Permasalahan Tujuan Hipotesis Manfaat Mikroorganisme Endofit

fungisida sistemik atau peracunan fungi pada tanaman membutuhkan biaya sangat mahal dan dianggap tidak dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama. Alternatif lain yang perlu dilakukan yaitu dengan penggunaan agen pengendali hayati melalui mekanisme hiperparasitik terhadap G. boninense yang dilakukan oleh bakteri endofit seperti Bacillus sp. Hifa G. boninense yang mengalami kontak langsung dengan antibiotik akan mengalami kerusakan dan menyebabkan membran hifa pecah sehingga menjadi tidak silindris lagi dan cairan sel akan keluar Campbell, 1989 dalam Susanto et al., 2002. Mikroorganisme endofit merupakan mikroorganisme yang berasosiasi dengan jaringan tanaman sehat yang bersifat netral atau menguntungkan. Hampir setiap tanaman tingkat tinggi memiliki beberapa mikroorganisme endofit yang mampu menghasilkan senyawa biologi atau metabolit sekunder. Bahan aktif yang dihasilkan mikroorganisme endofit ini diperkirakan memiliki kemampuan yang sama dengan bahan aktif yang dihasilkan oleh tanaman induknya. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengisolasi mikroorganisme endofit pada beberapa tanaman, misalnya pada tanaman obat Tan Zhou, 2001, tanaman perkebunan dan tanaman budidaya seperti padi Zinniel et al., 2002, buah- buahan seperti stroberi Moussaif et al., 1997, dan tanaman hutan Strobel, 2002; Suryanarayanan et al., 2003. Untuk mengetahui potensi mikroorganisme endofit khususnya bakteri endofit pada tanaman kelapa sawit yang dapat berperan sebagai agen pengendali hayati, masih perlu dilakukan penelitian. Isolasi dan uji antagonis bakteri endofit dari akar dan daun tanaman kelapa sawit melalui aktivitas antagonis, diharapkan akan diperoleh isolat bakteri endofit yang potensial sebagai agen pengendali hayati G. boninense penyebab penyakit busuk pangkal batang.

1.2 Permasalahan

Pengetahuan tentang bakteri endofit khususnya pada kelapa sawit masih sangat sedikit, baik dari jenis maupun kegunaannya. Endofit yang berasosiasi dengan Universitas Sumatera Utara jaringan tanaman diperkirakan memiliki kemampuan dalam menghasilkan suatu senyawa metabolit sekunder yang potensial atau mekanisme enzim tertentu untuk dapat mengendalikan pertumbuhan G. boninense yang menyebabkan penyakit busuk pangkal batang pada kelapa sawit. Keanekaragaman bakteri endofit kelapa sawit perlu digali terutama juga untuk membantu meningkatkan produktivitas kelapa sawit dan dalam hal mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh G. boninense.

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis bakteri endofit yang terdapat pada tanaman kelapa sawit dan menguji aktivitas antagonisnya terhadap G. boninense.

1.4 Hipotesis

Pada akar dan daun tanaman kelapa sawit diperoleh beberapa isolat bakteri endofit dan diantaranya memiliki kemampuan antagonis terhadap G. boninense.

1.5 Manfaat

Sebagai bahan informasi mengenai penggunaan bakteri endofit kelapa sawit yang bersifat antagonis terhadap jamur patogen G. boninense dan bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikroorganisme Endofit

Mikroorganisme endofit merupakan asosiasi antara mikroorganisme dengan jaringan tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman inang bervariasi dari netral, komensalisme sampai simbiosis. Pada situasi ini tanaman merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme endofit dalam melengkapi siklus hidupnya Clay, 1988. Mikroba endofit adalah mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman pada periode tertentu dan mampu hidup dengan membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya. Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung beberapa mikroba endofit yang mampu menghasilkan senyawa biologi atau metabolit sekunder yang diduga sebagai akibat koevolusi atau transfer genetik genetic recombination dari tanaman inangnya ke dalam mikroba endofit Tan Zhou, 2001 dalam Radji, 2005. Hampir semua tanaman vaskular memiliki endofit. Endofit masuk ke dalam jaringan tanaman umumnya melalui akar atau bagian lain dari tanaman. Bakteri menembus jaringan tanaman di akar, stomata atau pada bagian tanaman yang luka Carrol, 1988. Bakteri endofit merupakan bakteri yang hidup pada jaringan tanaman tanpa merusak jaringan tanaman tersebut. Bakteri endofit dapat diisolasi dari permukaan jaringan tanaman yang steril atau diekstraksi dari jaringan tanaman bagian dalam. Bakteri endofit gram positif dan gram negatif telah banyak diisolasi dari beberapa jaringan tanaman. Endofit masuk ke dalam jaringan tanaman terutama melalui akar dan bagian tanaman lain yang terpapar udara luar seperti bunga, batang, dan kotiledon dapat juga dilalui. Secara khusus, bakteri masuk ke jaringan melalui jaringan yang berkecambah, akar, stomata, maupun jaringan yang rusak Zinniel et al., 2002. Universitas Sumatera Utara Bakteri endofit adalah bakteri yang berada dalam jaringan tanaman. Endofit umumnya mengacu pada mikroorganisme yang berada dalam jaringan pembuluh tanaman dan dapat bergerak bebas di dalam tanaman atau lebih luas lagi adalah mikroorganisme yang berada dalam jaringan tanaman walaupun tidak melakukan kolonisasi, atau dengan kata lain bakteri endofit adalah bakteri yang dapat diisolasi dari tanaman yang telah disterilisasi permukaan Kloepper et al., 1999 dalam Aini Abadi, 2004. Keberadaan bakteri endofit dalam jaringan tanaman sehat telah banyak dilaporkan terdapat dalam berbagai spesies tanaman maupun bagian tanaman yang berbeda dan pada umur yang berbeda Elvira-Recuenco et al., 1999 dalam Aini Abadi, 2004. Bakteri endofit telah ditemukan antara lain pada batang tanaman buncis Ramamoorthy et al., 2001, batang kacang kapri dan tomat, umbi kentang Sturz et al., 1999, batang tanaman kapas Reva et al., 2002, serta tanaman tebu Ramamoorthy et al., 2001. Sebenarnya bakteri endofit maupun rizobakteri lainnya merupakan bagian dari mikroflora alamiah dari tanaman yang sehat di lapangan, mereka dapat dikatakan sebagai kontributor penting bagi kesehatan tanaman Kloepper et al., 1999 dalam Aini Abadi, 2004. Menurut Hallman et al. 1999 dalam Aini Abadi 2004, telah diketahui pula bahwa bakteri endofit dapat berpengaruh pada kesehatan tanaman dalam hal: 1 antagonisme langsung atau penguasaan niche atas patogen, 2 menginduksi ketahanan sistemik dan 3 meningkatkan toleransi tanaman terhadap tekanan lingkungan. Karena sifat-sifat tersebut bakteri endofit telah terbukti dapat dimanfaatkan sebagai pengendali hayati penyakit tanaman bahkan dapat mengurangi serangan hama tanaman Ramamoorthy et al., 2001.

2.2 Biodiversitas Endofit