Jenis-Jenis Reksa Dana di Pasar Modal

C. Jenis-Jenis Reksa Dana di Pasar Modal

Hal yang penting bagi investor sebelum melakukan investasi pada Reksa Dana adalah jenis-jenis reksa dana, karena investor harus sudah mengetahui jenis reksa dana apa yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan investasinya. 53 Di Indonesia perusahaan yang menyelenggarakan reksa dana ini belum banyak dan juga belum begitu popular. Di dalam Undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang dikeluarkan oleh Bapepam juga tidak ditemukan jenis-jenis reksa dana, seperti yang akan dibahas berikut ini. Undang-undang Pasar Modal hanya menyinggung sedikit tentang adanya reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup, namun tanpa penjelasan lebih lanjut, terutama mengenai reksa dana tertutup yang tidak diketemui penjelasannya. Dari sisi peraturan Bapepam LK, Reksa dana Indonesia dibagi dalam 4 empat jenis kategori, dimana penggolongan jenis reksa dana ini memang berdasarkan kategori instrumen di mana reksa dana melakukan investasi, yaitu: 54 1. Reksa Dana Pasar Uang RDPU Reksa Dana Pasar Uang didefinisikan sebagai reksa dana yang melakukan investasi 100 pada efek pasar uang. Efek pasar uang sendiri didefenisikan sebagai efek-efek utang yang berjangka kurang dari satu tahun. Secara umum, instrument atau efek yang masuk dalam kategori ini meliputi Deposito, Sertifikat Bank Indonesia SBI, Obligasi serta efek utang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Reksa Dana Pasar Uang merupakan reksa dana dengan tingkat risiko paling rendah. Di lain pihak, potensi keuntungan reksa dana ini juga terbatas. Hasil investasi Reksa Dana 53 Eko Priyo Pratomo, Ubaidillah Nugraha, Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern , Edisi Revisi 2, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009 , hlm.68 54 Ibid. hlm.68-75 Universitas Sumatera Utara Pasar Uang umumnya sangat mirip dengan tingkat suku bunga deposito karena hampir sebagian besar portofolio investasi Reksa Dana Pasar Uang umumnya sangat mirip dengan tingkat suku bunga deposito karena hampir sebagian besar portofolio investasi Reksa Dana Pasar Uang terdiri atas deposito. Tujuan investasi RDPU umumnya untuk perlindungan kapital dan juga untuk menyediakan likuiditas yang tinggi sehingga jika dibutuhkan, kita dapat mencairkannya setiap hari kerja dengan risiko penurun nilai investasi yang hampir tidak ada. 2. Reksa Dana Pendapatan tetap RDPT Reksa Dana Pendapatan Tetap RDPT adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat utang. Efek bersifat utang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia SBI, obligasi, dan instrumen lainnya. Umumnya RDPT di Indonesia memanfaatkan instrumen obligasi sebagai bagian terbesar investasinya. RDPT dengan orientasi investasi pada obligasi memang sangat menarik bagi investor individu maupun institusi seperti asuransi dan bank karena investasi RDPT pada obligasi tidak dikenakan pajak atas kupon bunga yang diterimanya. Umumnya RDPT memberikan pembagian keuntungan berupa uang tunai dividen yang dibayarkan secara teratur, misalnya 3 bulanan, 6 bulanan atau tahunan. Pembagian keuntungan ini mirip pembayaran bunga deposito yang dapat dianggap sebagai pendapatan rutin untuk kebutuhan tertentu. 