Rumusan Masalah Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut, Bagaimana status gizi santriwati Madrasah Tsanawiyah Darul Muttaqien Parung Bogor pada tahun 2010?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum :

Untuk mengetahui status gizi santriwati di Madrasah Tsanawiyah Darul Mutaqien Parung Bogor pada tahun 2010.

1.3.2 Tujuan Khusus :

Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah:  Mengetahui Karakteristik usia, asal propinsi, kelas dan lama di pesantren santriwati Madrasah Tsanawiyah Darul Muttaqien Parung Bogor pada tahun 2010.  Mengetahui status gizi santriwati Madrasah Tsanawiyah Darul Muttaqien Parung Bogor pada tahun 2010 berdasarkan Berat Badan terhadap Umur BBU.  Mengetahui status gizi santriwati Madrasah Tsanawiyah Darul Muttaqien Parung Bogor pada tahun 2010 berdasarkan Tinggi Badan terhadap Umur TBU.  Mengetahui status gizi santriwati Madrasah Tsanawiyah Darul Muttaqien Parung Bogor pada tahun 2010 berdasarkan Berat Badan terhadap Tinggi Badan BBTB.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian tentang Tingkat Status Gizi Santriwati Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung-Bogor pada bulan Agustus tahun 2010 ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1.4.1 Instansi Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung-Bogor  Sebagai gambaran bagi instansi mengenai tingkat status gizi santriwati Madrasah Tsanawiyah pada bulan Agustus tahun 2010.  Menjadikan sebuah wacana untuk lebih ditingkatkannya pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya gizi serta pengaruh pola makan tentang status gizi, sehingga bisa mencegah munculnya masalah gizi kurang atau gizi lebih. 1.4.2 Peneliti dan Penelitian Selanjutnya  Sebagai prasyarat untuk menempuh jenjang pendidikan klinik Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan FKIK Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.  Sebagai bahan kajian atau awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap tingkat status gizi santriwati Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung pada bulan Agustus tahun 2010.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan agustus 2010 terhadap santriwati Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Dengan kuesioner yang diisi langsung oleh santriwati dan dengan melakukan pengukuran pada berat badan dan tinggi badan santriwati. Desain studi yang digunakan adalah deskriptif dengan tujuan penelitian untuk mengetahui status gizi santriwati Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung pada tahun 2010.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Status Gizi

2.1.1.1 Deflnisi Status Gizi dan Gizi

Status gizi Nutrition Status adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk Variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Contoh; Gondok endemik merupakan keadaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh. Pengertian lain tentang status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat- zat gizi dibedakan antara status gizi buruk , kurang baik dan lebih Sunita Almatsier,2004. Pengertian lain tentang status gizi adalah keadaan kesehatan individu- individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat gizi yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri Sunita Almatsier, 2001. Sedangkan menurut Beck 1993 status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan dan keseimbangan antara masukan nutrien. Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yakni untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi, sekarang gizi mempunyai pengertian lebih luas, disamping untuk kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, di Indonesia yang sekarang sedang membangun, faktor gizi disamping faktor-faktor lain dianggap sedang membangun, faktor gizi disamping faktor-faktor lain dianggap penting untuk memacu pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia berkualitas. 5