BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan-kesimpulan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Peraturan perundang-undangan di Indonesia telah banyak memberikan
perlindungan terhadap franchise, beberapa perlindungan yang telah diberikan kepada franchise di antaranya yaitu :
a. Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 1997 tentang Waralaba maupun
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No.259MPPKEP71977 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan
Pendaftaran Waralaba, disebutkan bahwa dalam sebuah kontrak franchise harus dibuat secara tertulis dalam bahasa Indonesia.
b. Pasal 3 Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 1997 tentang Waralaba, pihak
franchisor wajib untuk melakukan penyingkapan disclosure terhadap
berbagai aspek perusahaan yang bersifat material, yang dapat mempengaruhi keputusan franchise sebagai penerima waralaba untuk
menolak atau menerima persyaratan yang akan dituangkan dalam suatu kontrak franchise.
c. Pasal 8 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik
Indonesia No.259MPPKEP71977 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Waralaba, mengatur jangka waktu kontrak
franchise yang berlaku sekurang-kurangnya 5 lima tahun, telah
Universitas Sumatera Utara
memberikan perlindungan hukum kepada franchise sebagai penerima waralaba, karena dengan demikian pihak franchisor tidak dapat
memutuskan sebuah kontrak franchise dengan sesuka hatinya. d.
Pasal 11 dan Pasal 14 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No.259MPPKEP71977, mewajibkan franchise
untuk mendaftarkan kontrak franchisenya dan barulah akan diterbitkan Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba STPUW dan dengan adanya
pendaftaran ini, jika suatu saat franchisor hendak memutuskan kontrak dengan franchise lama dan melakukan kontrak baru dengan franchise
baru, maka penerbitan STPUW bagi pihak franchise yang baru hanya akan diberikan jika pihak franchisor telah menyelesaikan segala permasalahan
yang timbul sebagai akibat dari pemutusan kontrak tersebut dengan pihak franchise
yang lama. Dengan demikian jika ada tuntutan ganti rugi dari franchise
yang diajukan kepada franchisor, maka ganti rugi itu harus dibayarkan terlebih dahulu, sebelum franchisor dapat menunjuk pihak
franchise yang baru.
2. Pemutusan kontrak franchise akibat kondisi pasar diperbolehkan, walaupun
kondisi pasar digolongkan dalam alasan yang bersifat ekonomis dan bukan alasan yang bersifat good cause, asalkan pemutusan kontrak yang dilakukan
tersebut dengan memperhatikan beberapa faktor-faktor sebagai berikut : a.
Motif dari franchisor untuk memutuskan sebuah kontrak franchise. b.
Dampak tindakan franchise terhadap nama perusahaan franchisor. c.
Investasi dari pengharapan franchise.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran