variabel  independen  dengan  variabel  dependen  digunakan  uji  chi-square dengan batas kemaknaan p value
≤ 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna secara statistik dan p value  0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna
secara statistik. Persamaan Chi Square:
Keterangan :
X
2
= Chi Square O
= Efek yang diamati E
= Efek yang diharapkan Metode analisis ini untuk mendapatkan probabilitas kejadiannya. Jika
P
value
0.05  maka  Ho  diterima  dan  Ha  ditolak  yang  berarti  tidak  ada hubungan antara kedua variabel. Sebaliknya jika P
value
≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan antara kedua variabel.
Untuk  mencari  hubungan  antara  variabel  masa  kerja  dengan  keluhan nyeri  punggung  bawah  jika  data  berdistribusi  normal  digunakan  uji  T-test.
Jika data tidak berdistribusi normal maka digunakan jenis uji non-parametrik seperti uji Mann-Whitney. Setelah dilakukan analisis data didapatkan variabel
masa  kerja  tidak  berdistribusi  normal    0.05  maka  uji  yang  dipakai  untuk mencari  hubungan  antara  keluhan  NPB  dengan  variabel  masa  kerja
menggunakan uji non-parametrik yaitu Mann-Whitney.
O - E
2
X
2
= E
62
BAB V HASIL
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Gambaran Proses Menyulam
Proses menyulam kain tapis di Sanggar Family Art Bandar Lampung diawali dengan  proses  memasukkan  benang  emas  pada  lubang  jarum.  Setelah    proses  awal
dilakukan, selanjutnya pekerja memulai proses penyulaman dimulai dari kanan atas kain.  Jarum  yang  telah  terdapat  benang  emas  ditusukkan  ke  dalam  kain  yang  telah
diberikan pola  yang sesuai  dimulai dari atas kain  kebawah kain  serta dibawah kain diikat dan ditarik keluar kain. Begitu seterusnya sampai benang emas menutupi pola
secara keseluruhan sehingga menjadi satu lembar kain tapis. Dalam proses ini pekerja melakukannya dengan posisi duduk tanpa sandaran
dalam  waktu  yang  relatif  lama  dan  statis,  pekerjaan  menyulam  ini  repetitive  atau adanya  pengulangan  tahapan  menusuk  serta  mengeluarkan  benang  emas  dari  kain
sehingga  dapat  menyelesaikan  satu  lembar  kain  tapis  dan  dalam  posisi  kerja  statis. Untuk menyulam satu lembar kain tapis sederhana membutuhkan waktu sekitar tiga
minggu,  sedangkan  untuk  menyelesaikan  satu  lembar  kain  dengan  pola  yang  rumit membutuhkan waktu kurang lebih selama enam bulan.
5.1.2 Analisis Univariat 5.1.2.1  Gambaran  Keluhan  Nyeri  Punggung  Bawah  Pada  Pekerja  Kain  Tapis
Di Sanggar Family Art 201 Tabel 5.1
Distribusi Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Kain Tapis Di Sanggar Family Art Bandar Lampung Tahun 2011
No. Keluhan Nyeri Punggung Bawah
Jumlah Persentase
1. Tidak pernah
14 46.7
2. Sering
16 53.3
Total
30 100
Berdasarkan  tabel  5.1  didapatkan  distribusi  keluhan  nyeri  punggung  bawah pada  pekerja  kain  tapis  di  Sanggar  Family  Art  Bandar  Lampung  yaitu  yang  tidak
mengalami keluhan NPB sebanyak 14 pekerja 46.7 dibandingkan dengan pekerja yang sering mengalami keluhan NPB sebanyak 16 pekerja 53.3.
5.1.2.2  Gambaran  Faktor  Pekerjaan  Pada  Pekerja  Kain  Tapis  Di  Sanggar Family Art 2011
Tabel 5.2 Distribusi Faktor Pekerjaan Pada Pekerja Kain Tapis Di Sanggar
Family Art Bandar Lampung Tahun 2011 No.
Tingkat Faktor Pekerjaan Jumlah
Persentase 1.
Skor ≤ 2
4 13.3
2. Skor
≥ 3 26
86.7
Total
30 100
Faktor  pekerjaan  didapatkan  tingkat  risiko  NPB  diperoleh  dengan  cara mengamati  kegiatan  pekerja  pada  proses  menyulam  dan  pengambilan  foto  untuk
menghitung atau menentukan sudut punggung pekerja. Seperti terlihat dalam gambar 5.1.