MEKANISME CICIL EMAS PADA BSM MANAJEMEN RISIKO CICIL EMAS PADA BSM

menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Gadai emas digunakan masyarakat untuk mendapatkan dana dalam mengatasi kebutuhan biaya pendidikan, modal usaha, biaya pengobatan, penyelenggaraan hajatan dan kebutuhan lainnya. Syarat dan Ketentuan Gadai Emas BSM : 1. Pembiayaan : mulai dari Rp.500.000 2. Jaminan : emas lantakan atau batangan. 3. Jangka waktu : 4 bulan dan dapat diperpanjang gadai ulang. Persyaratan Gadai Emas, antara lain: kartu identitas nasabah dan jaminan berupa emas perhiasan atau lantakan. 2 Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa produk investasi emas bagi para nasabah di Bank Syariah Mandiri BSM, terbagi menjadi dua macam yaitu Produk BSM Cicil Emas dan Produk BSM Gadai Emas.

C. MEKANISME CICIL EMAS PADA BSM

Nasabah yang ingin cicil emas di Bank Syariah Mandiri BSM harus mempersiapkan syarat dan ketentuan, antara lain : a. Fotocopy KTP, Id card. b. Asli slip gaji 3 bulan terakhir atau buku rekening gaji atau surat keterangan penghasilan. c. Standing Intruction SI. d. NPWP dan surat pernyataan kuasa jual dari kedua belah pihak, yaitu bank syariah dan nasabah 50 juta. Adapun biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah dalam melakukan transaksi investasi cicil emas di Bank Syariah Mandiri BSM, antara lain: biaya administrasi, biaya materai, dan biaya asuransi. Adapun uang mukaself financing yang harus dipersiapkan nasabah dalam melakukan transaksi investasi cicil emas di Bank Syariah Mandiri, antara lain : a. Minimal 20 persen dari harga perolehan emas. b. Uang muka dibayar secara tunai tidak dicicil oleh nasabah kepada bank. c. Sumber dana uang muka harus berasal dari dana nasabah sendiri self financing dan bukan berasal dari pembiayaan yang diberikan oleh bank. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa mekanisme cicil emas pada BSM tidak terlalu sulit bagi para nasabah yang mampu secara finansial untuk membayar cicilan emas setiap bulannya. 2 Produk Investasi Emas Bank Syariah Mandiri. www.syariahmadiri.co.id. diakses pada tanggal 11 Juni 2014 pukul 17.00 WIB.

D. MANAJEMEN RISIKO CICIL EMAS PADA BSM

Berikut ini manajemen risiko cicil emas pada Bank Syariah Mandiri BSM, antara lain : 1. Penyediaan informasi yang cepat dan tepat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis yang mengandung risiko signifikan bagi BSM. 2. Penyeimbangan tingkat risiko yang dihadapi dengan tingkat pengembalian hasil yang diterima dari berbagai kegiatan bisnis BSM 3. Pengukuran kinerja bisnis yang berbasis risiko, baik secara transaksional, portofolio, maupun BSM-wide. 4. Pengalokasian modal BSM secara efisien pada berbagai risiko yang dihadapi BSM dan Peningkatan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholder. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko cicil emas pada Bank Syariah Mandiri BSM merupakan unsur terpenting di industri perbankan syariah mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi semakin meningkat. Demikian penjelasan dan uraian mengenai manajemen risiko cicil emas pada Bank Syariah Mandiri BSM. Dengan penjelasan tersebut, diharapkan dapat memahami lebih dalam mengenai sejarah dan perkembangan BSM serta produk investasi emas pada BSM dan mekanisme cicil emas pada BSM. 3 3 Ibid 64

BAB IV STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TRANSAKSI CICIL

EMAS PADA BSM

A. STRATEGI MANAJEMEN RISIKO CICILAN EMAS PADA BSM

BSM memiliki organisasi manajemen risiko yang secara jelas menetapkan batas wewenang dan tanggung jawab seluruh jenjang organisasi di dalam perusahaan. BSM menerapkan prinsip pemisahan fungsi antara satuan kerja pengambil risiko risk taking unit, satuan kerja pendukung supporting unit, dan satuan kerja manajemen risiko risk management unit. Risk owner atas pengelolaan risiko berada pada masing-masing unit kerja terkait. Penerapan manajemen risiko memerlukan komitmen dan keterlibatan dari seluruh pihak dalam organisasi. Untuk mendorong penerapan manajemen risiko yang efektif BSM memiliki Komite Manajemen Risiko KMR. KMR yang beranggotakan Direksi dan pejabat eksekutif berfungsi memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama mengenai arah kebijakan dan strategi manajemen risiko perusahaan. Tugas KMR meliputi perumusan dan penyusunan kebijakan, pedoman, dan strategi penerapan manajemen risiko, sehingga kegiatan usaha BSM sejalan dengan visi, misi dan rencana bisnis yang diterapkan. Dalam menjalankan tugasnya, KMR dibantu oleh Working Group WG KMR yang terdiri atas WG Asset Liabilities Management ALMA dan pembiayaan WG