Data Primer Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Merek Tabel 4.5

40 Tabel 3.4 Proporsi Pengambilan Sampel Departemen Jumlah Mahasiswa Persentase Sampel Persentase Sampel x Sampel Jumlah Sampel Teknik Sipil 655 . � =18,53 18,53 x 93 = 17.23 17 Teknik Mesin 689 . � =19,5 19,5 x 93 = 18,14 18 Teknik Kimia 494 . � =13,98 13,98 x 93 = 13 13 Teknik Industri 665 . � =18,82 18,82 x 93 =17,5 18 Teknik Elektro 588 . � =16,64 16,64 x 93 =15,47 15 Arsitektur 443 . � =12,54 12,54 x 93 =11,66 12 Jumlah Keseluruhan 3.534 93 Sumber : Direktori mahasiswa Universitas Sumetera Utara 2015

3.7 Jenis Data Penelitian

1. Data Primer

Data Primer primary data yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi, Situmorang dan Lufti 2015:3. Data primer diperoleh dengan memberikan kuisioner kepada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

2. Data Sekunder

Data Sekunder secondary data yaitu data yang diperoleh dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi, Situmorang dan Lufti 2015:3. Data Universitas Sumatera Utara 41 yang di peroleh melalui studi dokumentasi baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian. 3.8 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Kuisioner Peneliti menyebarkan daftar pertanyaan kepada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini . 2. Wawancara Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi apakah responden yang ditemui adalah yang pernah membeli produk Luwak White Koffie. 3 . Studi Pustaka Merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2015:86 validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Universitas Sumatera Utara 42 Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel dan dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Sumatera. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : Jika r hitung ≥ r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid Jika r hitung r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden di luar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian yaitu mahasiswa Fakultas Teknik yang pernah membeli Luwak White Koffie. Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5 maka angka yang diperoleh = 0.361. Tabel 3.5 Uji Validitas Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Keterangan M1 57,40 41,007 ,508 ,894 Valid M2 58,00 42,759 ,367 ,898 Valid M3 57,30 40,838 ,735 ,887 Valid M4 57,30 41,459 ,642 ,890 Valid K1 57,50 42,466 ,413 ,897 Valid K2 57,40 40,179 ,602 ,890 Valid SK1 57,70 42,907 ,383 ,898 Valid SK2 57,63 39,413 ,663 ,887 Valid SK3 57,73 37,995 ,753 ,883 Valid KP1 57,57 38,530 ,679 ,887 Valid Universitas Sumatera Utara 43 KP2 57,90 38,300 ,621 ,890 Valid KP3 57,20 42,303 ,577 ,892 Valid KP4 57,30 42,286 ,603 ,891 Valid KP5 57,60 42,731 ,432 ,896 Valid KP6 57,80 37,131 ,732 ,884 Valid Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Tabel 3.5 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena r hitung r tabel. Dan pernyataan yang memiliki nilai tertinggi adalah pernyataan 9 0.753 dan nilai terendah adalah pernyataan 2 0.367. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak digunakan sebagai instrument penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti 2015:89 Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha positif atau ≥ r tabel maka pertanyaan reliabel Jika r alpha negatif atau r tabel maka pertanyaan tidak reliabel Lanjutan Tabel 3.5 Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .895 .896 15 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Tabel 3.6 menunjukkan bahwa pada 15 pernyataan diketahui koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah sebesar 0.895, ini berarti 0,895 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan layak dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Metode Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang belaku untuk umum atau generalisasi.

3.10.2 Metode Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisi pengaruh antara variabel independen yang terdiri dari : X 1 , X 2 , X 3 , terhadap variabel dependen Y. Rumus matematis dari regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Universitas Sumatera Utara 45 Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta b 1, b 2 , b 3 , = Koefisien regresi X 1 = Merek X 2 = Kemasan X 3 = Sikap Konsumen e = error

3.10.3 Uji Asumsi Klasik

Agar mendapat regresi yang baik maka harus memenuhi asumsi yang disyaratkan yaitu memenuhi uji asumsi normalitas, heteroskedastisitas, dan bebas dari multikolinieritas.

3.10.3.1 Uji Normalitas

Situmorang dan Lufti 2015:114 menyatakan bahwa tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bias digeneralisasikan pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal. Universitas Sumatera Utara 46

3.10.3.2 Uji Multikolinieritas

Situmorang dan Lufti 2015:147 menyatakan bahwa multikolinieritas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Interpensi dari persamaan regresi ganda secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterprestasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap.Namun, interprestasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan linier antara variabel bebas.

