Evaluasi Evaluasi program Yayasan Raudadlatul Makfufin (taman tuan netra) dalam meningkatkat potensi kaum tunanetra

Kegiatan evaluasi tidaklah mutlak dilaksanakan hanya pada akhir pelaksanaan program saja akan tetapi juga bisa dilakukan pada perencanaan dan pertengahan program kegiatan jikalau ditemukan indikasi-indikasi kejanggalan atau penyimpangan yang tidak sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan . Hal ini didasarkan pada pertimbangan jika evaluasi hanya dilakukan pada akhir kegiatan. Maka kesalahan-kesalahan dan kekurangan- kekurangan pada proses pelaksanaan melalui evaluasi terhadap kekurangan dari yang kecil ini akan lebih mudah pemecahannya dan tidak akan menggangu kelancaran proses dan tahapan kegiatan berikutnya.

2. Tujuan Evaluasi

Evaluasi pada hakikatnya bertujuan menguji dan memberi nilai pada suatu rencana atau pedoman yang telah ada. 6 Menurut Isbandi Rukminto, dengan mengutip pendapat Feuriskin, sekalipun tidak secara langsung menyebut sebagai tujuan dari pelaksanaan evaluasi. Namun dia menyatakan bahwa ada 10 alasan, mengapa suatu evaluasi perlu dilakukan, yaitu: a. Untuk melihat apa yang sudah dicapai b. Melihat kemajuan, diakitkan dengan objektif tujuan program. c. Agar tercapai manajemen yang baik d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Untuk memeperkuat program. 6 Hasanudin, MA, Manajemen Dakwah, Jakarta : UIN Pers, 2005.cet. 1.h.151 e. Melihat perbedaan apa yang sudah terjadi setelah diterapkan suatau program f. Untuk merencanakan kegiatan program tersebut lebih baik g. Agar memberikan dampak positif yang lebih luas h. Memberikan kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat. i. Melihat apakah usaha yang dilakukan secara efektif j. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup rasionable. 7 Adapun tujuan evaluasi program menurut Edi Soeharto dalam bukunya yang berjudul Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan b. Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran c. Mengetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain yang mungkin terjadi diluar rencana externalities. 8 3 . Macam-macam Evaluasi Dalam melakukan evaluasi, biasanya dikaitkan dengan model-model evaluasi, yang akan digunakan, Ada beberapa jenis evaluasi, yang dalam hal ini penulis menggunakan model evaluasi yang digunakan untuk mengawasi suatu program, yaitu : 7 Isbandi Rukminto, Pengembangan Masyarakat Intervensi Komunitas pengantar pada pemikiran pendekatan praktis, Jakarta : FEUI Press, cet ke-3, edisi revisi, 2003 h.187- 188 8 Edi Soeharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,Bandung, PT Refika Aditama, 2005 , cet ke-1 h. 119 a. Evaluasi input, evaluasi ini dilakukan pada berbagai unsur yang masuk dalam pelaksanaan suatu program, setidaknya ada variabel utama yang masuk dalam evaluasi ini, yaitu masyarakat peserta program , tim atau staf dan program. Terkait dengan evaluasi ini ada untuk kriteria yang perlu dikaji : tujuan program, penilaian terhadap kebutuhan program, dan standar suatu praktek yang terbaik dengan biaya untuk pelaksanaan program b. Evaluasi proses, menurut Pietrizak dikutip dalam buku Isbandi Rukminto, evaluasi proses adalah memfokuskan diri pada aktifitas program yang melibatkan interaksi langsung antara klien dengan staf terdepan line staf yang merupakan pusat dari penyampaian tujuan objektif program. c. Evaluasi hasil, masih menurut Pietrizak dikutip dalam buku Isbandi Rukminto, evaluasi hasil adalah diarahkan pada evaluasi keseluruhan implikasi overall impcat dari suatu program terhadap penerimaan layanan recipients . Evaluasi ini juga digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Data yang dihasilkan akan sangat berguna bagi administrator dalam menentukan apakah program diteruskan, dimodifikasi atau dihentikan. 9 Sedangkan menurut Nurul Hidayati dalam bukunya metodologi penelitian dakwah, bahwa macam-macam evaluasi yaitu: 9 Isbandi Rukminto, Pengembangan Masyarakat Intervensi Komunitas pengantar pada pemikiran pendekatan praktis, Jakarta : FEUI Press, cet ke-3, edisi revisi, 2003 h.189 a. Ditinjau dari tujuannya apabila tujuan evaluasinya ingin memperbaiki program, maka evaluasi yang tepat digunakan adalah evaluasi proses atau evaluasi input. Pada evaluasi input peneliti dapat mengecek persiapan-persiapan yang ada. Pada evaluasi proses dapat melihat bagaiman rencana-rencana program tersebut dilaksanakan b. Ditinjau dari tujuan evaluasi berkaitan dengan keputusan program tersebut berlanjut atau tidak, maka evaluasi yang digunakan adalah evaluasi hasil. Dengan evaluasi hasil dapat dilihat efektifitas, atau hasilnya output , atau manfaatnya outcomest, atau dampaknya. c. Apabila tujuan evaluasinya agar dapat meramalkan program tersebut masa mendatang, sehingga hasilnya dapat membantu dalam membuat strategi baru, maka evaluasinya menggunakan teknik SWOT strength, weekness, opurtunity, treath. Dengan teknik SWOT dapat meliahat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari suatu program. 10 Namun dalam pembahasan skripsi ini penulis tidak akan membahas melalui analisis SWOT karena hal ini lebih kepada pengambilan keputusan strategi sementara yang menjadi titik tekan dalam dalalm pembahasan ini adalah evaluasi berdasarkan pengertian- pengertian diatas. 10 Nurul Hidayati S. Ag. Metodologi Penelitian Dakwah. 2006. Jakarta : UIN Jakarta Press. Cet. 1. h. 124

