Populasi dan Sampel METODOLOGI PENELITIAN

a. Hubungan antara usia dengan keluhan nyeri punggung bawah NPB Berdasarkan tabel 5.6 hasil analisis diketahui bahwa sembilan pekerja 81.8 berumur 35 tahun yang sering mengalami keluhan NPB dan sebanyak 7 pekerja 36.8 berumur ≥ 35 tahun yang sering mengalami keluhan nyeri punggung bawah, dari hasil uji statistik chi square diperoleh Pvalue = 0.046 yang berarti ada hubungan bermakna antara usia pekerja dengan keluhan NPB. Berdasarkan. b. Hubungan antara kebiasaan merokok dengan keluhan nyeri punggung bawah NPB Berdasarkan tabel 5.6 hasil analisis diketahui bahwa empat pekerja 57.1 merokok yang sering mengalami keluhan NPB dan sebanyak 12 pekerja 52.2 tidak merokok sering mengalami keluhan NPB, dari hasil uji statistik chi square di peroleh Pvalue = 1.000 yang berarti tidak ada hubungan bermakna antara kebiasaan merokok dengan keluhan NPB pada pekerja kain tapis. c. Hubungan antara IMT dengan keluhan nyeri punggung bawah NPB Berdasarkan hasil tabel 5.6 analisis diatas diketahui bahwa empat pekerja 66.7 gemuk 25.0 yang sering mengalami keluhan NPB dan sebanyak sembilan pekerja 42.9 normal 18.5-25 yang sering mengalami keluhan NPB serta 3 pekerja 100.0 kurus 18.5 yang sering mengalami keluhan NPB, dari hasil uji statistikchi square di peroleh Pvalue = 0.077 yang berarti tidak ada hubungan bermakna antara indeks masa tubuh dengan keluhan NPB pada pekerja kain tapis. d. Hubungan antara kebiasaan olahraga dengan keluhan nyeri punggung bawah NPB Berdasarkan hasil 5.6 analisis diatas diketahui enam pekerja 37.5 pekerja yang tidak berolahraga sering mengalami keluhan NPB, sedangkan pekerja yang jarang berolahraga sebanyak lima orang 71.4 sering mengalami keluhan NPB dan lima pekerja 71.4 yang berolahraga mengalami keluhan NPB, Dari hasil uji statistik chi square di peroleh Pvalue = 0.171 yang berarti tidak ada hubungan bermakna antara kebiasaan olahraga dengan keluhan NPB pada pekerja kain tapis di Sanggar Family Art Bandar Lampung tahun 2011. Analisis bivariat keluhan nyeri punggung bawah NPB berdasarkan masa kerja pada pekerja sulam kain tapis dengan menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5.7 Distribusi Masa Kerja dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Kain Tapis Di Sanggar Family Art Bandar Lampung Tahun 2011 Keluhan Nyeri Punggung Bawah N Pvalue Tidak 14 0.032 Sering 16 Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa pekerja yang sering mengeluh NPB sebanyak 16 orang dan pekerja yang tidak mengeluh NPB sebanyak 14 orang. Berdasarkan hasil uji didapatkan Pvalue sebesar 0.032 yang berarti ada hubungan bermakna antara keluhan NPB dengan masa kerja pada proses penyulaman kain tapis. 70

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah pada proses penyulaman kain tapis di Sanggar Family Art Bandar Lampung tahun 2011, data yang dikumpulkan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Penulis menyadari terdapat keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian ini antara lain: 1. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat, hanya menjelaskan hubungan keterkaitan serta hanya menggambarkan variabel yang diteliti, independen maupun dependen pada waktu yang sama. 2. Observasi langsung pada faktor pekerjaan sulit dilakukan, terutama pada pengambilan gambar tidak dari segala arah hanya pada arah yang memungkinkan saja karena situasi dan prosedur di tempat kerja. 3. Hasil penelitian untuk variabel keluhan NPB sangat dipengaruhi kejujuran responden, serta hanya menanyakan keluhan subyektif pekerja tidak melalui diagnosa khusus hal ini memungkinkan terjadinya bias terhadap keluhan nyeri punggung bawah. 4. Variabel kebiasaan merokok hanya dikategorikan dua kategori yaitu merokok dan tidak merokok hal ini berdasarkan kebiasaan pekerja dan pekerja yang tidak