Latar Belakang Masalah Evaluasi program Yayasan Raudadlatul Makfufin (taman tuan netra) dalam meningkatkat potensi kaum tunanetra

kemungkinan untuk dikembangkan dalam berprestasi. 3 Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang mulia, yang memiliki fitrah suci, rasa keadilan dan sebagainya. Pada diri manusia terpupuk potensi-potensi baik itu positif maupun negatif, sesuai dengan kedudukannya yang mulia, Allah SWT menciptakan manusia dalam bentuk fisik yang bagus dan seimbang sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At-Tin ayat :4 sebagai berikut :        Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . Q.S. At-Tin : 4. 4 Walaupun manusia dibentuk dengan bentuk sebaik-baiknya namun manusia tetap mengalami banyak kekurangan dan keterbatasan dalam segi kemampuan. Faktor inilah yang mendorong kehidupan manusia untuk saling membantu dan saling mengisi atas kekurangan dan keterbatasannya itu. Masalah ketunanetraan sesungguhnya bukan hanya menjadi masalah bagi penyandangnya, melainkan juga masalah bagi seluruh komponen masyarakat dan bangsa, karena sesungguhnya penyandang cacat tunanetra merupakan bagian dari kesatuan masyarakat Indonesia, penyandang tunanetra ternyata juga mempunyai bakat dan kemampuan yang tidak jauh berbeda dengan orang normal lainnya, dan ternyata pula bahwa kemampuan dan 3 Conny Semiawan, A.S. Munandar S. C. Utami Munandar, Memupuk Bakat Kreativitas Siswa Sekolah, Petunjuk bagi guru orang tua Jakarta:Gramedia,1990 h. 1 4 Depag RI, Al- Qur’an terjemahannya, Syamil Special For Woman Jakarta :Sygma, 2007 h. 597 potensi penyandang tunanetra dapat diberdayakan dan dikembanagkan dengan sebaik-baiknya. Potensi-potensi positif yang ada dalam diri manusia haruslah dikembangkan dan disalurkan tidak terkecuali bagi kaum tunanetra. Pengembangan potensi pada tunanetra dapat dilakukan melalui dukungan program-program yang telah dipilih dan sarana atau prasarana yang ada sebagai jembatan untuk menyalurkan potensi. Usaha pengembangan potensi pada tunanetra tersebut memungkinkan kaum tunanetra bisa dikenal oleh lapisan masyarakat karena mereka memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan kemampuan orang normal lainnya. Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok organisasi lembaga. Jika program sudah dimiliki oleh sebuah lembaga maka dapat dilihat sejauh mana program tersebut berjalan lalu dievaluasi. Evaluasi terhadap program-program organisasi maupun lembaga adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan dan diprogramkan. Hasil-hasil evaluasi dimaksudkan menjadi umpan balik bagi organisasi atau lembaga untuk merencanakan program- program berikutnya. Keberhasilan rencana kegiatan, rencana program hanya dapat dibuktikan dengan evaluasi. Dengan demikian evaluasi haruslah dikembangkan secara melembaga dan membudaya agara pelaksanaan kegiatan, rencana program dapat lebih berhasil, bermanfaat dan berdayaguna. 5 Program pengembangan potensi diri bagi para tunanetra pada yayasan Raudlatul Makfufin juga haruslah dievaluasi melalui pengukuran-pengukuran dan pemberian kegiatan dengan pelaksanaan program dapat lebih berhasil. Evaluasi program ini sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan peningkatan potensi diri. Suatu program dapat berjalan dengan baik dimana sebuah potensi, khususnya potensi positif ini dapat berdaya guna dan berhasil guna sehingga dapat mewujudkan tujuan yang telah direncanakan pada setiap tahapannya. Berdasarkan paparan latar belakang masalah di atas, penulis sangat tertarik untuk memilih judul “Evaluasi Program Yayasan Raudlatul Makfufin Taman Tunanetra Dalam Meningkatkan Potensi Kaum Tunanetra ”. B. Fokus dan Pembatasan Masalah 1. Fokus Masalah Agar penulis fokuskan skripsi ini lebih terpusat, maka perumusan masalah ini terbatas pada upaya dalam menkaji “Evaluasi Program Yayasan Raudlatul Makfufin dalam Meningkatkan Potensi Kaum Tunanetra”. 2. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada : a. Evaluasi program peningkatan potensi kaum tunanetra? 5 Drs. Firman B. Aji Drs. S. Marthin Sirat, PDE Perencanaan dan Evaluasi : suatu sistem untuk proyek pembangunan , Jakarta: Bumi Aksara, 1990 h. 30 b. Apa program-program yang dicanangkan oleh yayasan Raudlatul Makfufin Taman Tunanetra dalam meningkatkan potensi kaum Tunanetra? c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat program Raudlatul Makfufin Taman Tunanetra dalam meningkatkan potensi kaum Tunanetra?

C. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengevaluasi program peningkatan potensi kaum tunanetra. b. Untuk mengetahui apa program-program yang dicanangkan Yayasan Raudlatul Makfufin Taman Tunanetra dalam meningkatkan potensi kaum Tunanetra. c. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat program Raudlatul Makfufin Taman Tunanetra dalam meningkatkan potensi kaum Tunanetra. 2. Manfaat Penelitian a. Secara Akademis Secara akademis, penelitian skripsi ini agar bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan berkenaan dengan evaluasi terhadap program-program organisasi atau lembaga, b. Secara praktis 1. Untuk bahan masukan input bagi pihak Yayasan Raudlatul Makfufin, sebagai tindakan program guna meningkatkan potensi tunanetra. 2. Untuk bahan masukan input bagi Fakultas Dakwah dan komunikasi dalam hal penelitian evaluasi program sebagai upaya peningkatan potensi. c. Rekomendasi Sebagai bahan masukan input bagi pihak-pihak yang terkait dalam program-program yayasan Raudlatul Makfufin dalam meningkatkan potensi kaum tunanetra

D. Metodelogi penelitian

1. Metode penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang atau perilaku yang dapat diamati. Untuk memahami istilah penelitian kualitatif perlu kiranya dikemukakan beberapa definisi yang diantaranya: Pertama, Boqdan dan Taylor 1975 mendefinisikan yang dikutip dalam bukunya Lexy J. Moleong yaitu “ metode kualitatif “ sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 6 6 Lexy J. Moleong, Metodelogi PenelitianKkualitatif, Bandung,: Remaja Rosdakarya, 2000 hal.3 Penelitian tersebut berupa wawancara dengan Ketua Umum yayasan Raudlatul Makfufin, Pengurus yayasan Raudlatul Makfufin dan Peserta Pesantren Tunanetra. Meraka merupakan sumber akurat dalam penelitian evaluasi program yang penulis lakukan. Penelitian evaluasi input yang dikemukakan oleh Peitrizak, Ramler dan Gilbert dalam buku Isbandi Rukminto yaitu 3 tiga tipe jenis evaluasi guna mengawasi suatu program secara lebih seksama, yaitu : evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi hasil. 7 Penelitian evaluasi input penulis memfokuskan pada klien, staf dan program yayasan.Pada evaluasi proses penulis memfokuskan pada aktifitas yang melibatkan interaksi antara klien dengan staf yang merupakan pusat dari penyampaian tujuan program, sedangkan pada evaluasi output mengukur tingkat keberhasilan dari suatu program yang telah dilakukan. 2. Teknik pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknik atau cara data, yaitu : a. Observasi Observasi yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara mengamati pelaksanaan program-program yayasan Raudlatul Makfufin, baik secara langsung maupun tidak langsung. 7 Isbandi Rukminto, pemberdayaan, pengembangan masyarakat intervensi komunitas pengantar pada pemikiran pendekatan praktiss , Jakarta : FEUI Press , cet ke-3, edisi revisi h189