B. Program

1 . Pengertian Program Adapun program memiliki pengertian sebagai berikut, yakni rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha dalam ketatanegaraan, perekonomian dan sebagainya yang akan dijalankan. 11 Suharsimi Arikinto mengemukakan program sebagai berikut, program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok organisasi, lembaga bahkan negara. Jadi seseorang sekelompok organisasi, lembaga bahkan negara mempunyai suatu program. 12 Program merupakan pernyataan tertulis tentang sesuatu yang harus dimengerti dan diusahakan. Program menggambarkan tentang apa yang perlu dilaksanakan dan mengapa hal ituperlu dilaksanakan. Program dapat digambarkan berupa sesuatau pernyataan tertulis tentang situasi, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, masala-masalh yang hendak dipecahkan, dan cara pemecahannya. 13 Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu. Suatu program terdiri dari rencana umum, rencana kerja dan jadwal kerja. Dari rencana umum akan muncul kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan agar program itu dapat diwujudkan. Kegiatan-kegiatan itu akan 11 Departement Pendidikan dan Kebudayaan,, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1997 cet. Ke-9, h. 414 12 Suharsimi Arikunto, PenilaianPprogram Pendidikan , Yogyakarta : Bina Aksara, 1998 h.34 13 I Gede Suyatno, Program Pengabdian pada Masyarakat Bentuk, Jenis, dan Sifatnya dalam Metodologi PPM, Lampung : Universitas Lampung, 1986 h.88 tertuang didalam rencana kerja lengkap dengan ketentuan bagaimana melakukannya, siapa pelakunya, siapa khalayak sasarannya, dimana akan dilakukan dan kapan dilaksanakan. Bila perlu dapat pula dicakup sarana- sarana yang diperlukan untuk pelaksanaanya, termasuk dana yang diperlukan kemudian rencanak kerja dijalankan secara kronologis menjadi jadwal kerja. 14

2. Tujuan program

“Tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan pusat perhatian oleh elavator. Jika suatu program tidak mempunyai tujuan yang tidak bermanfaat maka program tersebut tidak perlu dilaksanakan. Tujuan menentukan apa yang akan diraih.”Tujuan umum dan tujuan khusus obyektif. Tujuan umum biasanya menunjukan output dari program jangka panjang sedangkan jangka khusus outputnya jangka pendek. 15

3. Aspek-Aspek Program

Aspek-aspek program, yaitu ditinjau dari: a. Tujuan, ada yang bertujuan mencari keuntungan, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut telah memberikan keuntungan dan jika program tersebut bertujuan sukarela, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi orang lain 14 Ibid, h. 88 15 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan ,Yogyakarta : Bina Aksara, 1998, h. 35 b. Jenis, ada program pendidikan, program koperasi, program kemasyarakatan dan sebagainya. Klasifikasi tersebut tergantung dari isi program bersangkutan c. Jangka waktu, ada program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang d. Keluasan, ada program sempit ada program luas. Program sempit hanya