satu unit yang tidak bisa terpisahkan dari unit lain, dan saling tergantung.
Dari komponen tersebut, Dervitsiotis 1998 dalam Mustafa 2001 mengkutip poin TQM memiliki persamaan dengan ciptaan dari
sebuah “learning organization”, poin persamaan adalah: a.
Penciptaan budaya baru dimana perubahan yang lebih baik b.
Peningkatan karyawan, di level individu dan kelompok c.
Mencoba menggabungkan pandangan setiap orang dalam organisasi
d. Menggunakan fakta sebagai dasar informasi untuk penyelesaian
masalah e.
Tujuan jangka panjang adalah perioritas pada jangka pendek; f.
Menggunakan pengetahuan untuk setiap wilayah tertentu
3. Ciri-Ciri Organisational Learning Organisasi Belajar
Adapun ciri-ciri Organisasi Belajar Mustafa, 2001 adalah: 1
Misi dan Visi Perusahaan dinyatakan dan dipahami secara luas oleh anggota organisasi
2 Mengalirkan Misi dan Visi ke Kelompok, Divisi, dan Depatemen.
3 Misi dan Visi perusahaan merupakan inspirasi yang membimbing
kinerja setiap anggota organisasi 4
Menyediakan pelatihan berkesinambungan bagi setiap anggota di setiap tingkatan
5 Para manajer mengalirkan jenis-jenis pelatihan kepada para anak buahnya.
6 Mengembangkan budaya kerja dalam tim.
7 Memberdayakan pegawai agar mampu bekerja tanpa arahan langsung dari
manajer, atau melaksanakan “continuous improvement” berdasarkan visi bersama.
8 Memelihara iklim keterbukaan
9 Mendorong eksperimen-eksperimen kerja dan keberanian mengambil
resiko, dan mencegah saling menyalahkan. 10
Komunikasi terbuka agar semua pegawai “well-informed” – tidak percaya pada rumor.
11 Memiliki mekanisme kesadaran untuk menyebarkan pengetahuan dan
pemahaman 12
Keputusan diambil berdasarkan fakta 13
Di semua level, diajarkan dan diaplikasikan cara mendiaknosis, analisis, dan pengambilan keputusan
14 Konstan menilai pasar, pesaing, lingkungan, dan mengevaluasi ulang
strategi-strateginya 15
Mencobakan gagasan baru, menyebarkannya jika berhasil, atau membuang dan memperbaikinya jika gagal.
16 Berinvestasi pada Litbang RD
17 Sering memperkenalkan proses kerja baru, produk dan pelayanan baru
18 Secara konstan memperbaiki kapabilitas dan kinerja
19 Memahami klien atau pelanggan, dan berdialog dengan mereka secara
berkesinambungan 20
Menetapkan tujuan yang jelas, dan yakin tujuan tersebut diketahui oleh semua orang
21 Mendorong semua pegawai untuk secara konstan menantang kondisi
“status quo” 22
Mengurangi permainan politik dalam perusahaan 23
Menghargai, menghargai, menghargai 24
Memperpendek siklus waktu kerja di semua proses 25
Tidak memelihara sikap “berpuas diri” 26
Memiliki pegawai yang kepuasan kerja dan kebanggaan atas pekerjaan tinggi
27 Fokus pada pencegahan ketimbang perbaikan
28 Melibatkan setiap orang dalam “continuous improvement”
4. Penciptaan Iklim Organisational LearningOL