Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Status Gizi Responden Beradasarkan TBU
Status Gizi Jumlah
Persentase
Gizi Lebih Gizi Baik
98 81,70
Gizi Kurang 22
18,30
Total 120
100,0
Dari data pada tabel 4.6 diatas didapatkan hasil bahwa responden terbanyak dengan gizi baik yaitu sebesar 81,7 dan gizi kurang sebesar 18,30.
4.1.8 Status Gizi Responden Berdasarkan BBTB
Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi
badan dengan kecepatan tertentu. Indeks BBTB merupakan indicator yang baik untuk menilai status gizi saat ini. Indeks BBTB adalah indeks yang independen terhadap
umur Nyoman supariasa,2002
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan BBTB
Status Gizi Jumlah
Persentase
Gizi Lebih 41
34,2 Gizi Baik
48 40,0
Gizi Kurang 31
25,8
Total 120
100,0
Berdasarka data pada tabel 4.7 diatas didapatkan hasil bahwa responden terbanyak dengan gizi baik yaitu sebesar 40,0. Selanjutnya gizi lebih sebesar 34,2,
dan gizi kurang sebesar 25,8.
4.1.9 BBU dengan Asal Daerah Responden
Asal daerah merupakan salah satu factor resiko dari tidak terkontrolnya status gizi. Dengan kebiasaan mengkonsumsi bahan makanan yang menjadi kebiasaan
daerah tersebut. Beberapa daerah memiliki jenis makanan yang lebih moderent mengikuti kebiasaan orang asing. Misalnya daerah Tangerang dan DKI Jakarta,
masyarakatnya lebih mengadopsi fast food dari pada kebiasaan pola makan sehat. Menurut penelitian yang dilakuakn oleh DINKES Provinsi Tangerang dalam satu
potong double cheeseburger terkandung 13,34 gram lemak dan 118 miligram kolesterol. Sedangkan pada sepotong dada ayam siap saki terkandung 13,73 gram
lemak serta 581 miligram kolesterol. Orang Indonesia tidak cukup hanya memakan daging ayam saja, masih ditambah dengan nasi putih atau kentang goring, bahkan
juga es krim. Bayangkan berapa lemak dan kolesterol yang masuk kedalam tubuh kita sekal “mampir” kesebuah restoran fast food.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Berat Badan terhadap Umur
dengan Asal Daerah Responden di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor
Asal Daerah Jumlah
Gizi Lebih Gizi baik
Gizi Kurang Total
Tangerang
17 39,50
17 39,50
9 21,0
43 100,0
DKI 8
30,80 17
65,40 1
3,80
26 100,0
Jawa Barat 5
12,50 32
80,00 3
7,50
40 100,0
Jawa Tengah
0,0 1
50 1
50
2 100,0
Sumatra
5 71,40
1 14,30
1 14,30
7 100,0
Kalimantan 1
50 1
50,0 0,0
2 100,0
Total 36
30 69
57,5 15
12,5 120
100,0
Berdasarkan data pada tabel 4.8 didapatkan hasil bahwa berdasarkan BBU santriwati memiliki status gizi baik sebanyak 69 orang dengan presentase 57,5 dan
daerah terbanyak adalah Jawa Barat sejumlah 32 orang dengan presentase 80,0.
Terlihat juga dalam tabel tersebut cukup banyak santriwati yang mengalami gizi lebih yaitu sebanyak 36 orang dengan presentase 30 dan terbanyak dari daerah Tangerang
dengan sejumlah 17 orang dengan presentase 39,50.
4.1.10 TBU dengan Asal Daerah Responden