BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal di atas, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaturan tentang perubahan reksa dana yaitu mengenai Perpajakan Reksa Dana,
yaitu bahwa aturan pajak bunga obligasi pada reksa dana pun telah diterbitkan 9 Februari
2009. Peraturan Pemerintah PP Nomor 162009 tentang pajak bunga obligasi pada reksa dana, Yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ini menetapkan, selama
2009-2010, bunga atau diskonto obligasi yang jadi pemasukan reksa dana bebas pajak.
Selanjutnya, baru pada 2011 hingga 2013, bunga obligasi di reksa dana kena pajak 5.
Lalu mulai 2014, tarif pajak atas bunga obligasi di reksa dana menjadi 15. Dengan terbitnya PP. 162009 itu, maka aturan pajak untuk obligasi reksa dana sudah jelas.
Mengenai Laporan Keuangan Reksa Dana, bahwa pemerintah melalui Bapepam sebagai
lembaga yang berwenang mengatur industri reksa dana ini telah menyatakan, bahwa
laporan keuangan Reksa Dana bakal diseragamkan. Pengaturan tentang perubahan beberapa jenis reksa dana antara lain adalah bahwa
Pada Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks
yang melakukan Penawaran Umum yang bersifat terbatas, bahwa peraturan baru yang dikeluarkan Bapepam adalah, bahwa: Kewajiban memiliki dana kelolaan paling kurang
Rp 25 miliar dan kewajiban Manajer Investasinya untuk menyampaikan laporan penghimpunan dana kelolaan kepada Bapepam dan LK dan publik adalah dalam jangka
waktu 90 hari bursa setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif dan Jika dalam jangka waktu 90 hari bursa dana kelolaan kurang dari Rp 25 miliar, maka Reksa Dana wajib
dibubarkan. Pada reksa dana kontrak investasi kolektif, bahwa Manajer investasi
Universitas Sumatera Utara
reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas wajib menyampaikan kontrak investasi kolektif yang dibuat secara nota riil kepada Bapepam LK selambat-
lambatnya 10 hari kerja semenjak ditandatanganinya kontrak investasi kolektif reksadana. Manajer investasi yang mengelola reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif
penyertaan terbatas wajib memiliki modal disetor minimum Rp 25 miliar, memiliki setidaknya seorang pegawai yang memiliki sertifikat Chartered Financial Analyst CFA
atau wakil manajer investasi yang telah memiliki pengalaman dalam melakukan pengelolaan portfolio efek sekurang-kurangnya lima tahun. Pada Reksa Dana Dalam
Kondisi Berpotensi Krisis
bahwa Usulan aturan yang diterima Bapepam dari APRDI Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia diantaranya perpanjangan waktu penyesuaian
batas minimal Nilai Aktiva Bersih NAB dari 90 hari menjadi 180 hari bursa. Selain itu, jangka waktu maksimal pembayaran redemption juga berubah dari tujuh hari menjadi
T+14. Penentuan kondisi berpotensi kriris nanti, secara keseluruhan akan ditetapkan oleh Bapepam-LK.
2. Pengaturan mengenai Reksa Dana yang diselenggarakan Perbankan adalah bahwa Kegiatan bank yang berkaitan dengan reksa dana ada 2 dua, yaitu bank sebagai sponsor
dan atau investor reksa dana, dimana bank dalam hal ini harus memperhatikan prinsip kehati-hatian dan aturan-aturan yang terkait dengan kegiatan ini, serta bank sebagai agen
penjual reksa dana, bahwa bank tersebut harus mematuhi peraturan yang dikeluarkan BI dan Bapepam terkait dengan kegiatan ini. Bapepam juga telah mengatur Daftar bank-bank
sebagai agen penjual reksa dana atau bank kustodian, dimana saat ini ada 28 dua puluh delapan bank yang terdaftar. Bank Kustodian mempunyai 3 tiga tanggung jawab kepada
investor, yaitu tanggung jawab memberi keuntungan, memberi konfirmasi, dan ganti kerugian. Bank Indonesia telah mengeluarkan peraturan, yaitu Surat Edaran BI
Universitas Sumatera Utara
No.719DPNP tanggal 14 Juni 2005 tentang Penerapan manajemen risiko pada bank yang aktivitas berkaitan dengan reksa dana, dimana bank yang terbukti melakukan pelanggaran
penerapan manajemen resiko terancam sanksi antara lain berupa teguran tertulis, pembekuan kegitan usaha tertentu, dan pemberhentian pengurus bank.
3. Anatomi Kejahatan bank dengan modus reksa dana seperti pada gambar di atas sebenarnya sudah terjadi sebelum dan sesudah anatomi tersebut ada, seperti kasus bank
century saat ini. Dan ke depan tidak tertutup kemungkinan akan kembali terjadi, apabila pihak yang berwenang seperti BI dan Bapepam tidak membuat aturan main yang jelas dan
tegas terutama tentang reksa dana yang diselenggarakan perbankan. Dengan adanya kasus bank yang melakukan kejahatan dengan modus reksa dana,
manipulasi reksa dana melalui penipuan atau bank yang menjual reksa dana fiktif, maka sanksi pidana perlu dijatuhkan pada para pihak yang terlibat dalam kejahatan tersebut.
Para pelaku dapat dijerat para penegak hukum dengan Pasal 90 UUPM dan Pasal 50 A Undang-undang Perbankan. Perlu juga penanggulangan kejahatan korporasi, karena bank
juga merupakan salah satu bentuk korporasi. Serta dengan kejahatan yang dilakukan bank tersebut, maka pihak-pihak yang terlibat dalam kejahatan tersebut perlu mendapatkan
sanksi pidana demi memberikan perlindungan hukum terhadap investor reksa dana perbankan.
B. Saran