63
1. Pendekatan histogram
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Gambar 4.1 : Histogram
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng
kekanan maupun menceng kekiri.
Universitas Sumatera Utara
64
2. Pendekatan Grafik
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Gambar 4.2 : Pengujian Normalitas P-P Plot
Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa grafik plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan tidak ada data yang menjolok jauh sehingga
data ini memiliki distribusi normal. Dan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorv-
Smirnov.
Universitas Sumatera Utara
65
3. Uji Kolmogorv-Smirnov Tabel 4.10
Uji Kolmogorv-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
93 Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.09860636
Most Extreme Differences
Absolute .076
Positive .060
Negative -.076
Test Statistic .076
Asymp. Sig. 2-tailed .200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,200 dan diatas nilai signifikan 0,05 atau 0,200 0,05. Dengan kata lain variabel
residual berdistribusi normal.
4.2.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika varians sama, dan ini yang
seharusnya terjadi maka dikatakan homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat apakah heterokedastisitas dapat dilakukan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
66
1. Pendekatan Grafik
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Gambar 4.3 : Scatterplot
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen, berdasarkan masukan variabel independennya.
Universitas Sumatera Utara
67
2. Uji Glejser Tabel 4.10
Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1.115 1.770
.630 .530
MEREK .089
.090 .112
.995 .323
KEMASAN -.163
.153 -.114 -1.068
.288 SIKAP
KONSUMEN .041
.078 .059
.530 .598
a. Dependent Variable: Absut
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS,2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa tidak satu pun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolut residual abs_res. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya Sig di atas tingkat kepercayaan 5 jadi hasil uji glejser sesuai dengan metode grafik
bahwa pada model regrasi tidak terjadi heteroskedasitas. 4.2.2.2.3 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 sedangkan Variance Inflation Factor VIF 5.
Universitas Sumatera Utara
68
Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 7.243
2.767 2.617
.010 MEREK
.312 .140
.199 2.226
.029 .855
1.170 KEMASAN
.485 .239
.172 2.027
.046 .953
1.050 SIKAP
KONSUMEN .690
.121 .498
5.680 .000
.889 1.125
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Berdasarkan pada Tabel 4.11 di atas diketahui bahwa : a. Variabel Merek tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai tolerance
= 0,885 0,1 dan nilai VIF = 1,170 5. b. Variabel Kemasan tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai
tolerance = 0,953 0,1 dan nilai VIF = 1,050 5. c. Variabel Sikap Konsumen tidak terjadi multikolinieritas karena nilai nilai
tolerance = 0,889 0,1 dan nilai VIF = 1,125 5.
4.2.3 Pengujian Hipotesis 4.2.3.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
69
H : b
1
= b
2
= b
3
= 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent yaitu Merek X
1
, Kemasan X
2
, Sikap Konsumen X
3
, terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian. H
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent yaitu Merek X
1
, Kemasan X
2
, Sikap Konsumen X
3
, terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
H diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
ditolak apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5 Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 93 orang dan
jumlah keseluruhan variabel k adalah 4 sehingga diperoleh: a. Df Pembilang = k
– 1 4 – 1 = 3 b. Df Penyebut = n
– k 93 – 4 = 89
Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS for windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat α = 5 4:89 = 2.706
Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.10:
Universitas Sumatera Utara
70
Tabel 4.12 Uji Simultan Uji-F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
260.130 3
86.710 19.046
.000
b
Residual 405.182
89 4.553
Total 665.312
92 a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
b. Predictors: Constant, SIKAP KONSUMEN, KEMASAN, MEREK
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai F
hitung
adalah 19,046 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F
tabel
adalah 2,706 .
Dari hal tersebut F
hitung
19,046 F
tabel
2,706 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Merek X
1
, Kemasan X
2
, Sikap Konsumen X
3
, secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian.
4.2.3.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-T
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu Merek X
1
, Kemasan X
2
, Sikap Konsumen X
3
, terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian.
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H
diterima apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
ditolak apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 93 orang dan jumlah
keseluruhan variabel k adalah 4 sehingga diperoleh: Derajat bebas Df = n
– k = 93 – 4 = 89
Universitas Sumatera Utara
71
Nilai t
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
pada tingkat α = 5 89 = 1.986 Berikut merupakan hasil pengujian uji-T pada Tabel 4.13, yaitu:
Tabel 4.13 Uji Parsial Uji-T
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1
Constant 7.243
2.767 2.617
.010 MEREK
.312 .140
.199 2.226
.029 KEMASAN
.485 .239
.172 2.027
.046 SIKAP
KONSUMEN .690
.121 .498
5.680 .000
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Tabel 4.13 menunjukkan nilai t
hitung
yang diperoleh dari masing-masing variabel yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Variabel Merek X
1
memiliki t
hitung
sebesar 2,226 dengan tingkat signifikansi 0,029. Sedangkan t
tabel
adalah sebesar 1,986. Oleh karena itu t
hitung
2,226 t
tabel
1,986 dan tingkat signifikansinya 0,29 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel citra merek secara individual
atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
b. Variabel Kemasan X
2
memiliki t
hitung
sebesar 2,027 dengan tingkat signifikansi 0,046. Sedangkan t
tabel
adalah sebesar 1,986. Oleh karena itu t
hitung
2,027 t
tabel
1,986 dan tingkat signifikansinya 0,046 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemasan secara individual
Universitas Sumatera Utara
72
atau secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian .
c. Variabel Sikap Konsumen X
3
memiliki t
hitung
sebesar 5,680 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan t
tabel
adalah sebesar 1,986. Oleh karena itu t
hitung
5,680 t
tabel
1,986 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel daya tanggap secara
individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
4.2.3.3 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent. Koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 R
2
1. Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.625
a
.391 .370
2.134 a. Predictors: Constant, SIKAP KONSUMEN, KEMASAN,
MEREK b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Universitas Sumatera Utara
73
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa: a. Nilai R adalah 0,625 menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara Merek X
1
, Kemasan X
2
, Sikap Konsumen X
3
, dengan Keputusan Pembelian Y sebesar 62,5. Sedangkan sisanya
sebesar 37,5 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
b. Nilai R Square adalah 0,391, angka ini menunjukkan bahwa sebesar 39,1 Keputusan Pembelian Y dapat dipengaruhi oleh
Merek X
1
, Kemasan X
2
, Sikap Konsumen X
3
, sedangkan sisanya sebesar 60,9 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini
terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,029 0,05 sedangkan nilai t
hitung
sebesar 2,226 t
tabel
1,986. Pada pernyataan variabel merek yang dapat dilihat pada tabel 4.5 menunjukan bahwa distribusi jawaban responden di dominasi oleh
pernyataan tertinggi sebesar 33 , artinya responden sangat setuju Luwak White Koffie tidak asing ditelinga konsumen sehingga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian, dan distribusi Jawaban responden di dominasi oleh pernyataan terendah sebesar 8 bahwa merek Luwak White Koffie
menggambarkan manfaat produk.
Universitas Sumatera Utara
74
Meskipun dalam penelitian ini menyatakan bahwa merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap produk Luwak White Koffie, perusahaan harus
bisa menjaga dan mempertahankan mereknya sehingga akan membuat keputusan pembelian semakin bertambah. Tjiptono 2008:105 sebuah merek bisa memiliki
posisi yang sangat kuat dan menjadi modalekuitas apabila merek tersebut memiliki asosiasi merek yang baik,telah dikenal oleh konsumen, dan produk
yang berkualitas sehingga memiliki pelanggan yang setia. Hal ini sejalan dengan penelitian Rakhmaniar Nurul Kharista 2014
melakukan penelitian tentang “ Analisis Pengaruh Iklan, Merek, Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Gudang Garam Studi Pada
Konsumen Rokok Gudang Garam di Kota Semarang . Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel merek mempunyai pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian.
4.3.2 Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel kemasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini
terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,046 0,05 sedangkan nilai t
hitung
sebesar 2,027 t
tabel
1,986. Pada pernyataan variabel kemasan yang dapat dilihat pada tabel 4.6 menunjukan distribusi jawaban responden di dominasi oleh pernyataan
tertinggi sebesar 38 , artinya responden sangat setuju kemasan Luwak White Koffie dilihat dari aspek artistik,warna dan bentuk maupun desainnya yang
memberikan daya tarik sehingga dapat memutuskan pembelian Produk Luwak
Universitas Sumatera Utara
75
White Koffie , dan distribusi Jawaban responden di dominasi oleh pernyataan terendah 33 bahwa kemasan Luwak White Koffie memberikan perlindungan
terhadap isi dan kerusakan, kehilangan dan berkurangnya kadar isi. Berdasarkan hasil uji signifikan parsial variabel kemasan berperngaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Hal ini sejalan dengan penelitian Ramlah Ritonga 2014 yang melakukan
penelitian tentang “Analisis Pengaruh Harga, Raas Dan Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Kuku Bima Ener-G Pada Masyarakat Di
Keseluruhan Bagan Nibung Kec.Simpang Kanan Kab. Rokan Hilir Riau”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemasan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
4.3.3 Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Pada variabel Sikap Konsumen terdapat nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05 sedangkan nilai t
hitung
sebesar 5,680 t
tabel
1,986. Sehingga, berdasarkan hasil uji signifikansi parsial variabel Sikap Konsumen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Pada pernyataan variabel merek yang dapat dilihat pada tabel 4.7 menunjukan distribusi jawaban responden di
dominasi oleh pernyataan tertinggi sebesar 14 , artinya responden sangat setuju produk Luwak White Koffie banyak digunakan dipercaya untuk
menggunakannya sehingga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dan distribusi Jawaban responden di dominasi oleh
pernyataan terendah sebesar 3 merek Luwak White Koffie memberikan manfaat baik dibandingkan dengan merek lain.
Universitas Sumatera Utara
76
Hal ini sejalan dengan penelitian Lahmsa Alkautsa Harysa 2013 yang melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Motivasi, Persepsi Dan Sikap
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Kemasan Merek “ Teh Pucuk Harum” Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Diponegoro Di Semarang ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Sikap Konsumen Memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Sumatera Utara
77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan : 1. Merek, Kemasan, Sikap Konsumen, secara serempak Uji-F berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
2. Berdasarkan Uji signifikansi parsial Uji-T dapat diketahui bahwa pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah
sebagai berikut: a. Merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian.
Artinya bahwa
perubahan merek
mempengaruhi terhadap perubahan keputusan pembelian. b. Kemasan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian . Artinya bahwa perubahan kemasan mempengaruhi terhadap perubahan keputusan pembelian.
c. Sikap Konsumen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya bahwa perubahan sikap konsumen
mempengaruhi terhadap perubahan keputusan pembelian. 3. Nilai R square atau koefisien determinasi adalah 0,391, angka ini
mengindikasikan bahwa sebesar Nilai R Square adalah 0,391, angka ini menunjukkan bahwa sebesar 39,1 keputusan pembelian Y dapat
dipengaruhi oleh Merek X
1
, Kemasan X
2
, Sikap Konsumen X
3
,
77
Universitas Sumatera Utara
78
sedangkan sisanya sebesar 60,9 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah:
1. Berdasarkan hasil variabel merek menunjukan bahwa indikator merek Luwak White Koffie menggambarkan manfaat produk merupakan yang
paling rendah, maka dalam hal ini perusahaan perlu meningkatkan keyakinan akan merek Luwak White Koffie terhadap konsumen agar merek
tersebut dapat mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikannya berupa merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat suatu
produk. 2. Dari segi kemasan, Luwak White Koffie perlu melakukan inovasi secara
terus menerus baik dari aspek warna, dan bentuk maupun desainnya sehingga nantinya akan memberikan daya tarik yang lebih tinggi bagi
konsumen sehingga konsumen dapat melakukan pembelian kembali. 3. Dari variabel sikap konsumen Luwak White Coffie senantiasa lebih
memperhatikan sikap konsumen dengan cara memahami konsumen dan juga mengantisipasi perubahan dari keinginan konsumen akan suatu produk dan
juga sikap konsumen perlu mendapat perhatian bagi pihak perusahaan agar dapat mengembangkan perusahaan sehingga dapat tetap bersaing dalam
merebut pangsa pasar.
Universitas Sumatera Utara
79
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merek, kemasan, sikap konsumen secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Hal ini perlu untuk dipertahankan dan di
tingkatkan lagi sehingga nantinya konsumen lebih loyal dan akan melakukan pembelian kembali.
4. Karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat lebih menyempurnakan penelitian ini dengan
menggunakan faktor-faktor lain selain yang diteliti oleh peneliti. Adapaun faktor-faktor lain yang dianggap penulis penting adalah faktor celebrity
endorser,kualitas produk, variasi rasa dan gaya hidup.
