Tidak sahlengkap akadnya Produk dan Jasa Perbankan Syariah

40 dalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak dilakukan dengan cara tunai spot. b Riba Nasi’ah yaitu riba yang timbul akibat hutang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko dan hasil usaha muncul bersama biaya. Transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajiban menanggung beban, hanya karena berjalannya waktu. Dalam perbankan konvensional, riba nasi’ah dapat ditemui dalam pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga deposito, tabungan, giro dan lain-lan. c Riba Jahiliyah yaitu hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang telah ditetapkan Usmani, 2001 Riba jahiliyah dilarang karena terjadi pelanggaran kaedah “Kudlu Qardin Jarra Manfa’ah Fahuwa Riba” setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba. Dalam perbankan konvensional, riba jahiliyah dapat ditemui dalam pengenaan bunga pada transaksi kartu kredit yang tidak dibayar penuh tagihannya.

3. Tidak sahlengkap akadnya

Suatu transaksi yang tidak masuk dalam kategori haram, belum tentu serta merta menjadi halal. Masih ada kemungkinan transaksi tersebut menjadi 41 haram bila akad atas transaksi itu tidak sah atau tidak lengkap. Suatu transaksi dapat dikatakan tidak sah danatau tidak lengkap akadnya, bila terjadi salah satu atau lebih faktor-faktor berikut ini :a. Rukun dan syarat tidak terpenuhi Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dalam suatu transaksi necessary condition, misalnya ada penjual dan pembeli. Tanpa adanya penjual pembeli, maka jual beli tidak akan ada. Pada umumnya rukun dalam muamalah bidang ekonomi ada tiga yaitu : a. Pelaku Bisa berupa penjual-pembeli dalam akad jual beli, penyewa-pemberi sewa dalam akad sewa-menyewa atau penerima upah-pemberi upah dalam akad upah-mengupah, dan lain-lain. b. Objek Objek transaksi dari semua akad di atas dapat berupa barang atau jasa. c. Ijab-kabul 25 Adalah kesepakatan antara kedua belah pihak yang bertransaksi Syarat adalah sesuatu yang keberadaannya melengkapi rukun sufficient condition . Contohnya adalah pelaku transaksi haruslah orang yang cakap hukum mukallaf. Syarat bukanlah rukun, jadi tidak boleh dicampuradukkan. Dilain pihak, keberadaan syarat tidak boleh : a. Menghalalkan yang haram 25 Muhammad Syafi’i Antonio.. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani, 2001 h.81 42 b. Mengharamkan yang halal c. Menggugurkan rukun d. Bertentangan dengan rukun; atau e. Mencegah berlakunya rukun.

