dihasilkan T. reesei. Namun perubahan-perubahan hifa abnormal tersebut kemungkinan dapat terjadi melalui mekanisme antibiotik maupun enzimatis.
4.4 Uji Perbandingan Antagonis Isolat Bakteri Endofit dengan Antibiotik Ketokonazol Terhadap
G. boninense
Uji perbandingan dilakukan terhadap 3 isolat bakteri endofit yang dipilih berdasarkan kemampuan menghambat yang ditunjukkan dengan adanya zona hambat terbesar
akibat aktivitas antagonis isolat PS38D, dan adanya hambatan pertumbuhan yang menyebabkan miselium mengering akibat aktivitas antagonis isolat PS34A dan
PS35A. Aktivitas perbandingan antagonis ketiga isolat dan ketokonazol terhadap G. boninense yang diukur pada hari ke-7, menunjukkan bahwa terjadi hambatan
pertumbuhan pada pemberian antibiotik ketokonazol konsentrasi 0,09 mgml, 0,3 mgml, dan 0,6 mgml Gambar 4.4.1. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
ketiga isolat bakteri endofit mampu menghambat pertumbuhan jamur G. boninense dengan panjang hifa terhambat yang bervariasi untuk setiap isolat.
Gambar 4.4.1 Perbandingan aktivitas antagonis isolat bakteri endofit PS34A, PS35A, dan PS38D dengan antibiotik ketokonazol A: kontrol, B:
0,09 mgml, C: 0,3 mgml, D: 0,6 mgml, E: miselium normal terhadap G. boninense pada hari ke-7
Ketiga isolat mampu menghambat pertumbuhan G. boninense lebih besar dibandingkan konsentrasi ketokonazol 0,09 mgml dan 0,3 mgml, tapi menghambat
lebih kecil dibandingkan konsentrasi ketokonazol 0,6 mgml. Dari ketiga isolat, PS38D merupakan isolat yang menghambat paling besar yaitu 9,8 mm, sedangkan
PS34A dan PS35A menghambat sebesar 7,8 mm. Angka ini lebih kecil dibandingkan
PS34A PS35A
PS38D A
A A
B B
B C
C C
D D
D
E
Universitas Sumatera Utara
hambatan ketokonazol konsentrasi 0,6 mgml sebesar 12 mm, dan lebih besar dibandingkan ketokonazol konsentrasi 0,09 mgml dan 0,3 mgml masing-masing
sebesar 6,8 mm Tabel 4.4.1.
Tabel 4.4.1 Perbandingan panjang miselium terhambat G. boninense antara
ketiga isolat bakteri endofit dengan antibiotik ketokonazol
IsolatKonsentrasi Ketokonazol
mgml X Miselium Normal
mm X Miselium
Perlakuan mm Miselium
Terhambat mm
PS34A PS35A
PS38D
Kontrol 0,09
0,3 0,6
31,8 31,8
31,8 31,8
31,8 31,8
31,8 24
24 22
28 25
25
19,8 7,8
7,8 9,8
3,8 6,8
6,8
12
Keterangan: Miselium Terhambat = X Miselium Normal - X Miselium Perlakuan X Miselium Normal : Panjang Miselium Normal
X Miselium Perlakuan : Panjang Miselium Perlakuan
Perbedaan panjang miselium terhambat kemungkinan disebabkan besar konsentrasi antibiotik ketokonazol yang berbeda-beda dan kemampuan masing-
masing isolat bakteri endofit dalam melakukan aktivitas antagonis terhadap pertumbuhan miselium G. boninense. Pada perlakuan kontrol yang hanya
menggunakan pelarut kloroform, diperoleh besar hambatan 3,8 mm. Hal ini menunjukkan bahwa kloroform juga mampu menghambat pertumbuhan miselium
walaupun besar hambatannya sangat kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan