Dari Majalah Majalah Investor Edisi Maret 2009 Kegiatan Bank Yang Berkaitan Dengan Reksa Dana

http:www.hukumonline.com. www.google.com http:www.suaramerdeka.com. http:www.kompas.com. http:www.bisnis.com. C. Dari Peraturan Perundang-undangan Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan Undang-undang Nomor 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 719DPNP tanggal 14 juni 2005 tentang Manajemen Risiko Bagi Bank Yang Menyelenggarakan Reksa Dana Peraturan Bapepam No. IX.C.6-Keputusan Ketua Bapepam No. Kep22PM 2004 tentang pedoman dan isi prospektus dalam rangka penawaran umum reksa dana Peraturan Bapepam No.IV.B.1-Keputusan Ketua Bapepam No.Kep 03PM 2004 tentang pedoman pengelolaan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif Peraturan BapepamV.D.10 mengenai kewajiban dari lembaga-lembaga yang ada di pasar modal untuk menerapkan prinsip-prinsip melakukan pengenalan nasabah Peraturan BAPEPAM No.II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana Peraturan BAPEPAM V.D.4 mengatur mengenai bagaimana perusahaan efek memperlakukan efek nasabah Peraturan BAPEPAM NO.IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan.

D. Dari Majalah Majalah Investor Edisi Maret 2009

Majalah Kontan Edisi Minggu I April 2009 Universitas Sumatera Utara

BAB III REKSA DANA YANG

DISELENGGARAKAN PERBANKAN

A. Kegiatan Bank Yang Berkaitan Dengan Reksa Dana

Berkaitan dengan bank yang melakukan kegiatan yang terkait dengan Reksa Dana, terdapat dua macam kegiatan, yaitu bank sebagai sponsor dan atau investor reksa dana dan bank sebagai agen penjual reksa dana. Penjelasannya sebagai berikut: 104

1. Bank sebagai Sponsor dan atau Investor Reksa Dana

Dalam melakukan kegiatan sebagai sponsor atau menjadi investor reksa dana pada prinsipnya bank harus mengacu pada ketentuan yang berlaku pada UU. Perbankan, juga pedoman pengelolaan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif, ketentuan tentang kualitas aktiva produktif, dan lain-lain. Sementara itu, prinsip kehati-hatian prudence yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 105 a. Bank dapat menjadi sponsor melakukan penempatan dana awal atau membeli unit penyertaan hanya dari suatu reksa dana, berbentuk kontrak investasi kolektif dengan jenis reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana pasar uang. b. Sesuai peraturan Bapepam, penempatan dana awal pada reksa dana tidak dapat diperjualbelikan minimal selama 1 satu tahun sejak dinyatakan efektifnya reksa dana tersebut. Jumlah penempatan dana awal minimum adalah sebesar 1 dan maksimum 20 dari jumlah nilai unit penyertaan reksa dana. 104 Try Widiyono, Op.Cit. hlm.239 105 Ibid. hlm 240-241 Universitas Sumatera Utara c. Penempatan dana awal atau investasi dalam bentuk unit penyertaan reksa dana oleh bank digolongkan sebagai surat berhargaefek yang tersedia untuk dijual available for sale atau portofolio perdagangan trading portofolio sesuai kepemilikaninvestasicbank dan pencatatannya mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. d. Dalam melakukan penempatan dana awal atau membeli unit penyertaan reksa dana, bank hendaknya memperhatikan persyaratan agar penempatan dana awal atau investasi pada reksa dana dapat digolongkan lancar. Penggolongan kualitas penempatan dana awal atau investasi pada reksa dana mengacu pada pasal 9 SK Dir BI No. 31147KEPDIR1998 tentang Kualitas Aktiva Produktif, yaitu tergolong lancar untuk sertifikat Reksa dana yang memiliki prospek pengembalian serta diperingkat mengikuti ketentuan untuk surat berharga komersial. Oleh karena itu, dalam rangka pengendalian risiko dan mengoptimalkan pengelolaan aktiva produktif, bank perlu menempatkan dananya secara selektif dengan melakukan analisis yang memadai terhadap reksa dana dan manajemen investasi MI, yang antara lain meliputi kualitas sertifikat reksa dana peringkat, kinerja, komposisi dan diversifikasi portofolio reksa dana, serta reputasi dan keahlian MI. Selanjutnya, bank perlu pula untuk terus memantau konsistensi kebijakan portofolio reksa dana dengan prospektus, pengelolaan likuiditas, pengendalian internal, profil risiko, prinsip keterbukaan kepada publik, dan penerapan prinsip kehati-hatian sesuai ketentuan Bapepam. e. Keputusan bank untuk melakukan penempatan dana awal sebagaimana dimaksud dalam butir b maupun investasi pada suatu reksa dana hendaknya Universitas Sumatera Utara disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi keuangan, strategi, kebijakan, dan pedoman investasi internal serta memperhatikan BMPK Batas Maksimum Pemberian Kredit. Dalam hal penempatan dana awal dan atau investasi tersebut dilakukan pada suatu reksa dana yang termasuk pengertian pihak terkait dengan bank sebagaimana dimaksud dalam ketentuan BMPK yang berlaku, maka bank harus memperhitungkan penempatan dana atau investasi tersebut dalam BMPK pihak terkait. Suatu reksa dana termasuk dalam pengertian pihak terkait dengan bank apabila reksa dana tersebut dikelola oleh MI yang termasuk dalam pengertian pihak terkait dan atau reksa dana yang portofolionya mengandung efek-efek dari emiten yang merupakan pihak terkait dengan bank. Perhitungan BMPK pihak terkait atas penempatan dana awal dan atau investasi pada reksa dana yang merupakan pihak terkait tersebut adalah sebesar seluruh penempatan dana awalinvestasi pada reksa dana untuk reksa dana yang dikelola oleh MI yang merupakan pihak terkait atau secara proporsional dan jumlah penempatan dana awalinvestasi sesuai dengan komposisi portofolio yang mengandung efek-efek dari emiten yang merupakan pihak terkait dengan bank. 2 . Bank sebagai Agen Penjual Reksa Dana Universitas Sumatera Utara Hal-hal yang harus diperhatikan bank dalam rangka bank sebagai agen penjualan reksa dana adalah sebagai berikut: 106 a. Bank dilarang melakukan tindakan, baik langsung maupun tidak langsung yang mengakibatkan reksa dana memiliki karakteristik seperti produk bank, misalnya tabungan atau deposito. Tindakan-tindakan yang dilarang tersebut antara lain, meliputi memberikan jaminan atas : - Pelunasan redemption reksa dana dan kepastian besarnya imbal hasil reksa dana termasuk nilai bersih, baik secara langsung maupun tidak langsung. - Membuat komitmen untuk membeli sewaktu-waktu stand by buyer asset yang mendasari reksa dana, baik secara langsung maupun tidak langsung. - Melakukan intervensi pengelolaan portofolio efek reksa dana yang dilakukan oleh manajer investasi. b. Bank harus bersikap transparan kepada nasabah dengan memberikan informasi secara lisan dan tertulis. Selain itu, dalam setiap brosur, form, pendaftaran, term and conditions, dan marketing kit reksa dana lainnya harus dicantumkan nama dan logo MI secara jelas serta sebaiknya dilakukan pada window tersendiri sehingga tidak menimbulkan kesan bahwa reksa dana dimaksud merupakan produk bank. Informasi yang disampaikan dalam sarana tersebut harus dapat dipahami dan disepakati oleh nasabah sebelum melakukan investasi pada reksa dana. Dalam penyampaian informasi, hal-hal penting yang harus disampaikan mencakup pada: 106 Ibid. hlm.241-244 Universitas Sumatera Utara - Penjelasan secara jelas dan tegas bahwa reksa dana tersebut produk pasar modal, bukan merupakan simpanan pihak ketiga dan tidak termasuk cakupan objek program penjaminan pemerintah; - Jenis risiko yang melekat pada reksa dana tersebut termasuk kemungkinan kerugian akibat fluktuatif nilai aktiva bersih NAB sesuai kondisi pasar dan kualitas efek portofolio reksa dana; - Informasi mengenai manajer investasi yang mengelola reksa dana; - Informasi mengenai bank kustodian serta penjelasan bahwa konfirmasi atas investasi nasabah akan diterbitkan oleh bank kustodian tersebut; - Jenis reksa dana dan risiko yang melekat pada produk reksa dana termasuk kemungkinan kerugian nilai investasi yang akan diderita oleh nasabah akibat berfluktuasinya nilai aktiva bersih sesuai kondisi pasar dan kualitas asset yang mendasari; - Komposisi portofolio dan kualitas hasil pemeringkatan atas efek dari reksa dana; - Biaya-biaya yang timbul berkaitan dengan investasi pada reksa dana. c. Sesuai ketentuan Bapepam, kegiatan sebagai agen penjual reksa dana hanya dapat dilakukan oleh pegawai yang telah memperoleh izinsertifikasi sebagai wakil agen penjual efek reksa dana waperd. d. Agen penjual hanya sebagai pihak yang memasarkan efek reksa dana, tidak diperkenankan menjalankan fungsi wakil penjamin emisi efek atau wakil perantara pedagang efek atau wakil manajer investasi. Oleh karena itu, bank dilarang untuk menjanjikan suatu hasil tertentu yang akan dicapai nasabah atau menjamin kerugian yang diderita nasabah. Universitas Sumatera Utara e. Dalam hal portofolio reksa dana terdiri atas obligasi pemerintah atau asset lain yang dijual oleh bank kepada MI, maka dalam rangka pengelolaan risiko likuiditas transaksi penjualan harus dilakukan secara wajar dan jual putus out right sehingga memenuhi persyaratan sebagai suatu transaksi true sale. Bank tidak diperkenankan menjadi stand by buyer atau terlibat dalam back to back transaction atau transaksi sejenis atas obligasi pemerintah atau asset lainnya yang telah dijual bank kepada MI. f. Dalam hal bank melakukan kegiatan sebagai agen penjual reksa dana yang dikelola oleh MI yang merupakan anak perusahaanpihak terkait bank, maka bank harus memperhatikan hal-hal yang merupakan anak perusahaanpihak terkait dan bank harus memperhatikan hal berikut: - Memperhatikan prinsip transparansi. - Dalam hal memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku, bank wajib mengkonsolidasikan laporan keuangannya dengan laporan MI dalam laporan keuangan yang dipublikasikan. - Dalam kegiatan sebagai agen penjual, bank tidak diperkenankan melakukan intervensi pengelolaan reksa dana oleh MI. - Mengungkap transaksi dengan MI. - Memperhitungkan risiko MI dalam pemantauan profil risiko bank. g. Dalam rangka melindungi kepentingan nasabah, bank yang menjadi agen penjual reksa dana perlu melakukan analisis terhadap calon MI dan reksa dana yang akan dijual bank. Faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pemilihan MI dan reksa dana, antara lain financial soundness dan jumlah dana masyarakat yang telah Universitas Sumatera Utara dikelola MI, reputasi dan kemampuan MI, komposisi dan kualitas portofolio, serta hasil peringkatan atas sertifikat reksa dana serta efek dalam portofolio reksa dana. h. Dalam kegiatan sebagai agen penjual reksa dana, bank harus selalu menerapkan prinsip know your customers. Berkaitan dengan fungsi bank sebagai agen penjualan reksa dana ini perlu ditegaskan bahwa produk yang ditawarkan adalah reksa dana yang dimiliki oleh perusahaan sekuritas yang bekerja sama dengan bank. Reksa Dana bukan produk bank. Apabila terdapat bank yang menjual produk reksa dana, pada dasarnya bank yang bersangkutan hanya sebagai mediator pembelian atau distributor atau agen yang memperoleh fee dan sekaligus dalam rangka selling mix. Berdasarkan UU. No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, perusahaan reksa dana Dapat berbentuk perseroan terbatas dan kontrak investasi kolektif. Dalam hal bentuk reksa dana berupa KIK, maka tidak menerbitkan saham, tetapi menerbitkan unit penyertaan. Dengan memiliki unit penyertaan tersebut, berarti investor mempunyai kepemilikan atas Kekayaan bersih reksa dana KIK. Kedua bentuk reksa dana tersebut sebelum melakukan Pernyataan pendaftaran di Bapepam wajib terlebih dahulu membuat kontrak dengan bank Kustodi. 107 Perbankan sudah mulai masuk ke sektor penjualan atau agen penjual Reksa Dana. Semaraknya penjualan tersebut merupakan angin baru bagi Reksa Dana dan para manajer Investasi merasakan titik terang atas industri Reksa Dana. Sebelumnya, para manajer investasi merasa kewalahan untuk menjual reksa dana tersebut, bahkan ada sebuah perusahaan manajer investasi terselamatkan dari penutupan perusahaan karena mendapat berkah dari bank yang mau menawarkan produk reksa dananya. 108 107 Ibid. hlm.244 108 Adler Haymans Manurung, Op.Cit. hlm.149 Universitas Sumatera Utara Penjualan Reksa Dana melalui bank pertama kali dilakukan oleh sebuah bank dan Selanjutnya diikuti oleh bank yang lain. Bank lain yang tidak mempunyai produk penjualan Reksa Dana akan ketinggalan sehingga nasabahnya akan lari ke bank lain karena para deposan merasakan hasil yang diperoleh lebih tinggi. Saat ini bank-bank besar sudah ikut menjual Reksa Dana tersebut. Dengan adanya penjualan Reksa Dana oleh perbankan, maka produk perbankan yang ditawarkan kepada masyarakat mengalami peningkatan. Produk Reksa Dana ini dianggap sebagai produk investasi yang berjangka panjang dan sesuai dengan konsep reksa dana, tidak seperti selama ini Reksa Dana dianggap sebagai produk saingan deposito. 109 Selanjutnya, penjualan Reksa Dana oleh bank menjadi keharusan karena produk yang ditawarkan harus semakin luas dan bervariasi. Dengan berkembangnya Wealth Management di perbankan, mau tidak mau bank dan manajer investasi harus bekerjasama dalam rangka menaikkan fee base income. Bahkan, telah terjadi sebuah sebuah fenomena baru bahwa manajer investasi menjadi tangan perpanjangan bank sebagai administrasi dalam rangka menjual produknya. Sebuah treasuri bank menciptakan produk investasi dengan berbagai struktur dan instrumennya dimiliki dan diciptakan melalui Reksa Dana dan disetujui Bapepam. Kemudian, manajer investasi menawarkan produk tersebut ke bank yaitu lain atau banknya sendiri untuk dijual. Sebenarnya, bank tersebut membutuhkan lembaga yaitu Reksa Dana yang dikelola manajer investasi. Dalam kasus ini manajer investasi sebagai administrator saja. Kepiawaian manajer investasi tidak terlihat karena produknya sudah dibuat dan tidak bisa dicairkan yang dikenal dengan Reksa Dana terproteksi. Produk ini saya sebut Discretionary Fund yang dilegalkan. 110 109 Ibid. hlm.152 110 Ibid. hlm.156 Universitas Sumatera Utara Kontrak Pengelolaan Dana KPD atau Discretionary Fund merupakan produk pribadi, yang kontraknya hanya melibatkan dua pihak, yaitu Manajer Investasi MI dengan individu atau lembaga tertentu. Bedanya dengan reksa dana, MI membatasi jumlah investor maksimal 49 orang. Kontrak bentuk ini tidak dikenal dalam Undang- undang Pasar Modal, namun dalam kenyataannya banyak terjadi dan telah banyak merugikan investor. Oleh karena itu, Bapepam wajib mengeluarkan suatu aturan tegas untuk mengatur kontrak semacam ini, agar para investor yang mengalami kerugian tidak bertambah banyak ke depan ini. Walaupun agak terlambat, Bapepam telah meresponnya dengan mengeluarkan rancangan peraturan tentang KPD ini, dan dalam waktu yang tidak lama lagi akan berlaku. Berikut rangkuman aturan produk KPD ini, antara lain: MI tidak boleh menjual KPD melalui agan atau bank, Setiap nasabah harus mengetahui secara detail tentang produk investasi itu, Kontrak KPD harus dibuat satu persatu investor dan dilaporkan kepada Bapepam LK minimal dalam tempo 10 hari kerja, KPD wajib disimpan atas nama nasabah pada custodian yang tidak terafiliasi, Pengelola KPD wajib menerapkan Know Your Customer KYC, serta investasi minimal pada produk KPD ini sebesar Rp. 5 Milyar. 111 Menurut Penulis, Bapepam harus segera mensahkan aturan di atas mengenai KPD ini yang tujuan akhirnya adalah untuk melindungi para investor. Dalam Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan beberapa Lembaga profesi yang berkaitan dengan pasar modal yang dapat bertindak sebagai kustodian terdapat dalam pasal 43 UU. Pasar Modal, di antaranya adalah: 112 - Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian - Perusahaan Efek 111 Dikutip dari Majalah Kontan, Edisi Minggu I April 2009, Baru Turun Tangan Setelah Korban Berjatuhan , hlm.9 112 Irfan Iskandar, Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, Jakarta: Penerbit Djambatan, 2001 , hlm.39 Universitas Sumatera Utara - Bank Umum yang sudah mendapat persetujuan Bapepam. Terhadap ketiga lembaga tersebut di atas yang dapat menjalankan fungsi kustodian, Khusus hanya Bank Umum saja yang perlu mendapatkan izin usaha untuk dapat menjalankan kegiatan bidang kustodian. Hal ini disebabkan terhadap kedua lembaga profesi lain selain dari Bank Umum dalam izin usaha yang telah diberikan oleh Bapepam di dalamnya sudah mencakup kegiatan kustodian. Pembuat undang-undang mempunyai alasan sebagai berikut: kegiatan penitipan adalah sebagian dari kegiatan yang dilakukan oleh Bank Umum sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-undang Perbankan, sehingga Bank Umum tidak lagi memerlukan izin untuk melakukan penitipan. Namun untuk dapat melakukan kegiatan kustodian yang merupakan kegiatan lebih luas dari kegiatan penitipan dan terkait dengan lembaga lainnya seperti Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Perusahaan Efek dan Reksa Dana, maka Bank Umum tetap memerlukan persetujuan dari Bapepam. 113 Tata cara pendirian Bank Umum untuk dapat bertindak sebagai kustodian, Dengan cara mengajukan permohonan serta dengan melampirkan dokumen-dokumen yang di antaranya terdiri: 114 - Anggaran dasar. - Nomor Pokok Wajib Pajak. - Izin usaha sebagai Bank Umum - Laporan Keuangan terakhir yang telah diperiksa oleh akuntan yang terdaftar pada Bapepam. - Buku pedoman operasional kegiatan kustodian yang akan dilakukan serta uraian tentang fasilitas fisik yang akan digunakan oleh Bank Umum. 113 Ibid. hlm.40 114 Ibid. hlm.40-41 Universitas Sumatera Utara - Rekomendasi dari Bank Indonesia. - Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan permohonan persetujuan Bank Umum sebagai Kustodian yang akan diatur lebih lanjut oleh Bapepam. Reksa Dana mempunyai dua bentuk hukum, yaitu Reksa Dana Perseroan dan Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif. Dalam kegiatan Reksa Dana Perseroan tidak terdapat fungsi kustodian. Sementara dalam Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif KIK akan terdapat fungsi kustodian. Hal ini tercermin dari adanya pembagian tugas yang tertuang dalam perjanjian Kontrak Investasi Kolektif. Dalam perjanjian tersebut antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian mempunyai dua tugas berbeda yang saling terkait. 115 Wewenang yang diberikan oleh manajer investasi kepada bank kustodian adalah untuk melaksanakan penitipan efek. Sedangkan pihak manajer investasi berwenang dalam pengelolaan portofolio investasi kolektif. 116 Bank Kustodian sebagai penyimpan efek dan atau harta kekayaan milik na- sabah, bank kustodian semata-mata hanya berfungsi sebagai penyimpan harta kekayaan yang dipercayakan kepadanya. walau demikian, dalam perjanjian-perjanjian tersebut, seorang nasabah memercayakan kepada bank kustodian untuk melakukan pengelolaan efek-efek tertentu sehingga dalam hal-hal tertentu bank kustodian inilah yang muncul kepermukaan sebagai wakil dari pemilik efek sebenarnya yang namanya tidak pernah muncul ke permukaan. 117 115 Ibid. hlm.41 116 Ibid. hlm.77-78 117 Gunawan Widjaja, Aspek Hukum Dalam Pasar Modal: Penitipan Kolektif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007 , hlm.183-184 Universitas Sumatera Utara Dalam konstruksi hukum, Bank Kustodian baik dalam perjanjian panitipan kolektif maupun kontrak investasi kolektif, bukanlah pemilik dari efek yang menjadi dasar penerbitan investment trust dalam bentuk saham oleh reksa dana PT atau penerbitan unit trust unit penyertaan oleh reksa dana KIK. Meskipun demikian, bank kustodian, guna melindungi kepentingan dari investor pemegang investment trusts dan unit trusts, seluruh efek yang menjadi dasar underlying asset bagi penerbitan saham dalam investment trust dan unit penyertaan dalam unit trusts kemudian dicatatkan atas nama bank kustodian dalam penitipan kolektif tersebut. Ini menjadikan seluruh investor pemegang saham dalam investment trust dan unit penyertaan dalam unit trusts adalah pemilik bersama yang terikat dari seluruh efek yang dijadikan sebagai the underlying asset. 118

B. Daftar Agen Penjual Efek Reksa Dana Yang Terdaftar di Bapepam