Universitas Sumatera Utara
80
DAFTAR PUSTAKA
Ferrinadewi, Erna, 2008. Merek dan Psikologi Konsumen, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Harysa
, Lahmsa Alkautsa, 2013. “Pengaru Motivasi, Persepsi Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Kemasan Merek
“Teh Pucuk Harum”Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Di Semarang
”. Skripsi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang.
http:www.aeki-aice.orgpagekonsumsi-kopi-domestikid Diakses pada 03 April 2015
http:www.kopiluwak.org2014 Diakses pada 03 April 2015 http:www.topbrand-award.com
Diakses 03 April 2015 Kharista, Rakhmaniar Nurul , 2014. “Analisis Pengaruh Iklan, Merek, Dan
Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Gudang Garam Studi pada Konsumen Rokok Gudang Garam di Kota Semarang”.
Skripsi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2004. Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1, Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2008. Prinsip - Prinsip Pemasaran, Jilid 1 Edisi 12, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 Edisi 13, Erlangga, Jakarta
Morrisan, 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Edisi Pertama, Kencana, Jakarta.
Nugroho, Setiadi, 2010. Perilaku Konsumen: Pespektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen, Kencana, Jakarta.
Ritonga, Ramlah, 2014. “Analisis Pengaruh Harga, Rasa Dan Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Kuku Bima Ener-G Pada Masyarakat Di
78
Universitas Sumatera Utara
81
Kelurahan Bagan Nibung Kec.Simpang Kanan Kab.Rokan Hilir Riau”. Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Rosiana, Miranti, 2014, Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Smartphone Samsung Galaxy Young S6310
”. Skripsi, Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sadat, Andi M, 2009. Brand Belief: Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan, Salemba Empat, Jakarta.
Sangadji, E.M., Sopiah, 2013. Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis, Penerbit Andi, Yogyakarta
Santosa, Agustinus, 2012. “Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Pelanggan Pada Hasil Produksi “Tjiwi Kimia” Di Surabaya Selatan”.
Jurnal Media Mahardhika Vol. 9 No. 3. Mei. Sastradipoera, Komaruddin. 2003. Manajemen Marketing. Bandung: Penerbit
Kappa-Sigma. Shimp, A, Terence. 2003. Periklanan Promosi. Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2015. Analisis Data: Untuk Riset
Manajemen dan Bisnis, Edisi 3, USU Press, Medan. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan RD, Alfabeta, Bandung. Supramono, 2003. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran, Penerbit Andi,
Yogyakarta. Suryani, Tatik 2008. Perilaku Konsumen : Implikasi pada Strategi Pemasaran.
Edisi Pertama. Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Jakarta
Universitas Sumatera Utara
82
LAMPIRAN I No
: KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK LUWAK
WHITE KOFFIE PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I. Identitas Responden
Beri tanda “X” pada pilihan yang sesuai 1. Jenis Kelamin
: a. Laki-laki b. Perempuan
2. Departemen :
3. Stambuk
:
4. Frekuensi Pembelian Produk : a. 2 kalibln b. 2 kalibln
II. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check list √ pada salah satu jawaban yang paling sesuai
dengan pendapat BapakIbuSaudarai. Kriteria penilaian : Sangat Setuju SS
: diberi skor 5 Setuju S
: diberi skor 4 Ragu-Ragu RG
: diberi skor 3 Kurang Setuju TS
: diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju STS : diberi skor 1
80
Universitas Sumatera Utara
83
III. Daftar Pernyataan
1. Variabel Merek NO
Pernyataan SS
S RG
TS STS
1 Merek Luwak White Koffie khas sehingga
dapat membedakannya dengan merek lain 2
Merek Luwak
White Koffie
menggambarkan manfaat dari produk 3
Merek Luwak White Koffie mudah diingat oleh konsumen
4 Merek Luwak White Koffie tidak asing
ditelinga saya
2. Variabel Kemasan NO
Pernyataan SS
S RG
TS STS
1 Kemasan Luwak White Koffie memberikan
perlindungan terhadap isi dari kerusakan, kehilangan dan berkurangnya kadar isi
2 Kemasan Luwak White Koffie dilihat dari
aspek artistik, warna, dan bentuk maupun desainnya memberikan daya tarik
3. Variabel Sikap Konsumen NO