Kelapa Sawit Botani Kelapa Sawit

Berdasarkan kemampuannya tersebut mikroorganisme endofit banyak mendapat perhatian peneliti terutama dalam bidang farmasi, industri, dan pertanian. Senyawa antimikrobial yang bersifat sebagai antifungi diisolasi dari endofit Cryptosporiopsis quercina dari tanaman obat Tripterigeum wilfordii. Endofit ini menghasilkan antifungi cryptocandin yang efektif terhadap Candida albicans dan Trichopyton spp. Strobel Daisy, 2003. Beberapa zat aktif lain yang diisolasi dari mikroba endofit misalnya ecomycin diproduksi oleh Pseudomonas viridiflava juga aktif terhadap Cryptococcus neoformans dan Candida albicans. Ecomycin merupakan lipopeptida yang di samping terdiri dari molekul asam amino yang umum juga mengandung homoserin dan beta-hidroksi asam aspartat Miller et al., 1998 dalam Radji, 2005, sedangkan senyawa kimia yang diproduksi oleh mikroba endofit Pseudomonas syringae yang berkhasiat sebagai antijamur adalah pseudomycin, yang dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans dan Cryptococcus neoformans Harrison et al., 1991 dalam Radji, 2005.

2.4 Kelapa Sawit

Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada pula yang menyatakan tanaman tersebut berasal dari Amerika, yakni Brazilia. Tanaman kelapa sawit berasal dari tanaman tersier, yang merupakan daratan penghubung yang terletak di antara Afrika dan Amerika. Kedua daratan itu kemudian terpisah oleh lautan menjadi dua benua Afrika dan Amerika sehingga tempat asal komoditas kelapa sawit tidak lagi dipermasalahkan orang Risza, 1994. Kelapa sawit Gambar 2.5.1 saat ini telah berkembang pesat di Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia, dan justru di Afrika Barat atau Amerika. Masuknya bibit kelapa sawit ke Indonesia pada tahun 1948 hanya sebanyak empat batang yang berasal dari Bourbon Mauritius dan Amsterdam. Keempat batang bibit kelapa sawit tersebut ditanam di Kebun Raya Bogor dan selanjutnya disebarkan di Deli Sumatera Utara Risza, 1994. Universitas Sumatera Utara Di Sumatera, sebagai sentral perkebunan kelapa sawit, banyak daerah baru berkembang akibat langsung dari perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit tumbuh pesat di provinsi Riau yang meliputi lima Kabupaten, Siak, Pelelawan, Rokan Hulu, Indragiri, Hulu dan Kampar. Sepanjang jalur lintas timur, lintas tengah, dan lintas barat, Sumatera antara Medan-Palembang. Total luas areal tanaman kelapa sawit di seluruh Indonesia dalam dua puluh tahun terakhir akan berkembang cukup pesat Budiyanto, 2005. Sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar, Indonesia telah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak utama ekonomi Indonesia. Kelapa sawit mengakumulasi hampir seluruh kegiatan penelitian pengembangan dan rekayasa. Produksi minyak sawit mentah CPO diperkirakan melewati 13 juta ton pada 2005, sedikit lebih rendah dari produksi Malaysia sebagai produsen CPO Crude Palm Oil terbesar di dunia Lukman, 2005. Gambar 2.5.1 Kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq. Universitas Sumatera Utara

2.5 Botani Kelapa Sawit

Klasifikasi kelapa sawit menurut Tjitrosoepomo 2002 adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Klas : Monocotyledoneae Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Elaeis Spesies : Elaeis guineensis Jacq. Tumbuhan kelapa sawit dibedakan atas dua bagian, yakni bagian vegetatif dan generatif. Menurut Risza 1994 bagian vegetatif meliputi akar, batang, dan daun, sedangkan bagian generatif meliputi bunga, buah dan biji. Akar tanaman kelapa sawit memiliki jenis akar serabut. Akar utama akan membentuk akar sekunder, tertier dan kuartener. Batang kelapa sawit berbentuk silinder dengan diameter sekitar 20-75 cm. Tinggi batang bertambah sekitar 45 cm per tahun. Dalam kondisi lingkungan yang sesuai pertambahan tinggi dapat mencapai 100 cm per tahun. Sementara susunan daun kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk. Susunan ini menyerupai susunan daun pada tanaman kelapa. Panjang pelepah daun sekitar 7,5-9 m. Jumlah anak daun pada setiap pelepah berkisar antara 250-400 helai. Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu. Rangkaian bunga jantan terpisah dengan rangkaian bunga betina. Umumnya tanaman kelapa sawit melakukan penyerbukan silang. Buah terkumpul di dalam tandan. Dalam satu tandan terdapat sekitar 1.600 buah. Tanaman normal akan menghasilkan 20-22 tandan per tahun. Jumlah tandan buah pada tanaman tua sekitar 12-14 tandan per tahun. Berat setiap tandan sekitar 25-35 kg. Secara anatomi buah kelapa sawit tersusun dari perikarp atau daging buah. Perikarp terdiri dari mesokarp, yaitu kulit luar buah yang keras dan licin dan mesokarp, yaitu bagian daging buah yang berserabut. Mesokarp merupakan bagian yang mengandung minyak dengan rendemen paling tinggi. Biji Universitas Sumatera Utara yang tersusun dari endokarp tempurung yang merupakan lapisan keras dan berwarna hitam dan endosperm kernel yang berwarna putih. Kernel akan menghasilkan minyak inti atau palm kernel oil.

2.6 Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit