Jawa Barat sebesar 34,10, dari Propinsi DKI Jakarta sebesar 21,70,, dari Propinsi Sumatra sebesar 5,8, dan 1,7 berasal dari Jawa Tengah dan Kalimantan.
4.1.4 Kelas Pendidikan Responden Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelas
Kelas Jumlah
Persentase
VII 53
44,20 VIII
40 33,30
IX 27
22,50
Total 120
100,0
Berdasarkan data dari tabel 4.3 diatas didapatkan hasil bahwa responden terbanyak berasal dari kelas VII sebesar 44,20. Selanjutnya kelas VIII sebesar
33,30, dan dari kelas IX sebesar 22,50. Kelas pendidikan mempunyai peran yang tidak begitu mencolok terhadap status gizi. Pada dasarnya santriwati yang duduk di
kelas IX, mempunyai pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan dengan santriwati yang duduk di kelas VII.
4.1.5 Lama Responden Tinggal di Pondok Pesantren Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Pesantren
Lama tinggal dipesantren Jumlah
Persentase
1 Minggu 16
5 1 Bulan 2 Minggu
49 41,60
2 Bulan 1
0,80 1 Tahun 1 Bulan
33 27,60
2 Tahun 1 Bulan 32
25,80
Total 120
100,0
Dari data pada tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa responden terbanyak sudah tinggal di pesantren selama 1 bulan 2 minggu yaitu sebanyak 41,60. Selanjutnya 1
tahun 1 bulan sebanyak 27,60, 2 tahun 1 bulan sebanyak 25,80, 1 minggu sebanyak 5 dan terakhir sudah berada di pesantren selama 2 bulan sebanyak 0,80.
4.1.6 Status Gizi Responden Berdasarkan BBU
Diantara bermacam-macam indeks antropometri, BBU merupakan indicator yang paling umum digunakan sejak tahun 1972. Dalam keadaan normal dimana
keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya
dalam keadaan yang normal terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau leb ih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan
karakteristik berat badan yang stabil, maka indeks BBU lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini Nyoman Supariasa,2002
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Status Gizi Responden Berdasarkan BBU
Status Gizi Jumlah
Persentase
Gizi Lebih 36
30 Gizi Baik
69 57,5
Gizi kurang 15
12,5
Total 120
100,0
Berdasarkan data pada tabel 4.5 diatas didapatkan hasil bahwa responden terbanyak dengan gizi baik yaitu sebesar 57,5, responden dengan gizi lebih sebesar
30, dan responden dengan gizi kurang sebesar 12,5.
4.1.7 Status Gizi Responden Berdasarkan TBU
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring dengan
pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam Waktu yang pendek. Pengaruh
defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan tampak dalam waktu yang relative lama.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Status Gizi Responden Beradasarkan TBU
Status Gizi Jumlah
Persentase
Gizi Lebih Gizi Baik
98 81,70
Gizi Kurang 22
18,30
Total 120
100,0
Dari data pada tabel 4.6 diatas didapatkan hasil bahwa responden terbanyak dengan gizi baik yaitu sebesar 81,7 dan gizi kurang sebesar 18,30.
4.1.8 Status Gizi Responden Berdasarkan BBTB