Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Jenis-Jenis Perilaku Keputusan Pembelian

26 purchase. Ketika konsumen memilih untuk membeli suatu merek, ia masih harus melaksanakan keputusan dan melakukan pembelian yang sebenarnya. Menurut Nugroho 2010:331, mendefinisikan suatu keputusan decision melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Inti dari pengambilan keputusan konsumen cunsumer decision making adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua alternatif, dan memilih satu diantaranya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan.

2.1.4.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong 2008:179, proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pascapembelian. Adapun penjelasan dari tahapan tersebut adalah sebagai berikut : Gambar 2.1 : Proses Keputusan Pembelian Sumber : Kotler dan Armstrong 2008:179 Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca pembelian Universitas Sumatera Utara 27 1. Pengenalan kebutuhan need recognition yaitu tahap pertama proses keputusan pembeli, dimana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal dan rangsangan eksternal. 2. Pencarian informasi information search yaitu tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif. 3. Evaluasi alternatif alternative evaluation yaitu tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. 4. Keputusan pembelian purchase decision yaitu keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli. 5. Perilaku pasca pembelian postpurchase behavior yaitu tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan mereka.

2.1.4.2 Jenis-Jenis Perilaku Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong 2008: 177, perilaku pembelian sangat berbeda untuk berbagai produk. Keputusan yang lebih kompleks biasanya melibatkan peserta pembelian dan pertimbangan pembeli yang lebih banyak. Tabel 2.2 akan menunjukkan empat tipe perilaku pembelian. Universitas Sumatera Utara 28 Tabel 2.2 Empat Tipe Perilaku Pembelian Keterlibatan Tinggi Keterlibatan Rendah Banyak Perbedaan Antar Merek Perilaku pembelian kompleks Perilaku pembelian yang mencari keberagaman Sedikit Perbedaan Antar Merek Perilaku pembelian pengurangan disonansi Perilaku pembelian kebiasaan Sumber : Kotler dan Armstrong 2008: 177 1. Perilaku Pembelian Kompleks Konsumen melakukan perilaku pembelian kompleks complex buying behavior ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian dan merasa ada perbedaan yang signifikan antarmerek. Konsumen mungkin sangat terlibat ketika produk itu mahal, berisiko, jarang dibeli, dan sangat memperlihatkan ekspresi diri. 2. Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi Perilaku pembelian pengurangan disonansi dissonance-reducing buying behavior terjadi ketika konsumen sangat terlibat dalam pembelian yang mahal, jarang dilakukan, atau berisiko, tetapi hanya melihat sedikit perbedaan antar merek. 3. Perilaku Pembelian Kebiasaan Perilaku pembelian kebiasaan habitual buying behavior terjadi dalam keadaan keterlibatan konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan merek. Konsumen memiliki keterlibatan rendah dengan sebagian besar produk murah yang sering dibeli. 4. Perilaku Pembelian Mencari Keberagaman Konsumen melakukan perilaku pembelian mencari keberagaman variety-seeking buying behavior dalam situasi yang mempunyai Universitas Sumatera Utara 29 karakter keterlibatan konsumen rendah tetapi anggapan perbedaan merek yang signifikan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3 Tabel Penelitian Terdahulu Penulis Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Rakhmaniar Nurul Kharista 2014 Analisis Pengaruh Iklan, Merek, Dan Persepsi Harga Terhadan Keputusan Pembelian Rokok Gudang Garam Studi pada Konsumen Rokok Gudang Garam di Kota Semarang Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan variabel Iklan, Merek, dan Persepsi Harga mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Ramlah Ritonga 2014 Analisis Pengaruh Harga, Rasa Dan Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Kuku Bima Ener-G Pada Masyarakat Di Kelurahan Bagan Nibung Kec.Simpang Kanan Kab.Rokan Hilir Riau Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan variabel Harga, Rasa Dan Kemasan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Miranti Rosiana 2014 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Smartphone Samsung Galaxy Young S6310 Regresi Linier Berganda Hasil penelitian meunjukkan variabel atribut produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian Universitas Sumatera Utara 30 Lanjutan Tabel 2.3 Penulis Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Lahmsa Alkautsa Harysa 2013 Pengaru Motivasi, Persepsi Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Kemasan Merek “Teh Pucuk Harum”Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Di Semarang Regresin Linier berganda Hasil penelitian menunjukkan variabel Motivasi, dan Sikap Konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sementara variabel persepsi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

2.3 Kerangka konseptual

Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diterapkan oleh pembeli. Atribut yang melekat pada suatu produk digunakan oleh konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian karakteristik produk yang digunakan untuk memutuskan dalam melakukan pembelian. Dengan mengetahui atribut-atribut apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian maka perusahaan dapat menentukan strategi untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen. Keberadaan merek memiliki sifat yang khas pada suatu produk sifat yang khas inilah yang membedakan produk yang satu dengan yang lainnya. Merek adalah suatu nama, kata, tanda, simbol, atau lambang, desain, warna, atau kombinasi atribut produk lain yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Universitas Sumatera Utara 31 Seiring berkembangnya waktu, kegunaan dari kemasan semakin berkembang. Kegunaan kemasan sebagai pelindung dan pembungkus suatu produk berubah menajadi posisi penting dalam memasarkan suatu produk. Selain sebagai pengemas produk, kemasan juga merupakan penampilan pertama dari citra pemasaran suatu produk. Kemasan harus menyampaikan informasi atau pesan yang jelas dan singkat untuk meraih perhatian konsumen dan tertarik dalam memutuskan pembelian. Unsur lain yang terdapat di atribut produk yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah layanan pelengkap. Layanan pelengkap berguna bagi konsumen dalam memutuskan pembelian. Dengan adanya layanan pelengkap, konsumen dapat mengetahui informasi dari suatu produknya. Sehingga konsumen tidak hanya membeli produk yang dapat memenuhi kebutuhannya saja, tetapi juga membeli produk yang menawarkan atribut produk yang terbaik salah satunya layanan pelengkap. Sikap yang dikembangkan terhadap suatu merek produk akan disesuaikan dengan kebutuhan ekspresi dan aktualisasi dirinya. Konsumen memiliki sikap dalam memutuskan pembelian bergantung pada kemampuan produk mengekspresikan dirinya dengan baik untuk dibeli. Keputusan pembelian purchase decision konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Jika atribut-atribut produk mampu mengekspresikan nilai-nilai dirinya, maka konsumen akan membeli produk itu, dan akan bersikap positif terhadap produk itu tersebut. Universitas Sumatera Utara 32 Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kerangka konseptual dalam penulisan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

2.4 Hipotesis

Berdasarkan pada kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Luwak White Koffie pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 2. Kemasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Luwak White Koffie pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 3. Sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Luwak White Koffie pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Merek X 1 Kemasan X 2 Keputusan Pembelian Y Sikap Konsumen X 4 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Universitas Sumatera Utara 33 4. Merek, kemasan, sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan secara serempak terhadap Keputusan Pembelian Luwak White Coffie pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 34 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Situmorang dan Ginting, 2008:57. Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel Merek X 1 , Kemasan X 2 , Sikap Konsumen X 3 , terhadap variabel keputusan pembelian Y.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Universitas SumateraUtara Jln.Almamater Kampus USU, Medan 20155. Waktu penelitian ini mulai dari bulan Mei sampai Juni 2015.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu membatasi masalah yang di bahas, hanya pada : a. Variabel bebas X X 1 = Merek X 2 = Kemasan X 3 = Sikap Konsumen b. Variabel Terikat Y = Keputusan pembelian 34 Universitas Sumatera Utara 35

3.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian : 1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak terganatung pada variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas X adalah merek, kemasan, label, layanan pelengkap dan sikap konsumen. a. Merek X 1 merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau lambang, desain, warna, gerak atau kombinasi atribut produk lain yang diharapkan dapat memberikan identitas dan differensiasi terhadap produk pesaing. b. Kemasan X 2 merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah container atau pembungkus wrapper untuk suatu produk. c. Sikap konsumen X 3 adalah mempelajari kecenderungan, memberikan tanggapan terhadap sesuatu baik tanggapan positif atau negatif disebut juga evaluasi dari seseorang tentang suatu objek apakah disukai atau tidak. 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat Y adalah Keputusan Pembelian. Keputusan yang dilakukan konsumen untuk membeli Luwak White Koffie Universitas Sumatera Utara 36 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukur Merek X 1 Nama, istilah, tanda, simbol atau lambang, desain, warna, gerak atau kombinasi produk Luwak White Koffie yang diharapkan dapat memberikan identitas dan differensiasi terhadap produk pesaing 1. Merek harus khas 2. Merek menggambarkan manfaat produk 3. Merek mudahdiingat Likert Likert Kemasan X 2 Proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah container atau pembungkus wrapper Luwak White Koffie 1. Kemasan memberikan perlindungan terhadap isi dari kerusakan, kehilangan 2. Kemasan memberikan daya tarik Sikap Konsumen X 3 Mempelajari kecenderungan, memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten . 1. Evaluasi Objek 2. Respon 3. Kepercayaan Keputusan Pembelian Y Keputusan yang dilakukan konsumen yang pernah membeli Luwak White Koffie 1. Variasi rasa 2. Mudah didapat 3. Merek yang positif Likert Sumber : Tjiptono 2008, Setiadi 2003, Kotler Amstrong 2008 Universitas Sumatera Utara 37

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2012:132. Untuk keperluan kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban untuk dijawab oleh para responden dapat dilihat dengan menggunakan skor 1 sampai dengan 5 dapat dilihat dari Tabel 3.2. Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert untuk Variabel X No Jawaban Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Ragu – ragu RG 3 4 Kurang Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber : Sugiyono 2012:134 3.6 Populasi Dan Sampel 3.6.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012:115. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, yang dapat dilihat sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 38 Tabel 3.3 Jumlah Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Tahun 2010 - 2014 Departemen Jumlah Mahasiswa Teknik Sipil 655 Teknik Mesin 689 Teknik Kimia 494 Teknik Industri 665 Teknik Elektro 588 Arsitektur 443 Jumlah Keseluruhan 3.534 Sumber : Direktori mahasiswa Universitas Sumetera Utara 2015

3.6.2 Sampel

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

1 71 120

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 44 117

PENGARUH IKLAN DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK POCARI SWEAT PADA WARUNG NETRAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

0 1 22

Sikap Mahasiswa Terhadap Tayangan Iklan Luwak White Koffie.

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Produk - Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 2 11

Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 10

II. Petunjuk Pengisian - Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 11

Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 10