3.10.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Situmorang dan Lufti 2015:122 menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas pada prinsipnya juga ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatan terjadi heterokedastisitas. 3.10.4 Uji Hipotesis 3.10.4.1 Uji F Uji Serentak Uji F uji serentak yaitu untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Melalui uji statistic dengan langkah-langkah sebagai berikut : H : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Universitas Sumatera Utara 47 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Merek X 1 , Kemasan X 2 , Sikap Konsumen X 3 , terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian. H : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 = 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Merek X 1 , Kemasan X 2 , Sikap Konsumen X 3 , terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H diterima apabila F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak apabila F hitung F tabel pada α = 5

3.10.4.2 Uji t Uji Parsial

Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu Merek X 1 , Kemasan X 2 , Sikap Konsumen X 4 terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian. Bentuk pengujiannya yaitu : H : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Artinya variabel independent yaitu Merek X 1 , Kemasan X 2 , Sikap Konsumen X 3 , secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian. H : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 = 0 Artinya variabel independent yaitu Merek X 1 , Kemasan X 2 , Sikap Konsumen X 4 , secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : Universitas Sumatera Utara 48 H diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak apabila t hitung t tabel pada α = 5

3.10.4.3 Pengujian Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 R 2 1. Bila nilai R 2 semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan apabila nilai R 2 semakin mendekati 0 maka menunjukkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Universitas Sumatera Utara 49 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT.Prima Java Abadi Sejarah singkat Luwak White Koffie PT. Java Prima Abadi adalah salah satu produsen kopi luwak terbesar dan pada saat ini produk Luwak White Koffie merupakan salah satu produk dari PT. Java Prima Abadi. Kopi Luwak awalnya merupakan hanya sebuah nama merek kopi milik pengusaha asal Semarang. Pemiliknya yang bernama Tan Hak See, yang dimulai usahanya sejak tahun 1965 silam. Pada awalnya Tan Hak See hanya seorang pembuat kopi dengan alat sederhana dan menjualnya di pasar Peterongan Semarang. Dengan hanya bermodalkan alat sebesar 9 x 25 meter, Tan Hak See mulai mengajak kedua anaknya untuk turut membantunya memasak kopi giling dan mengepaknya, salah seorang putranya adalah Agus Susanto yang sampai saat ini masih menggandrungi bisnis kopi luwak. Selepas lulus SMA, maka Agus mulai mengembangkan usaha ayahnya dengan memasarkan dan meningkatkan kualitas kopi sesuai dengan perkembangan zaman. Pada tahun 1980-an, pembuatan Kopi Luwak dimulai dengan mesin buatan Jerman sehingga terjadi peningkatan produksi yang cukup pesat , dari yang sebelumnya hanya mampu memproduksi 800 kilogram perharinya, dengan bantuin mesin yang baru itu mampu menghasilkan hingga 49 Universitas Sumatera Utara 50 lima ton perharinya. Hal ini cukup membawa kesuksesan bagi Agus dan ayahnya hingga mereka berhasil menjadi salah satu produsen kopi luwak terbesar dibawah naungan perusahaan yang akhirnya dibentuk dengan nama PT. Java Prima Abadi. Di awal tahun 1999, perusahaan PT. Java Prima Abadi selaku produsen Kopi luwak mulai berekspansi usahanya dari peternak kopi biji luwak ke bidang Café. Outlet Café Kopi Luwak pertama yang dibuka berlokasi di Bandara Achmad Yani, Semarang, dengan alasan bandara merupakan salah satu tempat yang cukup strategis untuk mulai mengenalkan kopi luwak ke tengah masyarakat dan ternyata hal ini terbukti dengan gerai outlet pertamanya yang cukup ramai diminati oleh para wisatawan lokal ataupun mancanegara yang sedang menunggu di bandara. Kemudian Tahun 2000, Agus membuka outletnya yang ke-dua di Java Supermall, Semarang. Kesusksesan Agus membuka outletnya yang ke-dua membuatnya bersemangat untuk melebarkan usahanya ke kota besar lainnya, yaitu Jakarta. Baru mulai di tahun 2002, Cafe Kopi Luwak mulai berekspansi ke Jakarta dan Mall Kelapa Gading 2 menjadi pilihan outlet pertama bagi Café Kopi Luwak di Jakarta. Saat ini, PT. Java Prima Abadi dipimpin oleh seorang putrinya, yaitu Vivin Susanti. Rencananya, usaha Café Kopi Luwas akan di perbesar menuju kawasan Internasional seperti Cina dan Hongkong.Sampai saat ini sudah ada 8 outlet lainnya yang tersebar diwilayah Jakarta dan lebih dari 5 outlet di luar Jakarta. Universitas Sumatera Utara 51 Berdasarkan kesuksesan PT. Java Prima Abadi dalam berbagai outlet Kopi luwak, PT. Java Prima Abadi berinovasi dalam pembuatan Luwak White Koffie instant dengan harga yang terjangkau. Kopi luwak telah menemukan varian kopi terbaru, yaitu white koffie yang beraroma nikmat dan aman di lambung atau jantung. White Koffie diproduksi dengan mesin berteknologi Cold Drying dari Jepang yaitu melalui proses pembekuan atau pendinginan hingga – 40 derajat Celsius yang mampu menghilangkan asam gastric penyebab nyeri lambung hingga 80 namun caffein masih tetap bisa dipertahankan 100. Kopi Luwak dibawah naungan PT. Java Prima Abadi dengan bangga memperkenalkan Luwak White Koffie Low Acid pertama di dunia dengan varian kopi paling anyar tersebut, Kopi Luwak memberikan kepuasan kepada peminum kopi.

