Hasil Uji Hipotesis 1 Uji Hipotesis

dipakai variabel prediktor terhadap variabel Y. Ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.2. UJi Heteroskedasitas Sumber: Data diolah

3. Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Hipotesis 1

Hipotesis 1 menguji pengaruh TQM Total Quality Management terhadap kinerja. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana yaitu dengan melihat uji Koefisien determinasi untuk melihat ketepatan model dan uji t statistik untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Hasil pengujian hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4. 9 dan tabel 4.10 1 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis 1 Tabel 4.9. Hasil Uji Koefisien determinasi Hipotesis 1 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .508 a .258 .242 2.202 a. Predictors: Constant, Total Quality Management Sumber: Data diolah Berdasarkan Tabel 4.9. diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,242. Artinya variabel kinerja dijelaskan oleh variabel TQM hanya sebesar 24,2, sedangkan sisanya sebesar 75,8 dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Variabel-variabel tersebut dapat berupa komitmen organisasi, ketidakpastian lingkungan, Sistem pengukuran kinerja, dan budaya organisasi Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjukan keberhasilan sesuai tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi Wiener, 1982 dalam Rizki 2008:62. Komitmen organisasi menurut Oliver 1980 dalam Rostiana yaitu perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk menciptakan visi dalam perbaikan proses pelayanan. Hal ini sesuai dengan lima rekomendasi Levy 2003 dalam Benjamin dan Elizabeth untuk mengimplementasikan TQM, pertama dukungan manajemen puncak, adanya pelatihan tanpa kecuali pegawai level terendah, ketiga karyawan bersedia mengikuti pelatihan dalam proses TQM, yang keempat penghargaan merupakan bentuk analisis perbandingan dengan kompetitor siapa yang berada di posisi tertinggi, kelimaan pemberian reward merupakan proses intervensi kejayaan. Untuk ketidak pastian lingkungan adalah perubahan atau veriabelitas lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi. Cicmil 1997 menggambarkan lingkungan eksternal organisasi bagian yang menciptakan perilaku organisasi yang berfungsi sebagai faktor pendukung. Sistem pengukuran kinerja disini adalah yang dapat memberikan informasi mengenai kinerja manajerial sehingga dapat mengambil keputusan yang sesuai misalnya promosi dan gaji. Sistem pengukuran kinerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Kurnianingsih 2000 dalam Aida dan Listianingsih 2005:7. Budaya organisasi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang dimiliki oleh anggota organisasi dalam bentuk norma-norma untuk membentuk perilaku individu, kelompok dan organisasi keseluruhan, dimana perilaku organisasi menurut Cicmil 1997 menciptakan inisiatif kualitas guna mencapai continous improvement. Menurut Kroeber dan Klukhohn 1952 dalam Ariani 2003: 225, budaya berisi model perilaku yang diperoleh dan diteruskan melalui symbol- simbol yang merupakan pencapaian atau usaha bersama meliputi berbagai pemikiran, ide, nilai, hasil tindakan, dan sebagainya sebagai elemen kondisi dimasa mendatang. Hal ini juga didukung oleh peneliti seperti Kofran dan Senge 1993, Sashkin dan Kiser 1993, Schein 1993 dalam Stewart Crick 1996 dimana menyatakan suksesnya TQM dan Learning Organisation bersumber dari transform budaya organisasi. 2 Hasil Uji t Hipotesis 1 Tabel 4.10. Hasil Uji t Hipotesis 1 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. Constant 14.206 4.660 3.049 .004 1 Total Quality Management .117 .029 .508 4.081 .000 a. Dependent Variable: Performance Perusahaan ISO Sumber: Data diolah Hasil Uji t pada hipotesis 1 mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05. Berarti penelitian ini menerima H 1 yang menyatakan bahwa TQM berpengaruh signifikan terhadap Kinerja perusahaan bersertifikat ISO. Dengan didukungnya hipotesis 1 terpenuhi, dimana sesuai dengan penelitian atau literature sebelumnya yaitu perusahaan yang mengadopsi TQM mempunyai peningkatan kompetitif dan kinerja perusahaan Dow et al, 1999, Hendricks dan Singhal, 2001 dalam Martinez dkk, 2008.

b. Hasil Uji Hipotesis 2