Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

62 Y = 7,243 + 0,312X 1 + 0,485 X 2 + 0,690 X 3 Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Koefisien Regresi X 1 Merek = 0,312 menunjukkan bahwa variabel citra merek berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Y, artinya jika perusahaan meningkatkan merek sebesar satu satuan maka Keputusan Pembelian akan bertambah. b. Koefisien Regresi X 2 Kemasan = 0,485 menunjukkan bahwa variabel kemasan berpengaruh positif terhadap keputusan Pembelian Y, artinya jika kemasan meningkat sebesar satu satuan maka keputusan Pembelian akan bertambah. c. Koefisien Regresi X 3 Sikap Konsumen = 0,690 menunjukkan bahwa variable Sikap Konsumen berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Y, artinya jika perusahaan meningkatkan Sikap Konsumen sebesar satu satuan maka Keputusan Pembelian akan bertambah.

4.2.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Dalam uji normalitas dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 63

1. Pendekatan histogram

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Gambar 4.1 : Histogram Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng kekanan maupun menceng kekiri. Universitas Sumatera Utara 64

2. Pendekatan Grafik

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Gambar 4.2 : Pengujian Normalitas P-P Plot Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa grafik plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan tidak ada data yang menjolok jauh sehingga data ini memiliki distribusi normal. Dan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorv- Smirnov. Universitas Sumatera Utara 65

3. Uji Kolmogorv-Smirnov Tabel 4.10

Uji Kolmogorv-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 93 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.09860636 Most Extreme Differences Absolute .076 Positive .060 Negative -.076 Test Statistic .076 Asymp. Sig. 2-tailed .200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,200 dan diatas nilai signifikan 0,05 atau 0,200 0,05. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.2.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat apakah heterokedastisitas dapat dilakukan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 66

1. Pendekatan Grafik

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Gambar 4.3 : Scatterplot Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen, berdasarkan masukan variabel independennya. Universitas Sumatera Utara 67

2. Uji Glejser Tabel 4.10

Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.115 1.770 .630 .530 MEREK .089 .090 .112 .995 .323 KEMASAN -.163 .153 -.114 -1.068 .288 SIKAP KONSUMEN .041 .078 .059 .530 .598 a. Dependent Variable: Absut Sumber : Hasil Pengolahan SPSS,2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa tidak satu pun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut residual abs_res. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya Sig di atas tingkat kepercayaan 5 jadi hasil uji glejser sesuai dengan metode grafik bahwa pada model regrasi tidak terjadi heteroskedasitas. 4.2.2.2.3 Uji Multikolinieritas Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 sedangkan Variance Inflation Factor VIF 5. Universitas Sumatera Utara 68 Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 7.243 2.767 2.617 .010 MEREK .312 .140 .199 2.226 .029 .855 1.170 KEMASAN .485 .239 .172 2.027 .046 .953 1.050 SIKAP KONSUMEN .690 .121 .498 5.680 .000 .889 1.125 a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Berdasarkan pada Tabel 4.11 di atas diketahui bahwa : a. Variabel Merek tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai tolerance = 0,885 0,1 dan nilai VIF = 1,170 5. b. Variabel Kemasan tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai tolerance = 0,953 0,1 dan nilai VIF = 1,050 5. c. Variabel Sikap Konsumen tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai tolerance = 0,889 0,1 dan nilai VIF = 1,125 5. 4.2.3 Pengujian Hipotesis 4.2.3.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 69 H : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Merek X 1 , Kemasan X 2 , Sikap Konsumen X 3 , terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian. H : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Merek X 1 , Kemasan X 2 , Sikap Konsumen X 3 , terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H diterima apabila F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak apabila F hitung F tabel pada α = 5 Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 93 orang dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 4 sehingga diperoleh: a. Df Pembilang = k – 1 4 – 1 = 3 b. Df Penyebut = n – k 93 – 4 = 89 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS for windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat α = 5 4:89 = 2.706 Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.10: Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.12 Uji Simultan Uji-F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 260.130 3 86.710 19.046 .000 b Residual 405.182 89 4.553 Total 665.312 92 a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN b. Predictors: Constant, SIKAP KONSUMEN, KEMASAN, MEREK Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 19,046 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel adalah 2,706 . Dari hal tersebut F hitung 19,046 F tabel 2,706 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Merek X 1 , Kemasan X 2 , Sikap Konsumen X 3 , secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

4.2.3.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-T

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

1 71 120

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 44 117

PENGARUH IKLAN DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK POCARI SWEAT PADA WARUNG NETRAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

0 1 22

Sikap Mahasiswa Terhadap Tayangan Iklan Luwak White Koffie.

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Produk - Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 2 11

Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 10

II. Petunjuk Pengisian - Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 11

Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 10