4.1.2 Visi Misi PT. Prima Java Abadi

PT Java Prima Abadi memiliki visi dan misi seperti perusahaan lain pada umumnya yaitu memajukan perusahaan serta mengembangkan usaha dari produk utamanya yaitu biji kopi luwak sebagai salah satu biji kopi terbaik asal Indonesia yang sudah ditetapkan sebagai biji kopi termahal di dunia sehingga mampu diperluas hingga ke pasaran dunia internasional. 4.2 Hasil dan Pembahasan 4.3 4.2.1 Analisis Deskriptif Universitas Sumatera Utara 52

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang diperoleh dari hasil pemberian kuesioner kepada responden. Pada penelitian ini terdapat 9 butir pernyataan untuk variabel X dan 6 pernyataan untuk variabel Y. Jumlah keseluruhan pernyataan adalah 15 pernyataan. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Berikut Jumlah dan persentase gambaran umum responden: a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentasi Laki-laki 78 78 Perempuan 15 15 Total 93 93 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden laki-laki berjumlah 78 responden dengan tingkat persentasi sebanyak 78 dan responden perempuan berjumlah 15 responden dengan tingkat persentasi 15. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden laki-laki lebih dominan dalam penelitian ini b. Karakteristik responden berdasarkan departemen Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Departemen Jenis Kelamin Departemen Crosstabulation Count Departemen Total Teknik Sipil Teknik Kimia Teknik Industri Teknik Elektro Arsitektur Jenis Kelamin Perempuan 4 5 4 2 15 Laki-Laki 31 8 14 15 10 78 Total 35 13 18 15 12 93 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karekteristik Departemen dari responden yang paling banyak di teliti adalah responden di Departemen Teknik Sipil yaitu sebanyak 35 responden. c. Karakteristik responden berdasarkan stambuk Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan stambuk Jenis Kelamin Stambuk Crosstabulation Count Stambuk Total 2010 2011 2012 2013 2014 Jenis Kelamin Perempuan 2 5 3 3 2 15 Laki-Laki 13 16 17 11 21 78 Total 15 21 20 14 23 93 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Pada Tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah karakteristik responden yang berdasarkan stambuk yang paling banyak diteliti adalah responden stambuk 2014 yaitu berjumlah 23 responden. Universitas Sumatera Utara 54 d. Karakteristik responden berdasarkan Frekuensi Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Jenis Kelamin Frekuensi Crosstabulation Count Frekuensi Total 2 2 Jenis Kelamin Perempuan 8 7 15 Laki-Laki 52 26 78 Total 60 33 93 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Pada Tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah karakteristik responden berdasarkan frekuensi pembelian yang paling banyak adalah responden dengan frekuensi pembelian yang maksimal 2 kali bulan yaitu sebanyak 60 responden.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel

Responden dari penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Terdapat 15 butir pernyataan; 4 butir pernyataan untuk variabel merek X 1 , 2 butir pernyataan untuk variabel kemasan X 2 dan 3 butir pernyataan untuk variabel sikap konsumen X 3 dan 6 butir pernyataan untuk variabel Keputusan pembelian Y . Dan kuisioner disebarkan kepada 93 orang sampel. Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Y: Universitas Sumatera Utara 55

1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Merek Tabel 4.5

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Merek Pernyataan STS TS KS S SS TOTAL F F F F F F Merek Luwak White Koffie khas sehingga dapat membedakannya dengan merek lain 2 2 5 5 61 61 25 25 93 93 Merek Luwak White Koffie menggambarkan manfaat produk 12 12 26 26 47 47 8 8 93 93 Merek Luwak White Koffie mudah diingat oleh konsumen 1 1 1 1 6 6 61 61 24 24 93 93 Merek Luwak White Koffie tidak asing ditelinga saya 1 1 6 6 53 53 33 33 93 93 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa : a. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 61 responden setuju bahwa Luwak White Koffie memiliki merek yang khas. 25 responden menyatakan sangat setuju, 2 responden menyatakan tidak setuju, dan 5 responden menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan tersebut. b. Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 47 responden menyatakan setuju bahwa Luwak White Koffie memiliki merek yang menggambarkan manfaat produk . 8 responden menyatakan sangat setuju, 12 responden menyatakan tidak setuju, dan 26 responden menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan tersebut. Universitas Sumatera Utara 56 c. Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 61 responden setuju bahwa merek Luwak White Koffie mudah di ingat. 24 responden menyatakan sangat setuju, 6 responden menyatakan ragu-ragu, 1 responden menyatakan tidak setuju dan 1 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. d. Pada butir pernyataan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 53 responden setuju bahwa merek Luwak White Koffie tidak asing ditelinga. 33 responden menyatakan sangat setuju, 6 responden menyatakan ragu-ragu, 1 responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemasan Tabel 4.6

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

1 71 120

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 44 117

PENGARUH IKLAN DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK POCARI SWEAT PADA WARUNG NETRAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

0 1 22

Sikap Mahasiswa Terhadap Tayangan Iklan Luwak White Koffie.

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Produk - Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 2 11

Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 10

II. Petunjuk Pengisian - Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 11

Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 10