3. Reksa Dana Saham RDS Reksa Dana Saham RDS adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang- kurangnya 80 dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas saham. Universitas Sumatera Utara Berbeda dari efek pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi, di mana investor lebih berorientasi pada pendapatan bunga, efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham. Selain hasil dari capital gain, efek saham juga memberikan hasil lain berupa dividen uang tunai. Dengan berinvestasi melalui RDS, kita dapat memperoleh banyak manfaat dibandingkan jika kita harus melakukannya secara langsung sendiri. Manajer Investasi bersama Bank Kustodian akan melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh investor profesional dalam melakukan aktivitas investasinya. Menganalisis dan memilih saham yang akan dibeli, kapan dan berapa banyak harus membeli dan menjual, melakukan penyelesaian transaksi dengan pialang, serta menyimpan dan melakukan administrasi, merupakan pekerjaan yang sehari-hari harus dilakukan. Dengan berinvestasi melalui RDS, kita terbebas dari kerumitan berinvestasi di saham. 4. Reksa Dana Campuran RDC Tidak seperti RDPU, RDPT, dan RDS yang mempunyai batasan alokasi investasi yang boleh dilakukan, Reksa Dana Campuran RDC dapat melakukan investasinya baik pada efek utang maupun ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel. Per defenisi, RDC adalah reksa dana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek utang yang perbandingannya alokasi tidak termasuk dalam kategori RDPT dan RDS. Jadi, reksa dana yang tidak dapat dikategorikan ke dalam RDU, RDPT, dan RDS akan masuk dalam kategori jenis RDC. Melihat fleksibilitas baik dalam pemilihan jenis investasinya saham atau obligasi atau deposito atau efek lainnya serta komposisi alokasinya, RDC dapat berorientasi ke saham, ke obligasi atau bahkan ke pasar uang. Dari sisi pengelolaan investasi, fleksibilitas Universitas Sumatera Utara ini dapat dimanfaatkan untuk berpindah-pindah dari saham ke obligasi atau deposito atau sebaliknya tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading, atau sering juga disebut usaha melakukan market timing. Market timing memang merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil investasi dan atau menurunkan risiko. Dari sisi investor, RDC dapat pula menjadi alternatif bagi investor yang menghendaki suatu komposisi investasi yang terdiri atas sekaligus efek ekuitas saham dan efek utang depositoobligasi, dengan komposisi tertentu. Di samping jenis-jenis reksa dana secara umum di atas, seiring dengan semakin berkembangnya industri reksa dana, semakin banyak pula varian yang dapat ditemukan di pasar. Berikut ini beberapa varian Reksa Dana Khusus yang mulai sedikit demi sedikit melekat di telinga nasabah investor, yaitu: 55 1. Reksa dana Terstruktur Structured Fund Reksa dana ini adalah reksa dana yang mulai marak terutama sejak akhir tahun 2005, ketika industri reksa dana, khususnya reksa dana pendapatan tetap baru saja dihantam penarikan besar-besaran. Dari sudut peraturan, ada tiga jenis reksa dana masuk dalam kategori ini, yakni Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks. Reksa Dana Terproteksi merupakan jenis reksa dana yang paling banyak muncul dibandingkan ketiga jenis lainnya dari kategori Reksa Dana Terstruktur. Reksa dana ini cocok bagi investor yang ingin berinvestasi tetapi berusaha untuk mengurangi risiko dari kehilangan nilai pokok investasinya karena reksa dana ini menawarkan proteksi atau perlindungan dari nilai pokok investasi awal. 55 Ibid. hlm.76-83 Universitas Sumatera Utara Berbeda dari reksa dana Konvensional terbuka yang bisa dibeli dan dijual sewaktu-waktu, reksa dana Terproteksi ditawarkan hanya pada periode penawaran umum terbatas, yang umumnya berlangsung sekitar 1 bulan pada saat awal peluncurannya dan memiliki periode jatuh tempo untuk waktu tertentu, misalnya 2 tahun atau lebih. Reksa dana dengan penjaminan sebenarnya mirip Reksa Dana Terproteksi karena umumnya menawarkan perlindungan nilai pokok awal investasi danatau hasil investasi tertentu. Bedanya, dalam Reksa dana Penjaminan harus ada pihak yang memberikan jaminan yang tidak terdapat pada Reksa Dana Terproteksi. Hingga kini, di Indonesia, belum muncul satu pun reksa dana dengan penjaminan karena belum ada pihak yang bersedia menjadi penjamin. 