami keluhan NPB dan sebanyak
sembilan pekerja 42.9 normal 18.5-25 yang sering mengalami keluhan NPB serta 3 pekerja 100.0 kurus 18.5 yang sering mengalami keluhan NPB, dari
hasil uji statistikchi square di peroleh Pvalue = 0.077 yang berarti tidak ada hubungan bermakna antara indeks masa tubuh dengan keluhan NPB pada pekerja
kain tapis.