4. Produk dan Jasa Perbankan Syariah

Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu 26 : a. Produk Penyaluran Dana Financing Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi kedalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu : 1 Pembiayaan dengan prinsip jual beli Ba’i Prinsip Ba’i dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda transfer of property. Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. 2 Pembiayaan dengan prinsip sewa Ijarah Transaksi Ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Pada dasarnya prinsip Ijarah sama saja dengan Ba’i, namun perbedaannya terletak pada 26 Muhammad Syafi’i Antonio.. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani, 2001 h.81 43 objek transaksinya. Bila pada Ba’i jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada Ijarah objek transaksinya adalah jasa. 3 Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil Syirkah Transaksi syirkah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama. Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerjasama dapat berupa dana, barang perdagangan trading asset, kewiraswastaan enterpreneur-ship, kepandaian skill, kepemilikan property, peralatan equipment atau intangiable asset seperti hak paten atau goodwill, kepercayaanreputasi credit-worthiness dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang. 4 Pembiayaan dengan akad pelengkap. Akad pelengkap diperlukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan yang menggunakan tiga prinsip terdahulu. b. Produk Penghimpunan Dana Funding Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip Operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadi’ah dan Mudharabah. 1 Prinsip Wadi’ah yaitu akad titipan pihak yang mempunyai barang kepada pihak yang diberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan barang. Aplikasi pada bank syariah misalnya produk giro . 44 Prinsip Wadi’ah berdasarkan jenis terdiri dari dua bagian yaitu a Wadi’ah Dhamanah dimana pada prinsipnya harta titipan boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititipi bank tetapi bank bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan tersebut. b Wadi’ah Amanah yaitu pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. 2 Prinsip Mudharabah yaitu akad antara pemilik dana dan pengelola dana untuk memperoleh keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati pada awal akad. Rukun mudharabah terpenuhi sempurna ada pemilik dana, ada pengelola, ada usaha yang akan dibagihasilkan, ada nisbah dan ada ijab kabul. Prinsip mudharabah ini diaplikasi pada produk tabungan berjangka dan deposito berjangka. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi dua yaitu : a Mudharabah Mutlaqah Dalam mudharabah mutlaqah URIA = Unrestricted Investment Account , tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak memberikan persyaratan apapun 45 kepada bank, ke bisnis apa dana yang disimpannya itu hendak disalurkan atau menetapkan penggunaan akad-akad tertentu, ataupun mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu. Jadi bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana URIA Unrestricted Investment Account ini ke bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan. b Mudharabah Muqayyadah Mudharabah muqayyadah RIA = Restricted Investment Account terdiri dari dua jenis yaitu : i. Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet Merupakan simpanan khusus restricted investment di mana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. ii Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet Merupakan penyaluran dana langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai perantara arranger yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari bisnis pelaksana usaha. 46 3 Produk Jasa Service Produk jasa bank syariah terdiri atas 27 : a Wakalah adalah akad perwakilan antara dua pihak dimana pihak pertama mewakilkan suatu urusan kepada pihak kedua untuk bertindak atas nama pihak pertama, contohnya Leter of Credit LC Impor, jasa transfer dan inkaso. b Kafalah adalah akad jaminan dari suatu pihak kepada pihak lain, contohnya Garansi Bank. Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran. c Hiwalah adalah akad pemindahan hutang piutang suatu pihak kepada pihak lain. Kebanyakan ulama tidak memperbolehkan pengambilan manfaat imbalan atas pengalihan hutang piutang tersebut antara lain dengan mengurangi jumlah piutang atau menambah jumlah hutang tersebut. Bank hanya boleh membebankan fee atas jasa penagihan. Contohnya Anjak Piutang. 27 Samsudin. 2005. Mengapa Nasabah Memilih Menggunakan Jasa Bank Syariah?. Jakarta: Pascasarjana UI 47 d Sharf adalah transaksi pertukaran emas dan perak atau pertukaran valuta asing, dengan syarat, harus tunai, serah terima dilakukan dalam majelis kontak dan bila pertukaran antara mata uang yang sama sama harus dalam jumlahkuantitas yang sama. e Al qardh Artinya adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharap imbalan. Contohnya adalah produk pelengkap kepada nasabah yang membutuhkan dana talangan segera untuk masa yang sangat pendek. 4 Ciri Khas Pelayanan Perbankan Dalam menjalankan usaha perbankan baik konvensional maupun syariah dengan sasaran nasabah individual dan pengusaha kecil maupun besar, kepuasan pelayanan sangat menentukan keberhasilan dalam bisnis perbankan. Penarikan nasabah baru melalui pelayanan yang memuaskan adalah lebih mudah dari pada mempertahankan pelayanan yang memuaskan terhadap nasabah lama Sugiarto, 1999 Dalam pemasaran yang proaktif, mempertahankan nasabah tidak kalah pentingnya dari pada mencari nasabah baru, karena selain bisa mempertahankan pelanggan dimungkinkan bisa berlanjut ke costumer penetration yang memungkinkan terjadinya penjualan silang cross 48 selling . Dengan demikian seorang nasabah bisa meningkatkan penggunaan berbagai produk dan jasa yang ditawarkan oleh bank. Berdasarkan konsep Servqual service quality kualitas pelayanan pada dasarnya adalah hasil persepsikesan dalam nasabah. Hal ini terbentuk dalam benak nasabah setelah yang bersangkutan membandingkan antara kualitas pelayanan yang mereka terima dan mereka harapkan. Perbandingan antara persepsi dan harapan bisa memunculkan dua kemungkinan, yaitu : a Persepsi lebih besar dari pada harapan, yang berarti pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh bank b Persepsi lebih kecil dari pada harapan, yang berarti harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan tidak tercapai.

D. Tabungan Syariah

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.

3 52 119

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMBEDAKAN NASABAH DAN NON-NASABAH DALAM MEMILIH TABUNGAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG JEMBER

0 4 19

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMBEDAKAN NASABAH DAN NON-NASABAH DALAM MEMILIH TABUNGAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG JEMBER

0 8 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENGGUNAKAN TABUNGAN RENCANA MANDIRI PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG LUMAJANG

0 3 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 16

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Penabung Bank Mandiri Cabang Surakarta Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Penabung Bank Mandiri Cabang Surakarta.

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI SYARIAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Bank Mandiri Syariah Cabang Pembantu Universitas Airlangga).

0 0 104

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI SYARIAH KOTA SURABAYA.

0 0 104

PENGARUH PERSEPSI NASABAH DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU CILEDUG Yeni Irawati

0 0 14