2. Reksa Dana Indeks Sebagaimana namanya, Reksa dana Indeks memiliki analogi dengan indeks-indeks yang kita kenal seperti IHSG, Indeks LQ 45 atau Jakarta Islamic Index untuk saham atau HSBC Bond Index untuk obligasi. Reksa dana Indeks memang dimaksudkan untuk menduplikasi kinerja suatu indeks. Oleh karena itu, strategi investasi yang dijalankan oleh Manajer Investasi dalam mengelola Reksa Dana Indeks adalah memuat instrumen atau efek yang menjadi kontributor utama dari pergerakan indeks yang bersangkutan. 3. Reksa Dana Syariah Reksa dana berbasis syariah memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan reksa dana jenis lain. Khususnya bagi masyarakat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam, mereka dapat memenuhi kenyamanan mereka dalam berinvestasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Namun, sebenarnya Reksa Dana Syariah bukan merupakan investasi eksklusif bagi investor muslim tetapi juga banyak diminati oleh masyarakat umum. 4. Reksa Dana Valas Universitas Sumatera Utara Reksa dana valas merupakan reksa dana dari jenis-jenis atau kategori yang telah disebutkan di atas namun menggunakan denominasi mata uang asing. Umumnya, instrumen dalam portofolionya juga merupakan instrumen yang menggunakan denominasi mata uang asing yang sama, misalnya obligasi yang dijual dalam US bahkan sekarang telah ditawarkan dengan denominasi Euro. 5. Reksa Dana Sektoral Reksa Dana Sektoral umumnya masuk kategori jenis Reksa Dana Saham, Reksa Dana Campuran atau Reksa Dana Terstruktur. Ini adalah reksa dana yang portofolio investasinya difokuskan pada emiten-emiten atau indeks pada sektor tertentu, misalnya di sektor infrastruktur seperti jalan, tol, jalan raya, dan lain-lain. 6. Reksa Dana Sosial Manajer investasi dapat juga bekerja sama dengan suatu badan yang memiliki kepedulian untuk suatu isu sosial, misalnya lingkungan, pendidikan, dan keagamaan dan kemudian mengaitkannya dengan tujuan investasi dan tujuan penerbitan suatu reksa dana. Beberapa yang dapat dikemukakan di sini adalah yang menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membantu pelestarian keanekaragaman hayati, beasiswa pendidikan serta biaya keberangkatan haji. 7. Reksa Dana ETF Exchange Traded Fund ETF adalah reksa dana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu dan diperjualbelikan layaknya seperti saham di bursa yang dapat dicermati pergerakannya.ETF ditujukan untuk memperoleh hasil investasi selayaknya bahkan outperform market return . Oleh karena itu, yang menjadi acuan dari produk ini adalah market index . ETF dapat berinvestasi di seluruh saham atau di saham-saham yang dapat merepresentasikan indeks tertentu. Universitas Sumatera Utara 8. Reksa Dana melalui Asuransi Unit Link Berkembangnya produk asuransi yang memberikan pilihan investasi kepada pemegang polisnya, yang sering disebut unit link, memberikan fenomena baru dalam pertumbuhan industri reksa dana. Unit link adalah perpaduan antara proteksi dan investasi. Jika kita perhatikan, banyak produk unit link yang porsi investasinya memanfaatkan baik secara langsung atau tidak langsung produk-produk reksa dana. Sebagai contoh, suatu produk unit link yang menawarkan investasi saham kepada pemegang polis untuk porsi investasinya menggunakan suatu Reksa Dana Saham yang dikelola Manajer Investasi tertentu. Sementara, unit link lain yang menawarkan investasi obligasi dapat menggunakan Reksa Dana Pendapatan Tetap sebagai sarananya. Dengan demikian, pemegang polis dapat langsung memonitor kinerja investasi yang dipilihnya dalam produk unit link melalui informasi publik yang tersedia untuk kinerja reksa dana yang bersangkutan.

D. Pengaturan Tentang Perubahan Reksa Dana di Pasar Modal