Isolasi Bakteri Endofit Dari Daun Karakteristisasi Bakteri Endofit Akar dan Daun Kelapa Sawit Uji Antagonis Bakteri Endofit Akar dan Daun Kelapa Sawit Terhadap G.

3.4 Isolasi Bakteri Endofit Dari Akar

Isolasi bakteri endofit dari akar tanaman kelapa sawit dilakukan menurut metode Radu Kqueen 2002. Sampel yang diambil dari lokasi segera dicuci dengan air untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Kemudian dikeringkan, lalu dibungkus dengan kertas koran dan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium untuk tahap isolasi. Tahap awal yang dilakukan adalah mencuci bagian akar tanaman yang dipotong-potong sepanjang 3-5 cm dengan air mengalir selama 20 menit. Kemudian disterilisasi bagian permukaan akar tanaman dengan merendamnya di dalam larutan secara berturut-turut: etanol 75 selama 2 menit, larutan sodium hipoklorit 5,3 selama 5 menit, dan etanol 75 selama 30 detik. Selanjutnya, dibilas dengan akuades steril sebanyak 2 kali. Setelah itu, dikeringkan dengan kertas saring steril. Setelah kering, bagian ujung kiri dan kanan akar tanaman dibuang ± 1 cm. Kemudian masing-masing akar dipotong menjadi 4 bagian dan diletakkan di permukaan media NA yang telah dicampur dengan antibiotik ketokonazol 0,3 gram100 ml dengan posisi bekas potongan ke arah media. Kemudian diinkubasi pada suhu ruang 25 o -30 o C selama ± 5 hari. Koloni yang muncul dari bagian akar tanaman sebelah dalam disubkulturkan ke media NA yang baru untuk dimurnikan Lampiran B, hlm: 31.

3.5 Isolasi Bakteri Endofit Dari Daun

Isolasi bakteri endofit dari daun tanaman kelapa sawit dilakukan menurut metode Fisher et al. 1992 dengan modifikasi Pereira et al., 1993; 1999. Sampel yang diambil dari lokasi segera dicuci dengan air untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Kemudian dikeringkan lalu dibungkus dengan kertas koran dan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium untuk tahap isolasi. Tahap awal yang dilakukan adalah mencuci bagian daun tanaman dengan air mengalir selama 20 menit. Kemudian disterilisasi bagian permukaan daun tanaman dengan merendamnya di dalam larutan secara berturut-turut: etanol 70 selama 30 detik, dan larutan sodium hipoklorit 3 selama 3 menit. Setelah itu dibilas Universitas Sumatera Utara dengan akuades steril sebanyak 2 kali, dan dikeringkan dengan kertas saring steril. Setelah kering, daun dipotong seluas ± 1 cm 2 . Kemudian potongan daun diletakkan di permukaaan media NA yang telah dicampur dengan antibiotik ketokonazol 0,3 gram100 ml. Selanjutnya diinkubasi pada suhu ruang 25 o -30 o C selama ± 5 hari. Koloni yang muncul dari bagian pinggir daun tanaman disubkulturkan ke media NA yang baru untuk dimurnikan Lampiran C, hlm: 32.

3.6 Karakteristisasi Bakteri Endofit Akar dan Daun Kelapa Sawit

Isolat bakteri endofit yang diperoleh dari akar dan daun tanaman kelapa sawit selanjutnya dikarakterisasi secara morfologi berdasarkan bentuk, warna, elevasi, dan tepi dari koloni. Selanjutnya dilakukan karakterisasi berdasarkan pewarnaan Gram untuk mengamati bentuk dan penataan sel serta sifat bakteri. Kemudian dilakukan uji biokimia sederhana antara lain uji sitrat, TSIA, gelatin, motilitas, katalase dan hidrolisis pati Lampiran D, hlm: 33.

3.7 Uji Antagonis Bakteri Endofit Akar dan Daun Kelapa Sawit Terhadap G.

boninense Uji antagonis dilakukan secara kualitatif untuk melihat kemampuan bakteri endofit dalam menghambat pertumbuhan G. boninense. Ke dalam media modifikasi NA+YE 1 diinokulasikan lempengan inokulum G. boninense yang diletakkan di bagian tengah media yang telah dibagi menjadi 4 kuadran. Kemudian diinkubasi pada suhu ruang 25 o -30 o C selama ± 4 hari. Uji antagonis dilakukan dengan cara menotolkan isolat bakteri endofit dengan menggunakan jarum ose pada jarak 1 cm dari miselium terluar G. boninense. Selanjutnya diinkubasi pada suhu ruang 25 o -30 o C selama ± 7 hari. Isolat bakteri endofit yang berpotensi antagonis ditunjukkan dengan adanya zona hambatan pertumbuhan miselium G. boninense. Sebagai pembanding digunakan antibiotik ketokonazol dengan variasi konsentrasi 0,09; 0,3 dan 0,6 mgml. Pengamatan dilakukan terhadap besarnya zona hambat dan perubahan hifa G. boninense yang diamati secara mikroskopis Lampiran E, hlm: 34. Pengamatan Universitas Sumatera Utara secara mikroskopis ditunjukkan dengan adanya abnormalitas pertumbuhan hifa G. boninense antara lain pembengkokan ujung hifa, hifa pecah, hifa berbelah, hifa bercabang dan hifa tumbuh kerdil Lorito et al., 1992. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Isolasi Bakteri Endofit dari Akar dan Daun Kelapa Sawit